commit to user
47
C. Pembahasan
1. Penerapan prinsip 5C di PT. BPR Nguter Surakarta
Sebelum memberikan kredit kepada nasabah, terlebih dahulu diadakan analisa apakah calon nasabah tersebut layak atau tidak untuk
mendapatkan pinjaman. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menerapkan prinsip 5C.
a. Character
Account Officer dari bank dalam menilai character calon debitur adalah dengan cara sebagai berikut :
1 Melihat daftar riwayat hidup debitur dengan mewawancarai
lengsung calon debitur dan juga bertanya kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal calon debitur.
2 Meneliti reputasi calon debitur dilingkungan tempat kerjanya
3 Mencari informasi apakah calon debitur terlibat dalam suatu
masalah, misalnya perjudian, perampokan, pemabuk, dan lain-lain.
4 Meminta informasi dari bank lain, yang dimaksud disini
adalah dengan mengecek SID calon debitur, apakah masih mempunyai pinjaman dibank lain.
b. Capacity
Pengukuran Capacity disini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
commit to user
48
1 Pendekatan historis, apakah usaha yang dilakukan calon
debitur mengalami kegagalan ataukah selalu menunjukkan kemajuan.
2 Pendekatan finansiil, dengan melihat laporan RugiLaba
usaha calon debitur untuk debitur yang mempunyai usaha sendiri
3 Dengan melihat penghasilan bersih calon debitur setiap
bulannya. Apabila kredit yang dicairkan untuk pembiayaan barang
konsumsi, maka penilaian capacity calon debitur didasarkan pada pekerjaan yang sedang dikerjakan saat ini. Dengan begitu pihak
bank dapat menilai apakah calon debitur mampu memenuhi kewajibannya terhadap bank.
c. Capital
Bank melihat dari jumlah dana atau modal yang dimiliki oleh calon debitur. Sebagai contoh apabila calon debitur meminta bank
untuk membiayai pembelian sepeda motor, maka pihak bank harus mengetahui berapa besarnya prosentase uang muka yang diberikan
oleh calon debitur. Bank akan membiayai pembelian sepeda motor jika prosentase uang muka calon debitur 20 dari harga beli
sepeda motor. Sedangkan untuk kredit dengan jaminan BPKB, pihak bank akan mencairkan dana sebesar 50 dari harga taksasi
sepeda motor tersebut.
commit to user
49
d. Collateral
Barang yang dapat dijadikan jaminan disini adalah sesuatu yang memiliki nilai yang lebih dari pinjaman yang diajukan.
Penilaian terhadap collateral dapat dipandang dari 2 sudut, yang pertama dari sudut ekonomisnya yaitu nilai ekonomis yang dimiliki
barang jaminan tersebut dan yang kedua adalah dari nilai yuridisnya yaitu apakah barang-barang jaminan tersebut memenuhi
syarat-syarat yuridis untuk dipakai sebagai barang jaminan. e.
Condition of Economy Condition of Economy dilihat dari asset yang dimiliki oleh
debitur dan juga kondisi ekonominya. Berikut adalah contoh studi kasus penerapan prinsip 5C dalam
pemberian kredit terhadap nasabah di PT. BPR Nguter Surakarta 1
Contoh Studi Kasus Pemberian Kredit yang Disetujui Pak Andi bekerja sebagai seorang karyawan swasta di
sebuah perusahaan X dengan gaji Rp 1.700.000; dalam sebulan. Pak Andi berencana ingin membeli sebuah sepeda
motor, namun karena uang yang dimiliki Pak Andi tidak cukup maka Pak Andi meminta PT. BPR Nguter Surakarta
untuk membiayai pembelian sepeda motor tersebut. Harga sepeda motor tersebut adalah Rp 10.000.000; sedangkan Pak
Andi memerikan uang muka sebesar Rp 4.000.000;, sisa
commit to user
50
hutang Pak Andi adalah Rp 6.000.000 akan diangsur selama 24 bulan. Dilingkungan tempat tinggalnya Pak Andi dikenal
sebagai pribadi yang baik, begitu pula dilingkungan kerjanya. Pak Andi memiliki 2 anak yang masih sekolah SD. Istri Pak
Andi bekerja sebagai karyawan pabrik dengan gaji Rp 1.000.000;. Pengeluaran keluarga Pak Andi tiap bulannya
untuk biaya rumah tangga sebesar Rp 700.000;, listrik , telepon, dan air sebesar Rp 250.000; untuk pendidikan
sebesar Rp 350.000; dan lain-lai sebesar Rp 250.000;. info dari bank lain menerangkan bahwa Pak Andi mempunyai
pinjaman dan harus mengangsurnya sebesar Rp 500.000; sisa angsuran Pak Andi sekarang tinggal 6 bulan dan menurut info
Pak Andi tidak pernah terlambat untuk mengangsur pinjaman itu tiap bulannya.
