Sumber belajar Saran 1. Bagi Mahasiswa
3 Sarana retorika yang meliputi pemajasan, citraan, dan penyiasatan struktur. a Pemajasan makna kias
Pemajasan adalah suatu bentuk pengungkapan yang berada di wilayah tarik-menarik antara makna denotasi dan konotasi, langsung dan tidak langsungnya makna yang ditunjuk, makna
tersurat dan tersirat. b Citraan
Citraan atau imajian imagery berkaitan dengan citra atau imaji image. Imaji image dapat dipahami sebagai gambaran pengalaman indera secara konkret yang dibangkitkan
lewat kata, sedangkan citraan atau imajian adalah kumpulan citra atau imaji image. c Penyiasatan struktur
Penyiasatan struktur adalah salah satu wujud sarana retorika yang bermain di wilayah struktur dan menghasilkan efek retoris yang paling intensif. Penyiasatan struktur fokus pada
urutan kata dalam struktur. Wujud yang dapat dikategorikan sebagai alat retoris dalam penyiasatan struktur antara lain repetisi dan paralelisme.
4 Tema Seseorang yang ingin berekspresi lewat puisi, memiliki sesuatu yang ingin diekspresikan.
Sesuatu yang ingin diekspresikan tersebut dapat berupa gagasan, ide, pengalaman, emosi atau hal-hal lain yang dapat dikategorikan ke dalam aspek kandungan isi. Dalam puisi anak
tema sering berkaitan dengan hal-hal yang ada di sekitar anak, misalnya orang tua, guru, teman, binatang kesukaan, lingkungan alam, dan lain-lain.
c. Membaca puisi Membaca puisi berarti mengerahkan kemampuan memahami makna puisi dan
mengkreasikan puisi tersebut dalam suara dan gerakan yang dituntut puisi tersebut. Pelafalan atau pengucapan, intonasi atau irama, mimik atau ekspresi, volume suara, dan kelancaran
serta kecepatan dalam membaca merupakan bagian yang lekat dalam pembacaan puisi. Berikut dijelaskan sekilas unsur-unsur tersebut:
Pelafalan atau pengucapan Pelafalan atau pengucapan harus sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Artikulasinya harus
jelas dan dapat didengar jelas oleh pendengar. Intonasi
Intonasi berkaitan dengan penyajian irama puisi. Intonasi berkaitan dengan keras lemahnya bunyi, tinggi rendahnya suara,dan cepat lambatnya pengucapan. Intonasi harus disesuaikan
dengan isi puisi. Ekspresi
Mimik atau ekspresi merupakan wujud penghayatan puisi yang dibaca. Mimik atau ekspresi wajah juga didukung gerak-gerik anggota tubuh. Gerak-gerik tersebut harus sesuai dengan
isi puisi. Mimik atau ekspresi yang tidak sesuai dengan isi puisi membuat pembacaan puisi tidak mencapai penghayatan yang baik. Misalnya, puisi yang bertema gembira hendaknya
dibaca dengan wajah gembira dan tidak dengan wajah yang sedih.
Volume suara Volume suara hendaknya disesuaikan kondisi, baik luasnya ruangan, banyaknya
pendengar,maupun ketersediaan pengeras suara. Jika ruangannya sempit dan pendengarnya sedikit, maka suara tidak perlu terlalu keras.
Kelancaran dan Kecepatan dalam Pembacaan Puisi Kelancaran pembacaan puisi akan memudahkan pendengar menangkap makna puisi. Selain
itu, kecepatan dalam pembacaan juga harus diperhatikan. Jangan terlalu cepat karna akan sulit dipahami pendengar, tapi juga jangan terlalu lambat karna akan membosankan
pendengar.