60
3.2. Teknik Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk melihat besar maupun bentuk gelombang parameter-parameter yang terdapat pada sistem tenaga listrikmeliputi tegangan fasa
ke netral pada sisi sumber tegangan, arus fasa dan arus netral, arus beban dan harmonisa tegangan maupun arus. Pengukuran dilakukan pada transformator
distribusi 100 KVA 20KV400 V milik PT PLN Persero yang terdapat di Jalan Bunga Ester Pasar 6 Padang Bulan Medan. Titik pengukuran yaitu sisi
sekundertransformator pada Panel Hubung Bagi PHB seperti diperlihatkan pada Gambar 3.1yang dihubungkan melalui kabel NYY 4x70 mm
2
sepanjang 30 m ke transformator. Spesifikasi tranformator dan kabel diperlihatkan pada Lampiran 1.
PLN 20 KV
TRANSFORMATOR 100 KVA 20 KV400 V
Z=4 MCCB
FCO
BEBAN KONSUMEN TEGANGAN RENDAH
Titik pengukuran
Gambar 3.1. Diagram satu garis sistem kelistrikan yang diteliti Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Megger PA9Plus
Portable Power Quality Analyzer dengan spesifikasi diperlihatkan pada Lampiran 4.
Ubiversitas Sumatera Utara
61
3.3. Impedansi Sistem
Data impedansi diperlukan untuk menghitung rasio hubung singkat SCR sistem di titik pengukuran dan menghitung besar tegangan harmonisa, arus
harmonisa, THD tegangan dan arus berdasarkan simulasi dari sistem yang diteliti. Semua impedansi dari sistem dinyatakan terhadap sisi tegangan rendah transformator.
Berdasarkan data peralatan yang terdapat pada Lampiran 1, telah dihitung impedansi sistem sebagai dasar perhitungan rasio hubung singkat SCR sistem di
titik pengukuran yang ditampilkan pada Lampiran 2. Hasil perhitungan tersebut ditampilkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Impedansi peralatan
No Peralatan Notasi Impedansi
Ω 1
Transformator X
T
0,021333333 2
Kabel Saluran Z
K
0,00804 + j0,002243097 3
Beban Z
L
1,071073945 + j0,212377293
V
s
Z
s
i
h
Z
L
i
s
i
L
Gambar 3.2. Diagram impedansi sistem kelistrikan yang diteliti
Ubiversitas Sumatera Utara
62
Berdasarkan diagram garis tunggal Gambar 3.1 dapat digambarkan diagram impedansi pada frekuensi fundamental seperti pada Gambar 3.2. Nilai impedansi
pada Gambar 3.2 telah dihitung pada Lampiran 2 dan disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Impedansi ekivalen sistem kelistrikan yang diteliti
No Komponen sistem Impedansi Ω
1 Z
s
= X
T
+ Z
K
0,00804+j0,02357643 2
Z
L
1,071073945 + j0,212377293
3.4. Hasil Pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diperoleh data beban yang disuplai oleh transformator sebagai diperlihatkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Data Beban Hasil Pengukuran
Parameter Satuan
Fasa R Fasa S
Fasa T V Phase Voltage
Volt 210,304
211,62 212,86
Sudut tegangan derajat
-120 120
I Phase Current Ampere
104,47 88,26
8,75 Sudut arus
derajat -11
-132 105
Maximum Imbalance 85
S Apparent Power KVA
21,72 18,4
1,9 P Active Power
KW 20,8
17,6 1,82
Q Reactive Power KVAR
3,79 3,79
0,395 pf Power Factor
- 0,96
0,96 0,96
cos φ
- 0,98
0,98 0,96
THDv 3,01
2,54 2,89
THDi 21,67
19,25 25,49
Freq Hz
50,002 50,002
50,002
Berdasarkan data pada Tabel 3.3 terlihat terjadi ketidakseimbangan arus yang cukup tinggi hingga mencapai 85 yang menyebabkan timbulnya harmonisa urutan
nol. Hal ini membuktikan transformator yang diukur sebagai sumber tegangan
Ubiversitas Sumatera Utara