Kriteria SMK Bertaraf Internasional

3 kreatif, efektif dan menyenangkan, 4 menerapkan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK, 5 proses pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bilingual, 6 proses penilaian menggunakan model-model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD, 7 manajemen penyelenggaraan memenuhi standar internasional yaitu mengimplementasikan dan meraih ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000, serta menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri. c. Keluaran output harus bercirikan : 1 lulusan SMK-SBI dapat melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri, 2 lulusan SMK-SBI dapat bekerja pada lembaga-lembaga danatau dunia bisnis bertaraf internasional, danatau berusaha secara mandiri dalam kancah persaingan global.

4. Fungsi SBI

Menurut Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006, proses pemenuhan SBI berfungsi sebagai berikut. a. Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada standar yang ditetapkan beserta indikator- indikatornya. b. Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada publik, apakah layanan yang diberikan oleh sekolah telah memenuhi harapan dan keinginan masyarakat. c. Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan mutu sekolah.

B. Penilaian Hasil Belajar

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar penilaian hasil belajar, penilaian pendidikan adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi SK mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar KD. Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan SKL. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 64 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, yang akan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Melalui bentuk ujian tersebut diharapkan dapat menjamin terselenggaranya sistem penilaian berbasis yang lebih taat asas, dan pada gilirannya dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berbasis kompetensiproduksi. Kemudian, hasil Uji Kompetensi Keahlian ini akan digunakan untuk memetakan mutukualitas pendidikan kejuruan pada SMK.