24 tujuh orang anak iaitu lima lelaki dan 2 perempuan. Anak anaknya itu bernama
Hasan Al-Banna yang sulung, Abdur-Rahman Al-Banna, Fatimah Al-Banna, Muhammad Al-Banna, Abdul Basit Al-Banna, Jamal Al-Banna dan Fauziah Al-
Banna. Syeikh Ahmad Al-Banna mempunyai seorang lagi isteri. Dengan isteri kedua ini, dia memperolehi seorang anak perempuan yang bernama Faridah Al-
Banna.
27
2.1.2 Kelahiran dan Pendidikan Hasan Al-Banna
Imam Syahid Hasan bin Ahmad Adburrahman Al-Banna lahir pada tahun 1906 di kota Mahmudiyah, sebuah kawasan dekat Iskandariyah..
28
Hubungan awal hasan albanna yang paling berpengaruh adalah tarekat sufi hasafiyah. Hasan
bergabung dengan tarekat ini ketika berusia tiga belas tahun. Tarekat berwawasan syariat ini menariknya karena tarekat ini berpegang Lteguh pada kitab suci dalam
ritual dan upacaranya. Hasafiyah melarang laki-laki memakai emas, menyuruh wanita menggunakan hijab dan menekan perilaku dan kata-kata yang dibenarkan
kitab suci ketika berziarah ke makam. Hasan menjadi sekretaris himpunan tarekat ini, yang berupaya mempengaruhi moralitas masyarakat dan memerangi pengaruh
misionaris Kristen dengan membantu anak yatim. Sebagai anak muda, Hasan albanna aktif berupaya pribadi menjunjung tinggi standar islam dan menerapkan
pada orang lain. Dia memadukan komitmen pribadinya dengan kecenderungan ikut berkelompok dengan yang bersentimen sama dengan dirinya.
29
27. Ibid, Hal 30-32. 28. Richard P. Mitchell, The Society of the muslim brother. London : oxford university Press hal :
1-2. 29. Hasan Al-Banna, Memori Hasan Al-Banna terj : Nandang Burhanudin, Bandung : harakatuna,
2007, hlm 68-74.
Universitas Sumatera Utara
25 Ghirah keislamannya sudah tumbuh semenjak kecil. Beliau sangat rajin
ibadah dan suka mengunjungi para ulama untuk berdiskusi tentang masalah agama dan problematika umat. Sehingga tidak aneh para ulama dan gurunya
sangat mencintai beliau dan menaruh harapan yang besar terhadap Hasan Al- Banna. Kegundahannya terhadap kemaksiatan menyebabkan Hasan Al-Banna
kecil bersama teman-temannya membuat organisasi Menolak Keharaman. Dan diantara aktivitasnya, mengingatkan umat Islam yang melakukan dosa dan
meninggalkan kewajiban Islam seperti shalat, puasa, dan lain-lain. Hasan Al- Banna juga punya kegiatan yang dilakukannya ketika masih kecil, yaitu
membangun-bangunkan orang tidur dari rumah ke rumah untuk shalat Subuh berjamaah di masjid.
30
Pendidikan yang dilaluinya antara lain; sekolah pendidikan guru tingkat dasar di damhur 1920, lalu dilanjutkan ke Dar al’ulum, sekolah tinggi guru
tamat 1927. Sejak saat itu dia mengajar di madrasah ibtidaiyah almiriyah di Ismaliyah.
31
Selama lima tahun di kairo, dia menyaksikan iklim politik yang hidup, dimana dua partai tekemuka yang selalu cekcok. Bahkan dia mengalami
westernisasi kultural mesir yang disamakan denghan ateisme dan ketidakbermoralan. Seperti banyak muslim, dia perihatin melihat Mustafa kemal
attaturk menghapus kekhalifahan pada tahun 1924 dan pada tahun itu juga dia mensekularkan turki.
30. Ibid, Hal 90-91. 31. Ismail Kilany, Sekularisme Memisahkan Agama dari Negara terj: Kathur Suhardi, Jakarta : Al-
kautsar cet II, 1993 hal 197.
Universitas Sumatera Utara
26 Gerakan di mesir yang mendirikan unversitas negeri sekuler pada tahun 1925,
dalam pandangan hasan albanna bisa jadi langkah pertama meniru turki mencampakkan islam. Dia juga perihatin melihat Koran-koran dan majalah
menerbitkan artikel-artkel sekuler pemikiran barat.
32
Hasan albanna menemukan orang yang sependapat dengan dirinya di dar ‘al ulum al azhar sekolah tinggi hukum dan perpustakaan salafiyah. Salah satu
kenalannya adalah ulama azhar, Syaikh Yusuf ad-dijwi. Yang mendirikan organisasi yang dimaksudkan untuk kebangkitan islam, Menurut riwayat hidup
albanna dijwi menyadari bahwa organisasinya telah gagal dan para ulama al-azhar tidak mampu membendung pasang kultur barat. Kepada hasan albanna dia
mengatakan bahwa keselamatan individu hanya dapat diharapkan ketika berpegang teguh terhadap islam. Banna menolak sikap mengundurkan diri ini dan
mendesak dijwi menggunakan masa muslim.
33
Imam Hasan Al-Banna tiba di Ismailiah pada tahun 1927 untuk memulakan tugasnya sebagai seorang guru. Beliau menggunakan masa lapangnya
untuk mengkaji dengan teliti corak hidup masyarakat Ismailiah agar usaha dakwahnya dapat dilancarkan dengan lebih berkesan. Imam Hasan Al-Banna
berusaha untuk menjadi seorang guru yang baik dan juga seorang pendakwah yang berjaya. Beliau memulakan usaha dakwahnya di kedai-kedai makan dan
kedai-kedai kopi dan bukannya di masjid. Dalam masa yang singkat saja, ramai yang telah menjadi pengikutnya.
34
32. Hasan Al-Banna, Memori Hasan Al-Banna terj : Nandang Burhanudin, Bandung : harakatuna, 2007, hlm 102, 108-110.
33. Ibid, hlm 111-113. 34. Hasan Al-Banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin 1, terj : Anis matta, Rofi’ Munawar,
Wahid Ahmadi, Solo : Era Adicitra Intermedia,2011, hlm 18.
Universitas Sumatera Utara
27 Hasan Al-Banna ingin membagi visi islam reformisnya dengan masyarakat
islamiyah. Banna tak mau terlibat dalam berbagai terlibat dalam faksi keagamaan lokal. Karena itu dia tidak sering berbicara di mesjid. Dia hanya berbicara di kedai
kopi utama di kota ini. Dia rutin ke kedai kopi ini untuk memberikan ceramah agama singkat. Dalam riwayat hidupnya dia mencatat bahwa pada mulanya orang
terkejut menyambut ceramahnya. Namun pada akhirnya mereka jadi terbiasa dengan banna. Dia cepat beradaptasi dan mempunyai pendengar tetap. Beberapa
pengikutnya meminta dia mengisi diskusi kelompok agar lebih mendalam.
35
2.1.3 Hasan Al-Banna dan Ikhwanul Muslimin