Dengan kategori : 1 = Tidak mendukung, jika skor jawaban
≤ 60 dari skor total skor 0 – 3 = Mendukung, jika skor jawaban ≥ 60, dari skor total skor 4 – 7
6. Budaya
Kuesioner budaya yang terdiri dari 3 pertanyaan dengan menggunakan sistem skoring. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah 0. Total skor
maksimal 3 dan minimal 0. Dengan kategori :
1 = Baik, jika skor jawaban ≤ 60, dari skor total skor 0 – 1 = Tidak Baik, jika skor jawaban ≥ 60, dari skor total skor 2 – 3
7. Dukungan Tenaga Kesehatan
Kuesioner pada tenaga kesehatan yang terdiri dari 4 pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan sistem skoring. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan
yang salah diberi nilai 0. Total skor maksimal 8 dan total skor minimal 0. Dengan kategori :
1 = Tidak mendukung, jika skor jawaban ≤ 60, dari total skor 0-2
= Mendukung, jika skor jawaban ≥ 60, dari total skor 3 – 4
3.7 Metode Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data
dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan. Coding yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori. Entry data
yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data base computer.
3.8 Analisis Data
Hasil analisis data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Adapun analisis data meliputi tahapan :
1. Analisis Univariat
Untuk mengetahui distribusi frekuensi yang menggambarkan masing-masing faktor internal, faktor eksternal dan pemberian ASI eksklusif.
2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen faktor internal pengetahuan, sikap, pekerjaan, faktor fisik serta faktor eksternal dukungan
keluarga, budaya, tenaga kesehatan dengan variabel dependen pemberian ASI Eksklusif, dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan level of
significance α = 0,05.
Dengan Kriteria : 1.
Ho ditolak jika p α 0,05 maka terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
2. Ho diterima jika p α 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
31
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Data Geografi
Kelurahan Pekan Bahorok terletak di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dengan memiliki luas wilayah ± 386 Ha. Dimana Kelurahan Pekan Bahorok terdiri
dari 5 lingkungan yaitu, lingkungan Ampera, lingkungan Niaga, lingkungan Veteran, lingkungan Berdikari dan lingkungan Kampung Tempel.
Adapun batas wilayah Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat ialah:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Timbang Lawan
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Bahorok
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Empus
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Muara Sungai Bahorok dan Sungai Wampu.
4.1.2 Gambaran Demografi
Jumlah penduduk di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat sebanyak 3245 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 721 KK yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 1421 jiwa 43,8 dan perempuan sebanyak 1824 jiwa 56,2.
4.2 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel faktor internal, faktor eksternal dan pemberian ASI eksklusif.
4.2.1 Pemberian ASI Eksklusif Responden
Secara rinci tingkat pemberian ASI eksklusif responden, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif Responden menurut Item Pertanyaan di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok
Kabupaten Langkat Tahun 2014 Item Pertanyaan
Ya Tidak
n n
1. Apakah ASI diberikan pertama kali 1jam 36
62,1 22 37,9 2.
Apakah ibu memberikan makanan atau 18
31,0 40 69,0
minuman tambahan selain ASI pada bayi pertama kali 6bulan
3. Apakah ibu memberikan ASI yang
51 87,9
7 12,1
pertama kali kolostrum kepada bayi 4.
Jika ibu sedang bekerja apakah ibu 27
46,6 31
53,4 tetap memberikan ASI
Dari Tabel 4.1 diketahui ibu yang memberikan ASI pertama kali 1 jam 62,1. Tetapi hanya 31,0 ibu yang memberikan ASI eksklusif. Sebanyak 87,9
ibu yang memberikan kolostrum kepada bayinya dan hanya 46,6 ibu jika sedang bekerja yang memberikan ASI eksklusif.
Berdasarkan hasil tersebut maka pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Responden di
Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah n
1. ASI Eksklusif
18 31,0
2. Tidak ASI Eksklusif
40 69,0
Total 58
100,0
Dari Tabel 4.2 pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok
mayoritas tidak memberikan ASI ekslusif yaitu sebesar 40 responden 69,0 dan ASI Eksklusif yaitu sebesar 18 responden 31,0.