Analisa Kredit a
Character Pak Andi dikenal sebagai pribadi yang baik
dilingkungan tempat tinggalnya dan juga dilingkungan kerjanya sebagai orang yang bertanggungjawab.
b Capacity
Aspek Pendapatan : Penghasilan suami
: Rp 1.700.000 Pengahsilan Istri
: Rp 1.000.000 +
commit to user
51
Total Pendapatan : Rp 2.700.000
Aspek Pengeluaran : Biaya Rumah Tangga
: Rp 700.000 TeleponListrikAir
: Rp 250.000 Biaya Pendidikan
: Rp 350.000 Biaya Lain-lain
: Rp 300.000 + Total Pengeluaran
: Rp 1.600.000 Sisa Penghasilan
: Rp 1.100.000 Angsuran dibank lain
: Rp 500.000 Penghasilan Bersih
: Rp 600.000 c
Collateral Jaminan berupa kendaraan bermotor yang akan dibiayai
denga taksiran jaminan sebagai berikut : Harga Pasar
= Rp 10.000.000 Taksasi
= 70 x Rp 10.000.000 = Rp 7.000.000;
Permintaan Kredit = Rp 6.000.000 d
Capital Pak Andi dan istrinya mempunyai pekerjaan yang tetap
dan memiliki penghsilan yang cukup tiap bulannya.
commit to user
52
e Condition of Economy
Status tempat tinggal : milik sendiri
Asset yang dimilki : sepeda motor dan perabotan
Kondisi ekonomi : baik
Kesimpulan : Berdasarkan hasil survey oleh Account Officer, bukti fisik
dan cek lingkugan serta jaminan yang memadai, maka pengajuan kredit calon debitur layak untuk disetujui dan
didanai sebagai berikut : Pemberian kredit
: Rp 6.000.000 Jangka waktu
: 24 bulan Suku bunga
: 1,75 flat Angsuran
Pokok : Rp 250.000
Bunga : Rp 105.000 +
Jumlah Angsuran : Rp 355.000
2 Contoh Studi Kasus Pemberian Kredit yang Tidak Disetujui
Pak Robby adalah seorang pengusaha dan sudah menekuni usaha ini selama 5 tahun. Pak Robby ingin
mengajukan pinjaman dengan menjaminkan BPKB sepeda motor miliknya. Jumlah pinjaman yang diajukanoleh Pak
Robby sebesar Rp 12.000.000; dengan jangka waktu 36 bulan. Diketahui harga pasar sepeda motor Pak Robby
commit to user
53
sebesar Rp 18.000.000;. Pengahsilan Pak Robby perbulannya sebesar Rp 5.000.000;, istrinya tidak bekerja, mempunyai
seorang anak yang masih bersekolah SMP. Pengeluaran Pak Robby tiap bulannya untuk biaya hidup sebesar Rp 800.000;
untuk listrik, telepon, dan air sebesar Rp 600.000; untuk biaya pendidikan sebesar Rp 400.000; dan biaya lain-lain
sebesar Rp 600.000;. Dilingkungan tempat tinggalnya Pak Robby dikenal sebagai pribadi yang kurang baik, sering
menyalahgunakn yang bukan haknya seperti menggunakan uang tabungan RT selain itu menurut tetangganya Pak Robby
sering didatangi penagih dari bank. Pak Robby mempunyai pinjaman dibeberapa bank lain dengan total angsuran Rp
1.000.000 tiap bulannya dan juga Pak Robby sering menunggak angsuran atau tidak lancar.
