Penentuan Kadar Lemak Dari Yoghurt Di Balai Pengolahan Obat Dan Makanan

(1)

PENENTUAN KADAR LEMAK DARI YOGHURT

DI BALAI PENGOLAHAN OBAT DAN MAKANAN

KARYA ILMIAH

M.AFIF AUFARI

062401020

PROGRAM STUDI DIPLOMA - 3 KIMIA ANALIS

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

PENENTUAN KADAR LEMAK DARI YOGHURT

DI BALAI PENGOLAHAN OBAT DAN MAKANAN

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh

gelar ahli madya

M.AFIF AUFARI

062401020

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KIMIA ANALIS

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PENENTUAN KADAR LEMAK DARI YOGHURT DIBALAI PENGOLAHAN OBAT

DAN MAKANAN Kategori : KARYA ILMIAH Nama : M.AFIF AUFARI Nomor Induk Mahasiswa : 062401020

Program Studi : D-III KIMIA ANALIS Departemen : KIMIA

Diluluskan di

Medan, juni 2009 Diketahui/Disetujui oleh

Depertemen KIMIA FMIPA USU Dosen Pembimbing Ketua,

(Dr.Rumondang bulan,Ms)

NIP : 131 459 466 NIP : 130 872 292 (Dr.Pina Barus,M.S)


(4)

PERNYATAAN

PENENTUAN KADAR LEMAK DARI YOGHURT DIBALAI PENGOLAHAN OBAT DAN MAKAN

KARYA ILMIAH

Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali Beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

M.AFIF AUFARI 062401020


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas segala rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini yang di beri judul “penentuan kadar lemak dari yoghurt di balai pengolahan obat dan

makanan”.Karya Ilmiah ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan agar

menyeleseaikan pendidikan Diploma 3 Kimia Analis.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayahanda Drs.Saino Ahmad dan Ibunda Dra.Nurlela tercinta yang memberikan kasih sayang dan doa restunya kepada penulis serta dukungannya baik secara materi maupun moril sehingga dapat mengantarkan penulis menyelesaikan program diploma 3 Kimia Analis.

Selama penulisan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Pina Barus,M.S, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama penulisan karya ilmiah ini .

2. Ibu Dr.Rumondang Bulan,M.S.,selaku ketua departemen Kima program studi Diploma 3 Kimia analis FMPA USU.

3. Seluruh rekan-rekan mahasiswa program studi Kimia Analis angkatan 2006

namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

4. Buat kakak-kakak dan abang-abang yang membimbing saya sewaktu PKL Atas seagala bantuan tersebut ,penulis tidak dapat membalasnya , melainkan hanya dapat memohon semoga Allah SWT memberkan balasan atas kebaikan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu untuk penlisan Karya Ilmiah ini . Karya Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan ,untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan segala keritikan dan saran dai berbagai pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Ilmah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2009 Penulis


(6)

ABSTRAK

Telah dilakukan pemerikasaan kadar lemak susu yoghurt dibalai pengolahan pengolahan obat dan makanan yang dilakukan dengan cara sokletasi dengan menggunakan alat soklet. Dari hasil percobaan kadar lemak dari susu yoghurt adalah 2,45 % , masih memenuhi standar untuk susu yoghurt, dimana kadar lemak dalam susu yoghurt sesuai dengan standart SNI 01 - 2981 - 1992 adalah maksimum 3,8%.


