HASIL PENELITIAN Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) Sebagai Basis Restorasi Klas II dengan Sistem Adhesif Self-Etch One-Step Terhadap Tensile Bond Strength

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan terhadap tiga kelompok perlakuan. Setiap kelompok dilakukan preparasi kavitas klas II dan aplikasi sistem adhesif self-etch one –step dengan basis yang berbeda. Kelompok I diaplikasikan Stress Decreasing Resin SDR sebagai basis dan resin komposit packable, kelompok II dilaplikasikan resin komposit flowable konvensional sebagai basis dan resin komposit packable, kelompok III diaplikasikan resin komposit packable tanpa basis. Pengamatan tensile bond strength dilakukan terhadap sampel dengan memasangkan sampel pada grip alat uji tarik. Uji tarik dilakukan dengan menggunakan alat Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine,data yang diperoleh berupa load dalam satuan kilogramforce kgf dan kemudian dikonversikan kedalam satuan Newton. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap pola fraktur atau kondisi restorasi setelah dilakukan uji tarik. Pola fraktur dikelompokkan menjadi tiga yaitu, restorasi lepas sebagian cohesive failure dan restorasi lepas seluruhnya adhesive failure. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran ketiga kelompok telah trdistribusi normal. Berdasarkan uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai p0,05 pada ketiga kelompok yang menunjukkan bahwa data hasil pengukuran tlah terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas varian terhadap data dan diperoleh hasil p0,05 yang menunjukkan varian data ketiga kelompok tersebut homogeny. Oleh karena data yang diperoleh memenuhi syarat maka uji ANOVA dapat dilakukan. Gambar 25 menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi kekuatan tarik perlekatan pada kelompok I, kelompok II dan kelompok III. Universitas Sumatera Utara Gambar 25.Grafik nilai rerata dan standar deviasi kekuatan tarik perlekatan pada kelompok I, kelompok II dan kelompok III. Tabel 2. Data Hasil Analisis Tes Anova Satu Arah One way ANOVA Test Kelompok Kekuatan Tarik Perlekatan P N x±SD I SDR sebagai basis 9 326,16±82,41 0,000 II RK flowable sebagai basis 9 291,98±112,35 III RK packable tanpa basis 9 103,43±47,54 Tabel 2 memperlihatkan nilai rerata dari nilai kekuatan tarik perlekatan dan standar deviasi dari masing-masing kelompok. Terlihat bahwa kelompok Stress Decreasing Resin sebagai basis memiliki nilai rerata kekuatan perlekatan tertinggi yaitu 326,16 N. Kelompok RK flowable sebagai basis memiliki nilai rerata kekuatan perlekatan sebesar 291,98 N dan kelompok RK packable tanpa basis memiliki nilai rerata kekuatan perlekatan terendah yaitu sebesar 103,43 N. Hasil uji statistik One-way Anova Terlihat bahwa pada α=0,05 terdapat perbedaan bermakna yaitu p=0,000 pada kekuatan tarik perlekatan antara kelompok Universitas Sumatera Utara perlakuan. Oleh sebab itu dilakukan uji Post-hoc LSD untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok perlakuan. Tabel 3. Hasil uji LSD antara kelompok perlakuan Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok I - 0,403 0,000 Kelompok II 0,403 - 0,000 Kelompok III 0,000 0,000 - Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna p0,05 antara kelompok I SDR sebagai basis restorasi dengan kelompok II RK flowable sebagai basis restorasi p=0,405, namun terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok I SDR sebagai basis dengan kelompok III RK packable tanpa basis p=0,000 dan antara kelompok II RK flowable sebagai basis dengan kelompok 3 RK packable tanpa basis p=0,000. Tabel 4. Pola fraktur pada tiga kelompok perlakuan Kondisi restorasi Kelompok I Kelompok II Kelompok III Jumlah Restorasi utuh 4 2 1 7 Restorasi lepas sebagian cohesive failure 4 5 5 14 Restorasi lepas seluruhnya adhesive failure 1 2 3 6 Keterangan : Kelompok 1 : SDR sebagai basis Kelompok 2 : RK flowable sebagai basis Kelompok 3 : RK packable tanpa basis Tabel 4 menunjukkan kondisi restorasi setelah dilakukan uji tarik. Dari 27 sampel yang dilakukan uji tarik terlihat 7 sampel restorasi utuh, 14 sampel restorasi lepas sebagian cohesive failure dan 6 sampel restorasi lepas seluruhnya adhesive failureGambar 24 . Universitas Sumatera Utara Gambar 24. Kondisi restorasi setelah uji tarik : A. Restorasi lepas seluruhnya adhesive failure, B. Restorasi lepas sebagian cohesive failure C. Restorasi utuh. A B C A B C Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 60 92

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

2 58 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 30 96

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 11 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 0 13

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 2 17

PENGARUH STRESS DECREASING RESIN (SDR) SEBAGAI INTERMEDIATE LAYER RESTORASI KLAS I DENGAN SISTEM ADHESIF TOTAL ETCH TWO STEP TERHADAP CELAH MIKRO (IN VITRO)

0 0 14