2.2.3 Masalah dalam Pemberian ASI Eksklusif
Masalah dalam pemberian ASI eksklusif yaitu : a.
Kurang atau salah informasi Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula yang mahal itu sama baiknya
atau mala lebih baik dari ASI sehingga ibu langsung memberi susu formula. Petugas kesehatanpun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan
kehamilan atau saat memulangkan bayi. Terkadang ASI belum keluar pada hari pertama, sehingga bayi dianggap perlu
diberikan minuman lain, padahal bayi yang lahir cukup bulan dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat mempertahankannya tanpa minuman selama
beberapa hari. Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI padahal
ukuran payudara tidak menentukan apakah produksi ASI cukup atau kurang karena ukuran tidak mempengaruhi produksi ASI. Produksi ASI tetap mencukupi apabila
manajemen laktasi dilaksanakan dengan baik dan benar. b.
Sindrom ASI kurang Sering sekali ibu dan keluarga merasa bahwa bayinya tidak cukup dengan
diberi ASI saja. Padahal terkadang bayi menangis belum tentu dikarenakan kurang minum, melainkan bisa karena hal yang lain seperti popok bayi yang basah.
c. Ibu yang bekerja
Seringkali alasan pekerjaan membuat seorang ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu yang bekerja.
1. Susuilah bayi sebelum ibu bekerja.
2. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat bekerja.
3. Pengosongan payudara di tempat kerja setiap 3-4 jam.
4. ASI dapat disimpan di lemari pendingin.
5. Pada saat ibu di rumah sesering mungkin bayi disusui.
6. Minum dan makan makanan yang bergizi.
2.3 Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka konsep Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal ibu
dalam Pemberian ASI Eksklusif.
2.4 Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. 2. Ada hubungan sikap dengan pemberian ASI eksklusif.
3. Ada hubungan faktor fisik ibu dengan pemberian ASI ekkslusif. Faktor internal :
Pengetahuan Sikap
Faktor fisik
Faktor eksternal : Dukungan keluarga
Budaya Dukungan tenaga kesehatan
Pemberian ASI eksklusif