Analisa Kredit a
Character Dilingkungan tempat tinggal Pak Robby dikenal sebgai
pribadi yang tidak baik karena sering menggunakan uang yang bukan haknya. Selain itu Pak Robby juga
sering didatangi penagih dari bank. Informasi dari bank lain meyebutkan bahwa utang piutang Pak Robby
selama ini tidak lancar.
commit to user
54
b Capacity
Aspek Pendapatan : Penghasilan suami
: Rp 5.000.000 Penghasilan Istri
: - + Total Penghasilan
: Rp 5.000.000 Aspek Pengeluaran :
Biaya rumah tangga : Rp 800.000
Teleponlistrikair : Rp 600.000
Biaya pendidikan : Rp 400.000
Biaya lain-lain : Rp 600.000 +
Total pengeluaran : Rp 2.400.000
Sisa penghasilan : Rp 2.600.000
Angsuran dibank lain : Rp 1.000.000
Penghasilan bersih : Rp 1.600.000
c Collateral
Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor dengan takiran jaminan sebagai berikut :
Harga pasar = Rp 18.000.000
Taksasi = 70 x Rp 18.000.000
= Rp 12.600.000 Permintaan kredit = Rp 12.000.000
commit to user
55
d Capital
Pak Robby sudah menekuni bidang usaha mebel selama 5 tahun dan usaha ini berjalan baik dan modal yang
dimilki cukup baik. e
Condition of Economy Status tempat tinggal : milik sendiri
Asset yang dimiliki : mobil dan perabot rumah tangga Kondisi eonomi : baik
Kesimpulan : Berdasarkan hasil survey, dilihat dari aspek character yang
ada permintaan kredit yang diajukan Pak Robby tidak disetujui atau ditolak. Karena character yang dimiliki calon
debitur tidak baik dan juga informasi dari tetangga bahwa sering didatangi penagih serta SID yang jelek. Meski aspek
lainnya baik namun jika character yang dimiliki tidak baik dikhawatirkan akan bermasalah dikemudian hari.
3 Contoh Studi Kasus Pemberian Kredit yang Dipertimbangkan
Pak Roni memiliki sebuah toko elektronik yang berada di pusat kota Solo. Toko Pak Roni tidak pernah sepi dari
pembeli.omset penjualan perbulannya bisa mencapai Rp 50.000.000; dan Pak Roni mendapat keuntungan 20 dari
omset penjualan itu sebesar Rp 10.000.000;. Istrinya bekerja sebgai seorang guru dengan penghasilan Rp 2.000.000; tiap
commit to user
56
bulannya. Kedua anaknya masih bersekolah SMA danpengeluaran keluarga ini perbulannya untuk biaya rumah
tangga sebesar Rp 1.200.000; biaya telepon, listrik, dan air sebesar Rp 600.000; biaya pendidikan kedua anaknya Rp
1.000.000; dan biaya lain-lain sebesar Rp 1.000.000;. Salah satu anaknya mengalami kecelakaan dan membutuhkan biaya
yang cukup besar untuk operasi, maka Pak Roni bermaksud mengajukan pinjaman Rp 40.000.000; dengan jaminan BPKB
mobil miliknya dan dalam jangka waktu 24 bulan. Harga pasaran mobil ini adalah Rp 50.000.000;. Dilingkungan
tempat tinggalnya Pak Roni dikenal sebagai pribadi yang baik, sering membantu tetangga dan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan. Pak Roni masih memiliki pinjaman di beberapa bank lain, besar angsuran tiap bulannya mencapai
Rp 4.000.000; dengan sisa jangka waktu angsuran 12 bulan. Info dari bank lain meyebutkan bahwa SID Pak Roni dan
Istrinya bagus dan tidak pernah bermasalah lancar. Analisa Kredit
a Character
Di lingkungan tempat tinggalnya dikenal sebagai pribadi yang baik, sering membantu tetangga, dan aktif
dalam kegiatan kemasyarakata. Selalu bersifat cooperatif dalam mengangsur pinjamannya.