4.2.2 Pengetahuan Responden Tentang ASI Eksklusif
Secara rinci tingkat pengetahuan responden tentang ASI eksklusif, dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden tentang ASI Eksklusif Menurut Item Pertanyaan di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok
Kabupaten Langkat Tahun 2014 Pernyataan
Benar Salah
n n
1. Manfaat kolostrum
51 87,9 7 12,1
2. Manfaat ASI ekslusif dapat menjarangkan
18 31,0
40 69,0 kehamilan ibu berikutnya
3. ASI adalah kebutuhan bayi 0-6 bulan
39 67,2
19 32,8 4.
Yang terbaik untuk bayi 0-6 bulan 37
63,8 21 36,2
5. Kapan sebaiknya ASI pertama
48 82,8
10 17,2 Kali diberikan
6. Kapan penyapihan anak
37 63,8
21 36,2 7.
Kapan sebaiknya makanminum 43
74,1 15 25,9
diberikan pada bayi pertama kali 8.
Cara penyimpanan ASI 27
46,6 31
53,4 9.
Tempat penyimpanan ASI 22
37,9 36
62,1 10.
Cara memberikan ASI yang disimpan 17
29,3 41
70,7 11.
Sebaiknya ASI diberikan berapa jam sekali 38
65,5 20
34,5
Dari Tabel 4.3 diketahui lebih dari 70 ibu mengetahui tentang pemberian makananminuman tambahan kepada bayi pertama kali, tentang kapan sebaiknya ASI
pertama kali diberikan dan tentang manfaat redaksi kolostrum. Sedangkan pengetahuan ibu di bawah 50 yaitu ibu yang mengetahui tentang manfaat ASI
eksklusif yang dapat menjarangkan kehamilan berikutnya, tentang cara dan tempat penyimpanan ASI serta cara pemberian ASI yang disimpan.
Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan seputar ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan
pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang ASI Eksklusif
di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif
Jumlah n
1. Baik
36 62,1
2. Tidak Baik
22 37,9
Total 58
100,0
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden di
Kelurahan Pekan Bahorok mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 38 responden 65,5.
4.2.3 Sikap Responden Tentang ASI Ekslusif
Secara rinci sikap responden tentang ASI eksklusif, dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Sikap Responden tentang ASI Eksklusif Menurut Item Pernyataan di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok
Kabupaten Langkat Tahun 2014
NO Pernyataan
SS S RR
TS STS
n n n n n
1. Hanya ASI makanan yang terbaik
11 19,0 37 63,8 9 15,5 1 1,7 - - untuk bayi 0-6 bulan
2. Memberikan ASI saja selama 6
6 10,3 30 51,7 15 25,9 7 12,1 - - bulan pertama memberikan
banyak manfaat kepada bayi 3.
Memberikan ASI saja selama 6 - - 25 43,1 18 31,0 14 24,1 1 1,7
bulan pertama memberikan banyak manfaat kepada ibu
4. Jika ibu bekerja apakah ibu
- - 13 22,4 18 31,0 23 39,7 4 6,9 tetap memebrikan ASI saja 0-6
5. Sebaiknya ASI yang pertama
8 13,8 25 43,81 15 25,9 9 15,5 1 1,7 kali keluuar harus diberikan
kepada bayi
6. Susu formula yang mahal lebih 10 17,7 16 27,6 25 43,1 7 12,1 - -
baik dibandingkan dengan AS pada bayi 0-6 bulan
7. Bayi 0-6 bulan diberi ASI dan 4 6,9 20 34,5 9 15,5 24 41,4 1 1,7
ditambah dengan makanan atau minuman lain
Keterangan : SS = Sangat Setuju RR = Ragu-ragu STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju
Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa sikap baik responden yang menyatakan setuju yaitu tentang hanya ASI makanan yang terbaik untuk bayi 0-6 bulan 63,8, tetapi
pada ibu bekerja yang memberikan hanya ASI pada bayi 0-6 bulan pertama tanpa ditambah dengan makananminuman lain sebanyak 22,4. Tentang memberikan