(7)

DETERMINATION OF RATE FAT OF YOGHURT

HALL PROCESSING OF DRUG AND EAT

ABSTRACT

A survey was done between fat yoghurt milk at place processing of medicinal and food made with soclate how to use tools soclate. From the experiment results from the degree of fat yoghurt susu is 2.45%, still meet the standards for milk yoghurt, where the degree of fat yoghurt milk in accordance with standard SNI 01 - 2981 - 1992 is a maximum of 3.8%.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan 4

1.3 Tujuan 4

1.4 Manfaat 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Yoghurt 5

2.1.1 Manfaat Yoghurt 5

2.1.2 Macam-Macam Yoghurt 6

2.1.3 Kandungan Lemak Yoghurt 6

2.2 Pengertian Lemak 6

2.2.1 Ciri Molekul Lemak 7

2.2.2 Pembagian Lemak 8

2.2.3 Fungsi Lemak 9

2.3 Kelebihan Lemak 10

2.4 Kekurangan Konsumsi Lemak 11

2.5 Analisa Lemak 11

2.5.1 Analisa kuantitatif 11

BAB III METODOLOGI, DATA, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Metodologi 13

3.2 Alat Dan Bahan Yang Digunakan 13

3.2.1 Alat-Alat 13


(9)

3.3 Prosedur Analisa Sampel 14

3.4 Data 15

3.5 Perhitungan 15

3.6 Pembahasan 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan 17

4.2 Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18


(10)

ABSTRAK

Telah dilakukan pemerikasaan kadar lemak susu yoghurt dibalai pengolahan pengolahan obat dan makanan yang dilakukan dengan cara sokletasi dengan menggunakan alat soklet. Dari hasil percobaan kadar lemak dari susu yoghurt adalah 2,45 % , masih memenuhi standar untuk susu yoghurt, dimana kadar lemak dalam susu yoghurt sesuai dengan standart SNI 01 - 2981 - 1992 adalah maksimum 3,8%.


(11)

DETERMINATION OF RATE FAT OF YOGHURT

HALL PROCESSING OF DRUG AND EAT

ABSTRACT

A survey was done between fat yoghurt milk at place processing of medicinal and food made with soclate how to use tools soclate. From the experiment results from the degree of fat yoghurt susu is 2.45%, still meet the standards for milk yoghurt, where the degree of fat yoghurt milk in accordance with standard SNI 01 - 2981 - 1992 is a maximum of 3.8%.


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual apa adanya, bagaimanapun juga rasa buah, vanilla atau coklat juga populer.

Ada bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai makanan selama paling sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt paling pertama kemungkinan terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang hidup pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang nomadik yang mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya menetap di Balkan pada akhir abad ke-7. Sekarang, banyak negara memiliki yoghurtnya sendiri, walaupun sampai sekarang belum ada bukti yang jelas mengenai siapa yang menemukan yoghurt.

Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol . Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Di AS, untuk dinamai yoghurt, produk


(13)

harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus.

Mikroorganisme adalah sebuah organisme kehidupan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang digunakan untuk mikroorganisme adalah mikrometer (µ m); 1 µ m = 0.001 milimeter; 1 nanometer (nm) = 0.001 µ m.

Mikroorganisme dapat ditemukan dimana mana dan sangat berperan dalam semua kehidupan di muka bumi. Kaitannya dengan makanan, mereka dapat menyebabkan atau mencegah pembusukan, atau bahkan menyebabkan kita sakit.

Mikroorganisme dapat dibagi menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah bakteri, fungi dan virus.

Susu, ketika di sekresi di dalam ambing ternak berada dalam keadaan yang steril. Namun ketika dalam perjalanan dari ambing menuju puting, bahkan sebelum susu keluar dari puting, susu sudah terkontaminasi oleh sedikit bakteri yang tinggal di dalam puting (apalagi jika puting tersebut kurang diperhatikan kebersihannya).

Walaupun demikian kontaminasi pada tahap ini boleh dibilang sangat sedikit dan masih terbilang aman, terkecuali apabila sapi menderita penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Mastitis.

Oleh sebab itu, mikroorganisme dan kontaminasinya memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan dan pengolahan susu.


(14)

Yoghurt yang juga dikenal sebagai susu asam merupakan hasil fermentasi dari susu. Yoghurt sendiri mengandung 2 jenis probiotik, yaitu lactobacillus dan bifidobachterium. Jadi, pembuatan yoghurt ini bukannya tanpa alasan, kandungan gizi yang terdapat pada yoghurt merupakan alasan mengapa kita perlu mengkonsumsinya.


