Metode-Metode Motivasi Tujuan Motivasi

motivasi kerja rendah, tidak memiliki kemauan keras untuk mengerjakan tugasnya sebagai pendidik, sehingga produktivitas guru tersebut menurun.

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh. 1. Ari Sapto Nugroho 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Sistem Penilaian Hasil Belajar Pada Mata Diklat Produktif Bidang Keahlian Teknik Elektro di SMK N 2 Depo k”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penilaian hasil belajar pada mata diklat produktif bidang Keahlian Teknik Elektro di SMK Negeri 2 Depok termasuk dalam kategori cukup baik. Rincian hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 aspek rancangan penilaian termasuk kategori cukup baik dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 2,63; 2 aspek pengembangan instrument termasuk kategori cukup baik dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 3,10; 3 aspek pelaksanaan penilaian termasuk kategori cukup baik dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 3,01; 4 aspek penskoran penilaian termasuk kategori cukup baik dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 2,83; 5 aspek pemanfaatan hasil penilaian termasuk kategori cukup baik dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 3,25. 2. Lena Maryana 2012 dalam penelitiannya yang berjudul ”Hubungan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru di SMK PIRI 3 Yogyakarta ”. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif motivasi kerja guru dengan kinerja guru di SMK PIRI 3 Yogyakarta, Kinerja Guru dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi Kerja Guru sebesar 54,9. Sedangkan sisanya sebesar 45,1 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. 3. Arif Fajar Hananta 2011 dalam penelitiannya yang berjudul ”Kontribusi Kedisiplinan Siswa dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas II SMK 45 Wonosari ”. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan ada kontribusi positif antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dapat dijelaskan oleh variabel Iklim sekolah sebesar 54,9. 4. Maria Yetsiana Wea 2012 dalam penelitiannya yang berjudul ”Hubungan antara Pengalaman Pembelajaran, Partisipasi dalam kegiatan MGMP, dan Motivasi Kerja dengan Kompetensi Profesional Guru Matematika SMP di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur ”. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil pengalaman pembelajaran, kompetensi profesional guru matematika dan motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru matematika SMP dengan kontribusi 64,3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru matematika SMP dengan kontribusi 44,4 serta kontribusi murninya 14,68.