melakukan kegiatan pembelajaran ada peserta didik yang terlambat masuk kelas, Pada Saat guru sedang menjelaskan materi pokok pembelajaran beberapa peserta didik mencuri
kesempatan untuk bicara bersama temannya, Kegiatan elaborasi antar peserta didik belum maksimal, Kegiatan eksplorasi para peserta didik masih banyak dipandu oleh guru,
Keberanian peserta didik untuk menjawab pertanyaan guru masih sangat rendah, Keberanian peserta didik untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami selama proses pembelajaran
masih sangat rendah, Pada saat peserta didik mengkonfirmasikan hasil pekerjaannya baru sebatas menulis jawaban di papan tulis, belum bisa menjelaskan secara lisan kepada teman –
teman di kelasnya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, guru perlu segera melakukan upaya perbaikan desain dan strategi pembelajaran yang dapat memperbaiki kualitas pembelajaran kimia dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif Group Instruction terpadu dengan pemutaran film documenter pembelajaran.
Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan
Peserta didik melakukan investigasi Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bangun- bangun datar yang sebangun dan kongruen , dan Kompetensi Dasar 1.2. Mengidentifikasi
sifat-sifat dua segitigasebangun dan kongruen.
2. Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran Group investigation yang sudah tertulis pada BAB III.
3. Pengamatan Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik cukup aktif dan antusias dalam mendengarkan penjelasan guru dan mengikut proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran yang tergolong baru bagi mereka yaitu Model Pembelajaran kooperatif Group InvestigationTerpadu dengan Pemutaran Film dokumenter
pembelajaran. Melalui Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi peserta didik Kelas IX-F SMP N2 Wonosobo pada Semester I
tahun pelajaran 20102011.
Sejauh pengamatan yang peneliti lakukan dalam diskusi kelas yang berlangsung pada umumnya peserta didik masih malu , takut dan kurang percaya diri dalam
mengungkapkan pendapat sehingga pada saat guru melontarkan pertanyaan peserta didik masih menjawab secara serentak dan peserta didik yang belum begitu jelas tentang materi
kesebangunan atau soal kesebangunan belum mau bertanya kepada teman atau guru sehingga mereka tidak semangat dalam mengikuti pelajaran.
Pada saat diskusi kelompok berlangsung banyak fenomena yang terjadi. Masing- masing kelompok memiliki permasalahan sendiri-sendiri, antara lain: ada kelompok yang
anggota kelompoknya sangat kompak ada juga yang sebaliknya, ada yang anggota kelompoknya semangat dalam mengemukakan pendapat atau ide namun ada juga yang
tidak mau berpikir, hanya mengandalkan teman satu kelompoknya saja. Hal itu terlihat pada saat mereka mengerjakan LKS1 yang diberikan oleh guru.
4. Hasil Tes Penilaian Akhir Siklus I
Hasil penilaian akhir siklus I, Nilai tertinggi 97, Nilai terendah 62, Nilai rata-rata 77, Prosentase ketuntasan klasikal 85.
5. Refleksi
Temuan-temuan pada kegiatan pembelajaran siklus I diantaranya adalah sebagai berikut: a Peserta didik yang belum jelas terhadap tugasnya, apabila tidak mau bertanya kepada
teman satu kelompoknya akan menjadi malas untuk berpikir dari pengamatan yang dilakukan kebanyakan laki-laki yang malas untuk berpikir.
16
b Terdapat kelompok yang anggota kelompoknya laki-laki semua dan perempuan semua, atau dalam 1 kelompok hanya terdapat satu perempuanlaki-laki, dengan kata
lain pembagian kelompok tidak seimbang perbandingan jumlah gender. c Peserta Didik Masih takut mengungkapkan pendapat dalam kelompok.
d Peserta Didik belum terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan metode cooperative learning , sehingga masih terlihat peserta didik canggung dalam
kelompoknya. Peneliti melihat bahwa semua temuan yang terjadi disebabkan oleh kelompok
yang kurang heterogen. Kelompok yang kurang heterogen menyebabkan anggota kelompoknya menjadi pasif dan tidak ada semangat dalam melaksanakan tugas yang
diberikan. Selain itu, juga berpengaruh pada pengetahuan mereka, kelompok yang anggota kelompoknya aktif cenderung mudah menerima materi yang sedang
berlangsung, berbeda dengan anggota kelompoknya pasif, mereka cenderung malas, tidak bersemangat, dan tidak mengerti akan materi yang sedang berlangsung.
Karena permasalahan diatas dianggap berpengaruh kurang baik terhadap peserta didik, maka untuk pembelajaran selanjutnya peneliti merubah semua anggota
kelompok, kelompok yang baru di bentuk dari perolehan nilai test akhir siklus 1, dari pengelompokan yang baru diharapkan mereka lebih dapat nyaman belajar dan
bertanggung jawab kepada anggota kelompok lainnya.
Dalam siklus 1 masih banyak peserta didik yang masih belum aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Group
Investigation, sehingga untuk langkah selanjutnya peneliti harus dapat menyiapkan LKS yang dapat membuat mereka lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat, dan aktif
dalam kelompok, tidak hanya diam dan mendengarkan pendapat teman saja.
Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan
Peserta didik melakukan investigasi Kompetensi Dasar 1.3. Menggunakan konsep
kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.
2. Tindakan