(15)

1.2. Permasalahan

Berapa kadar lemak yang terkandung dalam yoghurt.

1.3Tujuan

Untuk menentukan kadar lemak yang terdapat pada yoghurt. 1.4Manfaat


(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Yoghurt

Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual apa adanya, bagaimanapun juga rasa buah, vanilla atau coklat juga populer.

2.1.1 Manfaat Yoghurt

ManfaatnyaKerja bakteri asam laktat memfermentasikan susu ternyata meningkatkan kandungan gizi yoghurt. Khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam folat, asam pantotenat, dan biotin. Sederet vitamin tersebut membantu meningkatkan kesehatan sistem reproduksi, kekebalan tubuh, dan ketajaman fungsi berpikir. Dengan rajin minum yoghurt, terutama yang murni/polos, dapat merangsang tubuh mempercepat proses peremajaan sel. Tak heran jika yoghurt sudah digunakan untuk mandi rendam, masker, dan luluran di lingkungan kekaisaran Konstantinopel ratusan tahun lalu (http:\Yoghurt.htm)


(17)

2.1.2 Macam-Macam Yoguhrt

Tergantung pada metode pembuatannya, yogurt dapat dikategorikan: - strained, yaitu dibuat dengan cara mengangkat air dadih dari susu - set yoghurt, teksturnya lembut dan mampu dimasukkan ke boks karton - stirred, yaitu yogurt yang diaduk dan ditambahkan jus atau potongan buah

2.1.3 Kandungan Lemak Yoghurt

Berdasarkan kandungan lemaknya, yogurt dikategorikan: - penuh lemak (6% -10% lemak)

- lemak sedang (3% - 5% lemak) - rendah lemak (1% - 3% lemak) - skimmed (0% lemak)

(http:\kadar lemak yoghurt.htm)

2.2 Pengertian Lemak

Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lemak sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lemak tidak termasuk struktur yang serupa atau mirip. Walauoun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam dalam satu kelompok yang disebut lipid.


(18)

Yang dimaksud dengan lemak disini ialah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon . Jadi tiap atom karbonnya mempunyai gugus-OH. Satu molekul glierol dapat mengikat satu, dua, atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester yang disebut monogliserida, digliserida, atau trigliserida. Pada lemak satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak. Oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. (poedjadi,1994)

Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang beradadalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk padat cair. Secara pasti tidak ada batasan untuk membendakan minyak dan lemak ini. (Sudarmadji,1989)

2.2.1 Ciri Molekul Lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang baik rantai karbon jenuh atau tidak jenuh terdiri atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai atom yang tidak jenuh rantai atom yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan rantai atom yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon genap. (Poedjadi, 1994)

Pada leamak struktur kimianya terdiri dari ikatan anatara asam-asam lemak dan gliserol. Dalam pristiwa hidrolisa lemak akan terurai menjadi satu molekul gliserol dan tiga molekul lemak.


(19)

O

H2C - O - C – R1

O CH2 - OH

O

HC - O - C - R2 + H2O 3R - C + CH - OH

O OR

CH2 - OH H2C - O - C - R3

Kalau R1=R2=R3 maka trigliserida yang terbentuk disebut trigliserida sederhana sebaliknya kalau berbeda-beda disebut trigliserida campuran.

Apabila satu molekul gliserol hanya mengikat satu molekul lemak maka hailnya disebut monogliserida dan kalau dua asam lemak disebut digliserida. Mono dan digliserida ini dialam hanya terdapat sangat sedikit dalam dunia tanaman..(Sudarmadji.1989)

2.2.2 Pembagian lemak

Senyawa-senyawa yang termasuk lemak ini dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lemak dalam tiga golongan besar yakni:

1. Lemak sederhana, yaitu ester asam lemak dengan rantai pendek, contohnya lemak atau gliserida.

2. Lemak gabungan, ester asam lemak dengan rantai panjang, contoh fosfolipid.


(20)

3. Derivat lemak, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contoh asam lemak, gliserol, dan sterol.

Disamping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabun, yakni dapat dihidrolisis dengan basa contohnya lemak,dan lipid yang tidak dapat disabunkan contohnya steroid. (Poedjadi, 1994).

