commit to user
5.
Cruise tour
yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari dan objek wisata di darat tetapi
menggunakan kapal pesiar sebagai basis pemberangkatannya. Adapun paket yang ditawarkan seperti Borobudur
Package Cruise
Sumber: Arsip Confee Bhiva 2012 PT. Bhumi Visatanda.
C. Strategi Pemasaran Paket
Inbound Tour
di PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta.
Pemasaran suatu produk perusahaan baik yang menghasilkan barang maupun jasa dilakukan berbagai cara. Dalam memasarkan produk yang
dihasilkan, setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran sendiri. Strategi pemasaran digunakan perusahaan untuk mencari keuntungan sebesar-
besarnya guna mencapai target perusahaan yang diinginkan. Begitu pula dalam memasarkan paket
inbound
PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta memiliki strategi sendiri dalam memasarkan produknya mulai dari analisa pasar, memberikan kebijaksanaan harga, pendistribusian
produk, analisa produk sampai cara pemromosian paket
inbound
tersebut. Adapun strategi pemasaran paket
inbound tour
di PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta terperinci sebagai berikut: 1.
Analisa Pasar Biro perjalanan wisata dalam pembuatan paket wisata hal yang paling
utama dilakukan adalah menganalisa pasar yang akan dituju oleh
commit to user
perusahaan. Analisa pasar bertujuan untuk mengetahui pasar mana yang menjadi sasaran produk perusahaan yang akan dijual.
Analisa pasar perlu dilakukan untuk menentukan potensi pasar yaitu
menentukan permintaan dan keinginan yang ada. Pasar wisata berupa bentuk dan harga perjalanan wisata yang dikehendaki oleh pasar.
Dalam memasarkan paket
inbound tour
tersebut pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta memasarkan produknya ke pasar-pasar wisata seperti Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN.
Prosentase besarnya pasar wisata tersebut adalah Eropa sebesar 20, Amerika sebesar 10, Asia sebesar 35 dan ASEAN sebesar 35.
Sumber : Wawancara dengan Djunanto Hoetomo tanggal 3 Juli 2012. 2.
Kebijaksanaan Harga Penentuan harga dalam menjual paket wisata merupakan patokan
yang paling penting untuk dibuat pada setiap perusahaan yang
menghasilkan produk baik yang berupa barang maupun jasa. Setiap
perusahaan memiliki kebijaksanaan harga masing-masing dalam menjual produk mereka. Harga paket
inbound
yang di tawarkan di PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
didasarkan oleh kualitas pelayanan dan keinginan pelanggan semakin tinggi harga yang ditawarkan
kepada pelanggan semakin bagus dan baik pula fasilitas yang didapatkan oleh pelanggan. Disamping itu juga pihak PT. Bhumi
Visatanda
Tour and Travel
membuat harga
Confidential Tariff
dalam memasarkan paket
inbound tour
tersebut.
Confidential Tariff
adalah
commit to user
harga paket
tour
yang disusun oleh
tour operator
atau BPW, diperuntukan bagi agen yang menjual produknya untuk dipakai sebagai
pedoman dalam menetapkan harga tur yang dijual kepada konsumen dan menentukan besarnya komisi atau harga netto agen hanya perlu
menaikkan harga sesuai persetujuan manajemen. Dikatakan
confidential tariff
karena harga yang disajikan bersifat rahasia
confidential
hanya diperuntukan bagi agen yang menjalin hubungan dengan
tour operator
saja.
Confidential tariff
biasanya disajikan dalam bentuk buku dan diterbitkan dalam periode tertentu biasanya setahun
atau semusim. Selain membuat harga dicantumkan pula itenerari dan kondisi tour. Disamping itu juga dalam membuat harga paket
inbound
ini pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta harus mengetahui jenis mata uang negara yang akan dituju dalam pemasaran
paket
inbound
tersebut misalnya dollar, ringgit, dsb, sebelum dikirim ke target pasar atau wisatawan mancanegara yang ingin membeli paket
inbound
tersebut. 3.
Analisa Distribusi Pendistribusian produk yang dijual oleh perusahaan perlu
dilakukan guna mempercepat proses penjualan produk. Dalam pendistribusian produk tersebut perusahaan harus mengetahui tempat-
tempat yang strategis guna menyalurkan produk tersebut agar terjual oleh konsumen. Tempat pendistribusian pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
memiliki kantor cabang
Representative Office
di
commit to user
Jakarta dan Bali yang bernama Bhiva Jakarta dan Bali. Bhiva Jakarta dan Bali memiliki fungsi membantu pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta untuk menjual paket-paket wisata yang ada di
perusahaan tersebut.