ASI saja kepada bayi selama 6 bulan pertama memberikan banyak manfaat kepada
bayi 51,7 dan kepada ibu 43,1 tetapi sebanyak 27,6 ibu yang menyatakan sikap tidak baik yaitu tentang susu formula yang mahal lebih baik dibandingkan
dengan ASI pada bayi selama 0-6 bulan. Tentang kolostrum 43,1 dan pada bayi 0-6 bulan diberi ASI dan ditambah dengan makanan atau minuman lain sebanyak
34,5. Berdasarkan hasil tersebut maka sikap ibu seputar ASI eksklusif di Kelurahan
Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang ASI Eksklusif di
Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No
Sikap Tentang ASI Eksklusif Jumlah
n
1. Baik
34 58,6
2. Tidak Baik
24 41,4
Total 58
100,0
Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa tingkat sikap responden di Kelurahan Pekan
Bahorok mayoritas bersikap baik sebanyak 34 responden 58,6. 4.2.4 Faktor Fisik Responden Tentang ASI Eksklusif
Secara rinci tingkat faktor fisik responden terhadap ASI eksklusif, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Faktor Fisik Responden tentang ASI Eksklusif Menurut Item Pertanyaan di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok
Kabupaten Langkat Tahun 2014 Item Pertanyaan
Ada Tidak
n n
1. Selama menyusui apakah puting
17 29,3
41 70,7
susu ibu ada lecet 2.
Apakah ibu ada menderita suatu penyakit 7
12,1 51
87,9 3.
Apakah ibu ada mengkonsumsi 1
1,7 57 98,3
obat-obatan selama menyusui 4.
Apakah ibu ada melakukan pemijatan 20
34,5 38
65,5 payudara pada saat ibu hamil
Dari Tabel 4.7 diketahui bahwa faktor fisik ibu rata – rata baik yaitu ibu yang
tidak mengalami puting susu lecet selama menyusi sebanyak 70,7, ibu tidak ada menderita suatu penyakit sebanyak 87,9, dan ibu yang tidak ada mengkonsumsi
obat-obatan selama menyusi sebanyak 98,3. Sedangkan ibu yang melakukan pemijatan payudara semasa hamil hanya 34,5
Berdasarkan hasil tersebut maka faktor fisik ibu seputar ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan
pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Faktor Fisik Responden tentang ASI Eksklus di
Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No
Faktor Fisik Tentang ASI Eksklusif Jumlah
n
1. Baik
28 48,3
2. Tidak Baik
30 51,7
Total 58
100,0
Dari Tabel 4.8 diketahui bahwa tingkat faktor fisik responden di Kelurahan
Pekan Bahorok mayoritas tidak baik sebanyak 30 reesponden 51,7.
4.2.5 Dukungan Keluarga Responden tentang ASI Eksklusif
Secara rinci tingkat dukungan keluarga responden tentang ASI eksklusif, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.9 Distribusi Dukungan Keluarga Responden tentang ASI Eksklusif
Menurut Item Pertanyaan di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Item Pertanyaan Ada
Tidak
n n
1. Apakah suami ada menyarankan ibu
46 79,3
12 20,7
hanya memberi ASI saja pada bayi 0-6 bulan
2. Apakah ibu anda ada menyarankan anda
48 82,8
10 17,2 hanya memberi ASI saja pada bayi
0-6 bulan 3.
Apakah ibu mertua ada menyarankan ibu 36 62,1 22 37,9 hanya memberi ASI saja pada bayi 0-6 bulan
4. Apakah suami menemani ibu pada saat
31 53,4
27 46,6 memberi ASI dimalam hari
5. Apakah suami melarang ibu untuk
26 44,8
32 55,2 memberikan makanan selain ASI
pada bayi 0-6 bulan 6.
Apakah ibu anda melarang anda untuk 43
74,1 15 25,9
memberikan makanan selain ASI 7.
