Reduksi Harmonisa TINJAUAN PUSTAKA
41
tenaga listrik maka diperlukan upaya untuk mengatasi atau mereduksi gejala harmonisa tersebut. Pertimbangan dalam melaksanakan upaya reduksi harmonisa
dapat dilakukan setelah memperhatikan hal-hal berikut [1]: 1. Sumber harmonisa arus terlalu besar.
2. Penghantar aliran arus listrik terlampau panjang sehingga menyebabkan distorsi tegangan serta interferensi pada sinyal telekomunikasiyang tinggi.
3. Respon sistem yang memperkuat harmonisa ke tingkat di luar toleransi lagi.
Ditinjau dari pengaruh negatip harmonisa arus yang timbul pada komponen- komponen sistem distribusi tenaga listrik pengaruh harmonisa arus tersebut dapat
diatasi pada ke-tiga bagian sistem distribusi tenaga listrik yaitu : 1. Pengaruh negatip dari harmonisa arus diatasi di bagian komponen sistem
yang merasakan langsung efek harmonisa arus tersebut. 2. Mengurangi atau meniadakan kandungan harmonisa pada bagian jala-jala
sistem. 3. Menghilangkan harmonisa pada beban sebagai sumber harmonisa arus.
Mengatasi pengaruh negatip dari harmonisa arus di bagian komponen sistem yang merasakan langsung efek harmonisa arus tersebut dapat dilakukan dengan cara
derating seperti membebani atau mengoperasikan transformator dan generator di bawah rating nominalnya dan memperbesar ukuran konduktor netral sistem atau
menggunakanbeberapa kawat konduktor netral yang terpisah untuk beban-bebannon linier. Cara derating seperti ini hanya dapat mencegah kerusakan akibat harmonisa
Ubiversitas Sumatera Utara
42
pada komponen yang bersangkutan saja, tetapi tidak mengurangi kandungan harmonisa pada sistem secara keseluruhan sehingga akibat harmonisa bentuk lainnya
tidak dapat ditanggulangi. Mengurangi atau meniadakan kandungan harmonisa umumnya dilakukan
dengan memasang filter pasif maupun filter aktif pada bagian jala-jala sistem. Dengan cara ini arus input diupayakan kembali menjadi berbentuk gelombang
sinusoidal murni, sehingga mengurangi THD arus secara keseluruhan. Pada filter pasif, aliran harmonisa arus yang tidak diinginkan ke dalam sistem listrik dapat
dicegah dengan menggunakan impedansi seri yang besar untuk memblokir atau dengan mengalihkan ke jalur impedansi shuntyang kecil. Secara sederhana dapat
dikatakan filter pasif memberikan “jalan” yang harus dilewati oleh harmonisa sehingga tidak mengalir ke sistem tenaga listrik dan beban lain [21]. Penggunaan
filter pasif membutuhkan biaya yang relatif murah namun mempunyai kelemahan karena berpotensi berinteraksi dengan sistem tenaga akibat terjadinya resonansi
paralel antara impedansi sistem dengan impedansi filter pasif pada frekuensi harmonisa yang malah dapat menimbulkan penguatan harmonisa. Sementara itu
impedansi konfigurasi sistem yang berubah-ubah dan dinamika beban pada sistem tenaga akan menyulitkan dalam menentukan impedansi sistem sebagai dasar untuk
menentukan impedansi filter yang tepat. Selain itu harmonisa yang difilter umumnya merupakan komponen harmonisa frekwensi orde rendah sehingga ukuran induktor L
dan kapasitor C yang dibutuhkan menjadi besar dan berat. Untuk memfilter sejumlah
Ubiversitas Sumatera Utara
43
komponen harmonisa arus yang spesifik maka diperlukan sejumlah filter yang mempunyai frekuensi tala spesifik pula sehingga membutuhkan ruangan yang besar.
Filter aktif merupakan cara yang ideal dalam mengurangi harmonisa arus karena memberikan arus atau tegangan harmonisa yang berlawanan dengan
harmonisa yang dibangkitkan oleh beban non linear sehingga saling menghilangkan. Namun karena filter aktif merupakan sebuah inverter PWM sumber arus, maka sulit
untuk merealisasikannya dalam daya besar untuk respons arus yang cepat. Selain itu, pemasangan filter aktif membutuhkan biaya yang sangat mahal dibandingakan
dengan filter pasif dan juga teknologinya belum well proven. Karena operasi filter aktif inverter PWM berdasarkan teknik pensaklaran elektronik, maka dikhawatirkan
filter daya aktif juga akan menghasilkan harmonisa arus frekuensi orde tinggi yang menginjeksikannya melalui kapasitor-kapasitor yang terpasang pada sistem [12].
Cara yang paling efektif untuk mengatasi harmonisa pada sistem ditribusi tenaga listrik adalah dengan menghilangkan atau mengurangi kandungan harmonisa
pada sumber harmonisa yaitu beban non linear. Cara ini dapat dilakukan dengan menempatkan penyearah-penyearah PWM di depan beban non linier sehingga
dihasilkan arus masukan yang sinusoidal dan faktor daya mendekati satu. Selain itu dapat juga menggunakan penyearah-penyearah multi pulsa seperti penyearah 12
pulsa, 18 pulsa, 24 pulsa dan seterusnya. Namun topologi nya membutuhkan biaya mahal merupakan kekurangan dari metode ini sehingga tidak efektif untuk
diaplikasikan pada tiap-tiap beban non linier.
Ubiversitas Sumatera Utara
44