Pengolahan dan analisi data

Gambar 23.Pengukuran uji tarik A. Sampel dipasang pada grip bagian bawah, B. Sampel bagian atas juga dipasang pada grip atas, C. Sampel ditarik sampai pin terlepas 8. Pengamatan pola fraktur Setelah sampel dilakukan uji tarik perlekatan, seluruh sampel diamati pola fraktur yang terjadi dan dikategorikan menjadi adhesive failure, cohesive failure .

4.6 Pengolahan dan analisi data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kemaknaan α=0,05 untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan tarik perlekatan pada kelompok I,II dan III. Kemudian dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui perbedaan kekuatan tarik perlekatan antara masing-masing kelompok. A B C Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan terhadap tiga kelompok perlakuan. Setiap kelompok dilakukan preparasi kavitas klas II dan aplikasi sistem adhesif self-etch one –step dengan basis yang berbeda. Kelompok I diaplikasikan Stress Decreasing Resin SDR sebagai basis dan resin komposit packable, kelompok II dilaplikasikan resin komposit flowable konvensional sebagai basis dan resin komposit packable, kelompok III diaplikasikan resin komposit packable tanpa basis. Pengamatan tensile bond strength dilakukan terhadap sampel dengan memasangkan sampel pada grip alat uji tarik. Uji tarik dilakukan dengan menggunakan alat Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine,data yang diperoleh berupa load dalam satuan kilogramforce kgf dan kemudian dikonversikan kedalam satuan Newton. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap pola fraktur atau kondisi restorasi setelah dilakukan uji tarik. Pola fraktur dikelompokkan menjadi tiga yaitu, restorasi lepas sebagian cohesive failure dan restorasi lepas seluruhnya adhesive failure. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran ketiga kelompok telah trdistribusi normal. Berdasarkan uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai p0,05 pada ketiga kelompok yang menunjukkan bahwa data hasil pengukuran tlah terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas varian terhadap data dan diperoleh hasil p0,05 yang menunjukkan varian data ketiga kelompok tersebut homogeny. Oleh karena data yang diperoleh memenuhi syarat maka uji ANOVA dapat dilakukan. Gambar 25 menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi kekuatan tarik perlekatan pada kelompok I, kelompok II dan kelompok III. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 60 92

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

2 58 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 30 96

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 11 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 0 13

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 2 17

PENGARUH STRESS DECREASING RESIN (SDR) SEBAGAI INTERMEDIATE LAYER RESTORASI KLAS I DENGAN SISTEM ADHESIF TOTAL ETCH TWO STEP TERHADAP CELAH MIKRO (IN VITRO)

0 0 14