2.2.3.Fungsi Lemak

Lapisan lemak dibawah kulit merupakan isolator untuk menjaga stabilitas tubuh. Lemak membantu transfor atau absorbsi vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Didalam lambung lemak menekan sekresi lambung. Dengan demikian memperlambat waktu pengosongan lambung lambung yang akibatnya memperlambat rasa lapar seseorang. (Poedjadi,1994)

Dalam bidang biologi lemak dan minyak dikenal sebagai salah satu bahan penyusun dinding sel dan penyusun bahan biomolekul. Dalam bidang nilai gizinya nilai

kalori yaitu 9 kilokalori setiap gramnya, sehingga lemak merupakan komponen penyusun tubuh yang membentuk membrane sel karena tanpa membran sel maka tubuh akan mencair. (Sudarmadji, 1989)


(21)

a. Sebagai media penghantar panas sewaktu menggoreng makanan.

b. Sebagai bahan makanan untuk memperbaiki tekstur dan cita rasa makanan. Lemak yang ditambahkan pada pembuatan kue, misalnya akan memperbaiki tekstur kue itu disamping cita rasanya lebih lezat.

c. Sebagai penambah kandungan energi dalam makanan itu. (Moehyi, 1992)

2.3 Kelebihan Lemak

Lemak dan gula merupakan zat gizi yang menjadi sumber energi. Apabila kandungan hidrat arang dalam makanan sedikit sekali digunakan sebagai sumber energi dapat menyebabkan tingginya kandungan zat lemak dalam darah, yang merupakan awal dari timbulnya masalah kesehatan dengan terjadinya penyakit pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis yang kemudian berkembang menjadi penyakit jantung koroner.(Moehyi,1992)

Bahan pangan yang banyak mengandung kolesterol terutama berasal dari hewani . Kandungan kolesterol dalam darah yang normal 240ml/100ml. Modifikasi lemak dalam

darah sesungguhnya ditunjukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam jaringan, Khususnya dalam dinding arteri. Biasanya dengan diet kadar lemak dalam darah mulai berubah dalam beberapa hari atau minggu. Untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah, pengurangan konsumsi lemak jenuh akan banyak pengaruhnya. (Winarno,1995)


(22)

2.4. Kekurangan Konsumsi Lemak

Telah dilakukan penelitian bahwa defenisi asam lemak seperti linoleat sealain menyebabkan gangguan pertumbuhan antara lain juga mengakibatkan penyakit dermatis

(penyakit kulit) ,menurunkan efisiensi energi, dan menyebabkan gangguan transfortasi lipida dalam tubuh. (Poedjadi,1994)

2.5 Analisa Lemak

2.5.1 Analisa kuantitatif

Penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat pada bahan makanan dengan alat ekstraksi sokletasi.

Labu ekstraksi yang berisi beberapa butir batu didih harus dikeringkan sebelumnya didalam oven pada suhu 1050C sampai 1100C selama 1 jam. Kemudian didinginkan didalam desikator dan ditimbang. Contoh yang akan diekstraksi ditimbang kira-kira 5 gram, lalu dimasukan kealam kertas saring yang dibuat seperti kantong dan ditutup dengan kapas yang tidak berlemak. Kertas saring yang berisi contoh dimasukkan kedalam soklet dan diekstraksi dengan petroleum eter atau dengan pelarut lemak lainnya seperti etil eter, kloroform, dan karbon tetraklorida, diatas penangas air


(23)

selama 24-48 jam. Pelarut dapat dipisahkan dari minyak dengan cara mengauapkan pelarut dengan cara destilasi.