commit to user
57
b Capacity
Aspek Pendapatan : Penghasilan Suami
: Rp 10.000.000 Penghasilan Istri
: Rp 2.000.000 + Total Pendapatan
:Rp12.000.000 Aspek Pengeluaran :
Biaya rumah tangga : Rp 1.200.000
TeleponListrikAir : Rp 600.000
Biaya pendidikan : Rp 1.000.000
Biaya lain-lain : Rp 1.000.000 +
Total pengeluaran :Rp 3.800.000
Sisa penghasilan :Rp 8.200.000
Angsuran di Bank lain :Rp 4.000.000
Penghasilan Bersih :Rp 4.200.000
c Collateral
Jaminan berupa BPKB mobil milik pribadi dengan taksiran jaminan sebagai berikut :
Harga Pasar = Rp 50.000.000
Taksasi = 70 x Rp 50.000.000
= Rp 35.000.000 Permintaan kredit
= Rp 40.000.000
commit to user
58
d Capital
Pak Roni sudah menjalankan usahanya ini selama 15 tahun dan berjalan dengan baik serta modal yang
dimiliki juga cukup banyak. e
Condition of Economy Status tempat tinggal
: milik sendiri Asset yang dimiliki
:perabot rumah tangga, motor Kondisi ekonomi
: baik
Kesimpulan : Dalam kasus ini sebenarnya pihak PT. BPR Nguter Surakarta
hanya dapat mencairkan kredit sekitar Rp 30.000.000; karena nilai dari jaminan Pak Roni setelah dihitung harga taksasinya
kurang dari jumlah pinjaman yang diajukan. Namun karena kebutuhan Pak Roni sangat mendesak dan hasil survey
menyatakan bahwa character, capacity, capital, dan condition of economy yang baik maka pihak Bank mempertimbangkan
untuk pencairan kredit sesuai yang diajukan Pak Roni. Namun untuk memperkuat data dan bukti, pihak PT. BPR
Nguter Surakarta meminta Pak Roni untuk menyerahkan fotocopy SIUP yang masih berlaku dan juga laporan
keuangan dari usaha tersebut untuk melihat cash flow dari usahanya.
commit to user
59
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka Pak Roni layak untuk diberikan pinjaman sebagai berikut :
Pemberian kredit : Rp 40.000.000
Jangka waktu : 24 bulan
Bunga : 1, 75
Angsuran Pokok
: Rp 1.666.700 Bunga
: Rp 700.000 + Jumlah Angsuran
: Rp 2.366.700 Jadi dalam hal pemberian kredit dengan menggunakan penerapan
prinsip 5C ini, PT. BPR Nguter lebih menekankan pada character calon debiturnya. Dengan prinsip ini pihak Bank dapat mengetahui kesungguhan
calon debitur. Untuk mengetahui character calon debitur ini pihak PT. BPR Nguter Surakarta akan mengirimkan petugas survey Account
Officer untuk mencari tahu seperti apa character calon debitur dimata masyarakat lingkungan tempat tinggalnya, apakah sering bermasalah atau
tidak. Kemudian AO akan mendatangi rumah calon debitur untuk melihat kondisi rumah serta mewawancarainya. Namun sebelum AO melakukan
hal tersebut, sebelumnya AO melihat SID calon debitur, apakah masih memiliki tanggungan hutang dibank lain dan bagaimana calon debitur
dalam memenuhi kewajibannya. Yang kedua adalah dengan melihat dari jaminan collateral yang
diberikan calon debitur. Jika nilai dari jaminan itu lebih besar dari nilai
commit to user
60
uang pinjaman, kemungkinan kredit akan dicairkan.jika yang dijaminkan adalah sertifikat tanah atau bangunan, bank akan mencairkan kredit
sebesar 50 dari harga taksasi jaminan tersebut. Untuk pembiayaan kendaraan bermotor dengan menjaminkan BPKB, bank akan mencairkan
kredit sebesar 80 dari nilai taksasi kendaraan tersebut. Berikutnya adalah dengan melihat prinsip capacity calon debitur.
Yang dinilai dari prinsip ini adalah jumlah penghasilan setelah dikurangi pengeluarannya setiap bulan, apakah sisa penghasilan tersebut cukup
untuk memenuhi angsuran pokok dan bunga yang nantinya akan dibebankan kepada calon debitur. Hal ini dimaksudkan agar nantinya jika
calon debitur memiliki kebutuhan yang tidak terduga, kewajibannya terhadap bank tetap dapat terpenuhi. Sedangkan untuk prinsip capital dan
condition of economy hanya digunakan sebagai pendukung laporan untuk menguatkan data calon debitur.
2. Pengaruh penerapan prinsip 5C terhadap kemungkinan terjadinya