Apakah ibu mertua melarang ibu untuk 33
56,9 25 43,1
memberikan makanan selain ASI pada bayi 0-6 bulan
Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa suami, ibu kandung dan ibu mertua
memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak diatas 60. Untuk suami yang menemani ibu menyusui pada malam hari sebanyak
53,4. Pada ibu kandung dan ibu mertua juga mendukung ibu untuk tidak memberikan makanan selain ASI pada bayi 0-6 bulan tetapi pada suami hanya
44,8 yang memberikan dukungan untuk tidak memberikan makanan kepada bayi selama 6 bulan.
Berdasarkan hasil tersebut maka dukungan keluarga ibu seputar ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan
pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden tentang ASI
Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No
Dukungan Keluarga Tentang ASI Eksklusif Jumlah
n
1. Mendukung
38 65,5
2. Tidak Mendukung
20 34,5
Total 58
100,0
Dari Tabel 4.10 diketahui bahwa tingkat dukungan keluarga responden di
Kelurahan Pekan Bahorok mayoritas mendukung sebanyak 38 reesponden 65,5. 4.2.6 Faktor Budaya Responden Tentang ASI Eksklusif
Secara rinci tingkat faktor budaya responden terhadap ASI Eksklusif, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.11 Distribusi Faktor Budaya Responden tentang ASI Eksklusif Menurut Item Pertanyaan di Kelurahan Pekan Bahorok
Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014 Pernyataan
Baik Tidak Baik
n n
1. Mengenai kebiasaan memberikan madu
34 58,6
24 41,4
pada bayi 2.
Mengenai kebiasaan memberikan pisang 26
44,8 32
55,2 kepada bayi
3. Mengenai kebiasaan memberikan
28 48,3
30 51,7
air tajin pada bayi
Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa budaya dilingkungan atau keluarga ibu yang paling sering diberikan adalah Pisang 55,2. Tetapi tidak jauh berbeda
dengan banyaknya ibu yang memberikan air tajin 51,7 dan madu 41,4. Berdasarkan hasil tersebut maka faktor budaya ibu seputar ASI eksklusif di
Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan pada Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Faktor Budaya Responden tentang ASI
Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No Faktor Budaya Tentang ASI Eksklusif
Jumlah n
1. Tidak Baik
35 60,3
2. Baik
23 39,7
Total 58
100,0
Dari Tabel 4.12 diketahui bahwa tingkat faktor budaya responden di Kelurahan Pekan Bahorok mayoritas tidak baik sebanyak 35 reesponden 60,3.
4.2.7 Dukungan Tenaga Kesehatan Tentang ASI Eksklusif
Secara rinci tingkat dukungan tenaga kesehatan responden terhadap ASI Eksklusif, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.13 Distribusi Dukungan Tenaga Kesehatan tentang ASI Eksklusif
Menurut Item Pertanyaan di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Item Pertanyaan Ada
Tidak n
n
1. Apakah ibu pernah datang keposyandu
57 98,3
1 1,7
2. Apakah ibu ada mendapatkan penyuluhan
48 82,8
10 17,8
tentang ASI eksklusif
Tabel 4.13 Lanjutan Item Pertanyaan
Ada Tidak
n n
3. Apakah penolong persalinan
46 79,3
12 20,7 langsung memberikan bayi susu formula
begitu lahir 4.
Apakah penolong persalinan ada melakukan 27 46,6
31 53,4
inisiasi menyusu dini
Dari Tabel 4.13 diketahui bahwa dukungan tenaga kesehatan lebih banyak mendukung yaitu tentang ibu yang lebih banyak datang ke posyandu 57, tentang
ibu yang mendapatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif 82,8, tetapi pada penolong persalinan tidak memberikan dukungan kpepada ibu karena langsung
memberikan susu formula kepada bayi 79,3. Kemudian pada penolong persalinan juga kurang mendukung dalam melakukan inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak
53,4. Berdasarkan hasil tersebut maka dukungan tenaga kesehatan seputar ASI
eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat dikategorikan pada Tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Dukungan Tenaga Kesehatan Responden
tentang ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
No
Dukungan Tenaga Kesehatan Tentang ASI Eksklusif
Jumlah n
1. Mendukung
39 67,2
2. Tidak Mendukung
19 32,8
Total 58
100,0
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui bahwa tingkat dukungan tenaga kesehatan responden di Kelurahan Pekan Bahorok mayoritas mendukung sebanyak 39
reesponden 67,2.