Sealanjutnya labu dikeringkan dengan pompa kompresor untuk menghilangkan petroleum eter yang masih ada. Kemudian dikeringkan didalam oven pada suhu 1050C sampai `1100C selama 1 jam, selanjutnya didinginkan didalam desikator dan ditimbang . pengeringan dan penimbangan diulang sampai diperoleh berat yang tetap. (Ketaren,1986)


(24)

BAB 3

METODOLOGI, DATA, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

3.1Metodologi

Cara pengambilan sample dilakukan secara langsung dari produk susu yoghurt. Lemak dalam sample dapat dipisahkan dengan metode sokletasi melalui beberapa tahap yaitu ekstraksi dan destilasi. Kemudian kadar lemak ditetapkan dengan cara penimbangan.

3.2. Alat Dan Bahan Yang Digunakan

3.2.1 Alat-alat yang digunakan

a. labu Erlenmeyer 150 ml b. refluks

c. labu alas datar 250 ml d. soklet

e. oven

f. neraca analitik g. spatula


(25)

3.2.2. Bahan-Bahan

. HCl 4N

. Petrolium benzene . Susu yoghurt

3.2Prosedur Analisa Sampel

- panaskan labu alas datar 250 ml didalam oven pada suhu 1050C hingga didapat bobot tetap.

- Timbang seksama + 5 gr cuplikan, masukan kedalam Erlenmeyer 150 ml tambah 50 ml HCl 4N

- Refluks dengan menggunakan pendingin udara dan panaskan dengan api bebas selama 1 jam

- Saring larutan dan cuci dengan air panas hingga filtrat bebas asam terhadap ketas lakmus

- Keringkan kertas saring yang berisi lemak didalam oven 600C selama 1-2 jam

- Ekstraksi dengan 130 ml petroleum benzene dengan menggunakan soklet selama 5 jam

- Pisahkan labu lemak dari alat pengekstraksi dan uapkan

- Keringkan labu dalam oven 600C dan timbang labu sampai bobot tetap. Interprestasi hasil


(26)

Bu

X 100% Bb

Keterangan :

Bu = bobot lemak yang didapat

Bb = bobot cuplikan yang ditimbang

3.4 Data

Jenis Produk Kadar lemak

Susu yoghurt 2,45 %

3.5 Perhitungan

Labu 1 = 169,3184 Labu 2 = 169,4438

Berat lemak murni = labu 2 - labu 1 = 169,4438 - 169,3184 = 0,1254

Kadar lemak = 0,1254 5,1010

x 100 %


(27)

3.6 Pembahasan

Dari hasil analisa kadar lemak dari susu yoghurt dengan menggunakan ekstraksi sokletasi maka dapat diketahui kandungan lemak dalam susu yoghurt adalah 2,45 %. Dimana kadar lemak yang diperoleh masih memenuhi standart yang telah ditetapkan yaitu maksimum 3,8 %


(28)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh kadar lemak dari susu yoghurt adalah 2,45 %. Kadar lemak ini masih memenuhi standart.

4.2 Saran

Di harapkan agar selalu melakukan pengontrolan pada saat melakukan penyaringan agar PH bebas asam terhadap kertas lakmus


(29)

DAFTAR PUSTAKA

(http:\Yoghurt.htm)

(http:\kadar lemak yoghurt.htm)

Ketaren,S.1986. Minyak Dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama.Jakarta: Universitas

Indonesia press. Hal.3-29: Moehyi,S.1992.Ilmu Gizi.Cetakan kedua .Jakarta: Bhrata Karya Aksara.hal. 24-26

Moehyi,S.1992.Penyelenggaraan Institusi Dan Jasa Boga.Cetakan .Pertama.Jakarta: Niaga Media.hal. 143-185

Poedjadi,A.1994.Dasa-Dasar Biokimia. Cetakan pertama.Jakarta:UI-Press.hal. 51-381 Sudarmadji,S.1989.Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Jakarta: Liberty. Hal.

