commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diera globalisasi seperti saat ini, kredit merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Kebutuhan manusia yang semakin besar dan tidak
terbatas adalah yang menjadi salah satu alasan meningkatnya kebutuhan akan kredit. Lintah darat atau sering kita kenal dengan istilah rentenir, pada jaman
dahulu menjadi pilihan masyarakat untuk meminjam uang kredit, namun pinjaman yang diberikan tidak sebanding dengan bunga yang dibebankan
karena terkadang bunga yang dibebankan melebihi jumlah pinjaman yang diberikan. Hal ini justru menjadikan masalah baru bagi masyarakat, karena
selain harus mengembalikan pinjaman, mereka juga harus membayar bunga yang jumlahnya tidak wajar.
Pemerintah, untuk mengatasi permasalahan ini kemudian membentuk suatu lembaga keuangan perbankan, namun pada umumnya ruang lingkup
perkreditan pada bank hanya dapat dinikmati masyarakat menengah keatas, hal ini juga tidak terlepas dari tujuan perbankan yang dalam memberikan
kredit menginginkan keuntungan dengan menetapkan suku bunga yang relatif tinggi yang hanya mampu dipenuhi oleh masyarakat golongan menengah
keatas. Peminjaman juga harus melalui sistem birokrasi yang panjang dan rumit, oleh karena itu pemberian kredit terhadap masyarakat golongan
commit to user
2
menengah kebawah belum dapat dipenuhi. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1998
atau lebih dikenal dengan sebutan PAKTO 88 melalui Keputusan Presiden RI No. 38 yang menjadi awal pendirian BPR.
Kegiatan penyaluran kredit sendiri juga mengandung risiko kredit misalnya, tidak kembalinya dana yang dipinjamkan kepada nasabah. Maka
dari itu diperlukan adanya analisa kredit untuk mengetahui keberhasilan aktivitas penyaluran kredit itu dan juga untuk menekan kemungkinan
terjadinya risiko kredit. Analisa kredit dilakukan juga untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang akan diberikan, sedangkan tujuan utama dari
analisa kredit ini adalah untuk menilai kesedian dan kemampuan calon debitur untuk mengembalikan pinjaman pokok beserta bunganya atau
memenuhi kewajibannya sesuai dengan isi perjanjian kredit. PT. BPR Nguter Surakarta merupakan lembaga keuangan bank yang
kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito kemudian menyalurkannya kembali pada masyarakat
dalam bentuk pinjaman atau kredit. Berdasarkan ketentuan BI, penyaluran kredit didasarkan pada prinsip
kehati-hatian, yaitu penyaluran kredit dengan menggunakan prinsip 5C, yaitu : Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of Economy.
Berdasarkan uraian diatas dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “ PENERAPAN PRINSIP 5C DALAM PEMBERIAN
KREDIT PADA NASABAH DI BPR NGUTER SURAKARTA “
commit to user
3
B. Rumusan Masalah