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen pengetahuan, sikap, faktor fisik, dukungan keluarga, budaya, dukungan
tenaga kesehatan dengan variabel dependen yaitu pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.
4.3.1 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Tabel 4.15 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten
Langkat Tahun 2014
Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah p
Ya Tidak
n n
n
Baik 10
27,8 26
72,2 36
100,0 0,345
Tidak Baik 8
36,4 14
63,6 22
100,0 Dari Tabel 4.15 diketahui hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu
dalam pemberian ASI eksklusif didapat 36 ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 10 orang 27,8 yang memberikan ASI eksklusif dan 26 orang 36,4
yang tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan dari 22 ibu dengan pengetahuan tidak baik sebanyak 8 orang 36,4 yang memberikan ASI eksklusif dan 14 orang
63,6 yang tidak memberikan ASI eksklusif.
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p=0,345 0,05, artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian
ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok.
4.3.2 Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Tabel 4.16 Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun
2014
Sikap Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah p
Ya Tidak
n n
n
Baik 16
47,1 18
52,9 34
100,0 0,001
Tidak Baik 2
8,3 22
91,7 24
100,0 Dari Tabel 4.16 diketahui hasil analisis hubungan antara sikap ibu dalam
pemberian ASI eksklusif didapat 34 ibu yang memiliki sikap baik sebanyak 16 orang 47,1 yang memberikan ASI eksklusif dan 18 orang 52,9 yang tidak
memberikan ASI eksklusif sedangkan dari 24 ibu yang memiliki sikap tidak baik sebanyak 2 orang 8,3 yang memberikan ASI eksklusif dan 22 orang 91,7 yang
tidak memberikan ASI eksklusif.
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p0,001, artinya ada hubungan antara variabel sikap dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan
Pekan Bahorok.
4.3.3 Hubungan Faktor Fisik dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Tabel 4.17 Hubungan Faktor Fisik dengan Pemberian ASI Eksklusif di
Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten
Langkat Tahun 2014
Faktor Fisik Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah p
Ya Tidak
n n
n
Baik 6
21,4 22
78,6 28
100,0 0,127
Tidak Baik 12
40,0 18
60,0 30
100,0 Dari Tabel 4.17 diketahui hasil analisis hubungan antara faktor fisik ibu dalam
pemberian ASI eksklusif didapat 28 ibu yang memiliki faktor fisik baik sebanyak 6 orang 21,4 yang memberikan ASI eksklusif dan 22 orang 78,6 yang tidak
memberikan ASI eksklusif sedangkan dari 30 ibu yang memiliki faktor fisik tidak baik sebanyak 12 orang 40,0 yang memberikan ASI eksklusif dan 18 orang
60,0 yang tidak memberikan ASI eksklusif.
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p=0,127 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel faktor fisik dengan
pemberian ASI eskklusif di Kelurahan Pekan Bahorok.
4.3.4 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di
Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Taahun 2014
Tabel 4.18 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten
Langkat Tahun 2014 Dukungan
Keluarga Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah p
Ya Tidak
n n
n
Mendukung 16
42,1 22
57,9 38
100,0 0,012
Tidak Mendukung
2 10,0
18 90,0
20 100,0
Dari Tabel 4.18 diketahui hasil analisis hubungan antara dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif didapat 38 ibu yang mendapat dukungan keluarga
sebanyak 16 orang 42,1 yang memberikan ASI eksklusif dan 22 orang 57,9 yang tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan dari 20 ibu yang tidak mendapat
dukungan keluarga sebanyak 2 orang 10,0 yang memberikan ASI eksklusif dan 18 orang 90,0 yang tidak memberikan ASI ekkslusif.
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p=0,012 0,05, artinya ada hubungan antara variabel dukungan keluarga
dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok.