93-105

Winarno,F.G.1995.Kimia Pangan Dan Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Hal. 84-118


(1)

BAB 3

METODOLOGI, DATA, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

3.1Metodologi

Cara pengambilan sample dilakukan secara langsung dari produk susu yoghurt. Lemak dalam sample dapat dipisahkan dengan metode sokletasi melalui beberapa tahap yaitu ekstraksi dan destilasi. Kemudian kadar lemak ditetapkan dengan cara penimbangan.

3.2. Alat Dan Bahan Yang Digunakan

3.2.1 Alat-alat yang digunakan

a. labu Erlenmeyer 150 ml b. refluks

c. labu alas datar 250 ml d. soklet

e. oven

f. neraca analitik g. spatula


(2)

3.2.2. Bahan-Bahan

. HCl 4N

. Petrolium benzene . Susu yoghurt

3.2Prosedur Analisa Sampel

- panaskan labu alas datar 250 ml didalam oven pada suhu 1050C hingga didapat bobot tetap.

- Timbang seksama + 5 gr cuplikan, masukan kedalam Erlenmeyer 150 ml tambah 50 ml HCl 4N

- Refluks dengan menggunakan pendingin udara dan panaskan dengan api bebas selama 1 jam

- Saring larutan dan cuci dengan air panas hingga filtrat bebas asam terhadap ketas lakmus

- Keringkan kertas saring yang berisi lemak didalam oven 600C selama 1-2 jam

- Ekstraksi dengan 130 ml petroleum benzene dengan menggunakan soklet selama 5 jam

- Pisahkan labu lemak dari alat pengekstraksi dan uapkan

- Keringkan labu dalam oven 600C dan timbang labu sampai bobot tetap. Interprestasi hasil


(3)

Bu

X 100% Bb

Keterangan :

Bu = bobot lemak yang didapat

Bb = bobot cuplikan yang ditimbang

3.4 Data

Jenis Produk Kadar lemak

Susu yoghurt 2,45 %

3.5 Perhitungan

Labu 1 = 169,3184 Labu 2 = 169,4438

Berat lemak murni = labu 2 - labu 1 = 169,4438 - 169,3184 = 0,1254

Kadar lemak = 0,1254 5,1010

x 100 %


(4)

3.6 Pembahasan

Dari hasil analisa kadar lemak dari susu yoghurt dengan menggunakan ekstraksi sokletasi maka dapat diketahui kandungan lemak dalam susu yoghurt adalah 2,45 %. Dimana kadar lemak yang diperoleh masih memenuhi standart yang telah ditetapkan yaitu maksimum 3,8 %


(5)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh kadar lemak dari susu yoghurt adalah 2,45 %. Kadar lemak ini masih memenuhi standart.

4.2 Saran

Di harapkan agar selalu melakukan pengontrolan pada saat melakukan penyaringan agar PH bebas asam terhadap kertas lakmus


(6)

DAFTAR PUSTAKA

(http:\Yoghurt.htm)

(http:\kadar lemak yoghurt.htm)

Ketaren,S.1986. Minyak Dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama.Jakarta: Universitas

Indonesia press. Hal.3-29: Moehyi,S.1992.Ilmu Gizi.Cetakan kedua .Jakarta: Bhrata Karya Aksara.hal. 24-26

Moehyi,S.1992.Penyelenggaraan Institusi Dan Jasa Boga.Cetakan .Pertama.Jakarta: Niaga Media.hal. 143-185

Poedjadi,A.1994.Dasa-Dasar Biokimia. Cetakan pertama.Jakarta:UI-Press.hal. 51-381 Sudarmadji,S.1989.Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Jakarta: Liberty. Hal.

93-105

Winarno,F.G.1995.Kimia Pangan Dan Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Hal. 84-118