4. Analisa Produk
Analisa produk dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar nilai jual produk yang dijual oleh biro perjalanan kepada konsumen. Analisa
produk berfungsi untuk mengetahui keinginan tingkat kebutuhan wisatawan dalam berwisata. Pemasaran produk paket wisata
inbound
ini pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
menitikberatkan objek-objek wisata yang ada di Yogyakarta dan
Central Java
Jawa Tengah, terutama membuat paket wisata
inbound
yang melibatkan objek wisata di Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko guna
meningkatkan wisatawan mancanegara sebanyak-banyaknya ke dalam Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
5. Promosi
Perencanaan promosi mutlak perlu dilakukan oleh semua perusahaan guna menarik pelanggan untuk membeli paket wisata
tersebut. Dalam memasarkan paket
inbound tour-
nya pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
melakukan promosi, promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan perusahaan agar lebih
commit to user
dikenal oleh masyarakat. Pihak PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
melakukan promosi dengan mengirimkan paket-paket
inbound
yang ditawarkan, brosur candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko baik
dalam bahasa Inggris, Belanda, Rusia, Jerman maupun China ke biro perjalanan luar negeri melalui sarana email.
6. Pemasaran
Pemasaran perlu dilakukan untuk menjual produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta memiliki langkah-langkah pemasaran dalam memasarkan paket
inbound tour-
nya. Adapun langkah-langkah pemasaran yang dilakukan PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
dalam memasarkan paket
inbound tour-
nya adalah sebagai berikut: a.
Mengikuti pasar-pasar wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata baik skala nasional BTM Bengawan
Travel Mart
, JTX Bandung, JTM Jogja
Travel Mart
, maupun internasional MATTA
Fair
Malaysia, NATASH Singapura, ITB Berlin dan ATF
Asean Tourism Fair.
b. Membuat
Website bhivatours
yakni
www.bhivatours.com.
commit to user
c. Mengirimkan informasi produk-produk perusahaan kepada travel biro
perjalanan maupun calon konsumen langsung ke luar negeri melalui
Email
internet. d.
Mengadakan kegiatan penawaran paket wisata budaya secara terjadwal khususnya ke hotel-hotel dalam rangka meningkatkan minat
wisatawan mancanegara untuk menikmati fasilitas produk perusahaan Sumber: Arsip Rencana Anggaran Kerja Perusahaan PT. Bhumi
Visatanda
Tour and Travel
2012.
Tabel 1
Pengguna Jasa PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel Yogyakarta Tahun 2007- Tahun 2011
No Uraian
Tahun 2007
2008 2009 2010
2011 1
Domestik 1312
1528 620
1513 629
2 Inbound Tour
310 351
120 113
236 3
Tiketing a.
Pesawat Udara b.
Kereta Api 183
34 210
23 575
21 665
74 577
104 4
Sarana Wisata
commit to user
a. Transportasi
b. Ramayana
c. Reservasi Hotel
d. Objek Wisata
35 9
27 35
11 101
39 126
144 116
427 148
533 105
459 336
401 Jumlah
71 147
309 1224
1301
Sumber: Arsip Data Pengguna Jasa PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta. Dari tabel 1 di atas menunjukan jumlah pengguna jasa dari semua
produk yang ditawarkan oleh PT. Bhumi Visatanda
Tour and Travel
Yogyakarta mulai dari tahun 2007 sampai tahun 2011 diantaranya penyelenggaraan paket
domestic
, paket
inbound
, pemesanan
ticketing
baik pesawat maupun kereta api, serta pemesanan sarana wisata seperti
transportasi, pemesanan tiket Ramayana
Ballet
,
reservasi
hotel dan tiket masuk objek wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
Pemesanan produk yang ditawarkan tersebut dari tahun ke tahun ada yang meningkat dan ada yang menurun dikarenakan beberapa hambatan
dan kondisi di saat itu. Pada paket domestik dari tahun 2008 meningkat sebanyak 1528 pemakai setelah itu pada tahun 2009 menurun menjadi
sebanyak 620 pemakai dikarenakan pada tahun 2009 di Yogyakarta terjadi bencana alam yakni meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan
wisatawan menunda untuk berlibur begitu pula pada produk paket wisata
inbound
juga mengalami penurunan pada tahun 2009 sebanyak 120 pemakai dan pada tahun 2010 sebanyak 113 pemakai dikarenakan pada
commit to user
kedua tahun tersebut terjadi bencana alam dan meletusnya Gunung Merapi yang mengakibatkan wisatawan mancanegara menunda untuk datang ke
Yogyakarta. Pemesanan tiket pesawat udara menurun dari tahun 2010 yakni sebesar 665 pemakai menjadi 577 pada tahun 2011 pemakai
sedangkan untuk pemesanan tiket kereta api dari tahun ke tahun semakin meningkat dari tahun 2010 sebanyak 74 pemakai menjadi 104 pemakai
pada tahun 2011. Pemesanan transportasi, tiket Ramayana dan reservasi hotel dari tahun ke tahun semakin meningkat kecuali untuk pemesanan
objek wisata menurun sebanyak 401 pemakai yang semula dari tahun sebelumnya sebanyak 533 pemakai. Dari tahun ke tahun semua produk
tersebut terjadi kenaikan dan penurunan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tahun tersebut disamping itu juga tergantung permintaan
pelanggan dan usaha promosi dari biro perjalanan tersebut.
D. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi dalam Memasarkan Paket