4.3.5 Hubungan Budaya dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Tabel 4.19 Hubungan Budaya dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun
2014
Budaya Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah p
Ya Tidak
n n
n
Tidak Baik 0,0
35 100,0
35 100,0
0,001 Baik
18 78,3
5 21,7
23 100,0
Dari Tabel 4.19 diketahui hasil analisis hubungan antara budaya dalam pemberian ASI eksklusif didapat 23 ibu yang memiliki budaya baik sebanyak 18
orang 78,3 yang memberikan ASI eksklusif dan 5 orang 21,7 yang tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan dari 35 ibu yang memiliki budaya tidak baik
tidak ada yang memberikan ASI eksklusif. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p0,001, artinya ada hubungan antara variabel budaya dengan pemberian ASI
eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok.
4.3.6 Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Tabel 4.20 Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014
Dukungan Tenaga
Kesehatan Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah p
Ya Tidak
n n
n
Mendukung 16
41,0 23
59,0 39
100,0 0,017
Tidak Mendukung
2 10,5
17 89,5
19 100,0
Dari Tabel 4.20 diketahui hasil analisis hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif didapat 39 ibu yang mendapat dukungan
tenaga kesehatan sebanyak 16 orang 41,0 yang memberikan ASI eksklusif dan 23 orang 59,0 yang tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan dari 19 ibu yang
tidak mendapat dukungan dari tenaga kesehatan sebanyak 2 orang 10,5 yang memberikan ASI eksklusif dan 17 orang 89,5 yang tidak memberikan ASI
eksklusif. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p=0,017 0,05, artinya ada hubungan antara variabel dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI
eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok.
48
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pemberian ASI Eksklusif
Hasil analisis univariat dari 58 responden yang tinggal di Kelurahan Pekan Bahorok menunjukkan sebanyak 18 responden 31,0 yang memberikan ASI secara
eksklusif. Rata –rata ibu yang tinggal di Kelurahan Pekan Bahorok tidak memberikan
ASI secara eksklusif dikarenakan begitu bayi lahir ASI tidak langsung keluar yang membuat ibu memberikan susu formula terlebih dahulu. Padahal jika payudara ibu
dirangsang dengan isapan bayi maka itu akan memicu ASI keluar. Untuk pemberian ASI pertama kali kepada bayi, diberikan jika ASI sudah keluar. Jika belum keluar ibu
memberikan susu formula terlebih dahulu kepada bayinya. Alasan ibu memberikan makananminuman pertama kali sebelum bayi berumur lebih dari 6 bulan yaitu
dikarenakan bayi sering menangis yang membuat ibu merasa bayinya kelaparan serta tidak terlalu kuat untuk menyusu.
Persentase pemberian ASI eksklusif tidak ada setengah dari sampel yang diambil, ibu yang tinggal bersama ibu kandung maupun mertua sangat memengaruhi
ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif begitu juga dengan dukungan suami. Selain itu alasan responden tidak memberikan ASI eksklusif adalah ASI tidak keluar
pada hari pertama, ibu belum begitu pulih, bayi menangis saja, merasa ASI kurang sehingga ibu memberikan makanan atau minuman lain seperti susu formula, beras
merah yang dihaluskan atau promina agar bayi tidak rewel, sehat dan cepat besar. Untuk pemberian kolostrum, rata-rata ibu sudah memberikan kolostrum kepada bayi
walaupun masih ada ibu yang belum memberikannya. Jka ibu bekerja, ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartatik 2010 yaitu mengenai faktor-faktor yang memengaruhi tenaga kesehatan wanita
dalam pemberian ASI eksklusif dari 30 responden yang diteliti hanya 6 responden 20 yang memberikan ASI eksklusif dengan alasan terbanyak dikarenakan ASI
terlambat keluar sehingga ibu memberikan susu formula kepada bayi. Hal ini membuktikan bahwa tenaga kesehatan yang sudah mengerti tentang manfaat dari ASI
eksklusif juga belum dapat memberikan ASI secara eksklusif. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat lain tetapi tetap
saja ada faktor lain seperti ibu yang bekerja sehingga ASI eksklusif tidak tercapai.
5.2 Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif