Penculikan Terhadap Sjahrir BIOGRAFI SOETAN SJAHRIR

feodalistis: sebenarnnya adalah fasisme, musuh terbesar kernajuan dunia dan rakyat kita Dia juga mengkritik gaya agitasi massa Soekarno yang menurutnya tak membawa kejernihan. Perjuangan Kita adalah karya terbesar Sjahrir, kata Salomon Tas, bersama surat- surat politiknva semasa pembuangan di Boven Digul dan Banda Neira. Manuskrip itu disebut lndonesianis Ben Anderson sebagai. Satu-satunya usaha untuk menganalisa secara sisternatis kekuatan domestik dan Internasional yang mempengaruhi Indonesia dan yang rnemberikan perspektif yang masuk akal bagi gerakan kemerdekaan di rnasa depan” 47 Presiden Soekarno sangat marah atas aksi penculikan ini dan memerintahkan Polisi Surakarta menangkap para pimpinan kelompok tersebut. Tanggal I Juli 1946, ke-14 pimpinan berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara Wirogunan. Tanggal 2 Juli 1946, . Terbukti kemudian, pada November 1945 Sjahrir didukung pemuda dan ditunjuk Soekarno menjadi formatur kabinet parlementer. Pada usia 36 tahun, mulailah peran Sjahrir dalam panggung memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia, sebagai Perdana Menteri termuda di dunia, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri.

2.6 Penculikan Terhadap Sjahrir

Penculikan Perdana Menteri Sjahrir merupakan peristiwa yang terjadi pada 26 Juni 1946 di Surakarta oleh kelompok oposisi Persatuan Perjuangan yang tidak puas atas diplomasi yang dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Sjahrir II dengan Belanda. Kelompok ini menginginkan pengakuan kedaulatan penuh, sedangkan kabinet yang berkuasa hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas Jawa dan Madura. Kelompok Persatuan Perjuangan ini dipimpin oleh Mayor Jendral Soedarsono dan 14 pimpinan sipil. di antaranya Tan Malaka dari Partai Komunis lndonesia. Perdana Menteri Sjahrir ditahan di suatu rumah peristirahatan di Paras. 47 Lihat pengantar Our Struggle terjemahan dari Perdjoeangan Kita, oleh Benedict R.O ‘G. Anderson, Ithaca: Cornell Modern Indonesia Project, 1968. Universitas Sumatera Utara tentara Divisi 3 yang dipimpin Mayor Jendral Soedarsono rnenyerbu penjara Wirogunan dan membebaskan ke 14 pmpinan penculikan. Presiden Soekarno marah mendengar penyerbuan penjara dan rnemerintahkan Letnan Kolonel Soeharto, pimpinan tentara di Surakarta untuk menangkap Mayjen Soedarsono dan pimpinan penculikan. Letkol Soeharto menolak perintah ini karena dia tidak mau menangkap pimpinanatasannya sendiri. Diu hanya mau menangkap para pemberontak kalau ada perintah langsung dari Kepala Staf militer RI, Jendral Soedirnan. Presiden Soekarno sangat marah atas penolakan ini dan menjuluki Let. Kol. Soeharto sebagai perwira keras kepala. Kelak Let. Kol. Soeharto menjadi Presiden RI dan rnenerbitkan catatan tentang peristiwa pemberontakan ini dalam buku otobiografinya Ucapan, Pikiran dan Tindakan Saya. Let.Kol. Soeharto berpura-pura bersimpati pada pernberontakan dan menawarkan perlindungan pada Mayjen Soedarsono dan ke 14 orang pimpinan di markas resimen tentara di Wiyoro. Malam harinya Let. KoL Soeharto membujuk Mayjen Soedarsono dan para pimpinan pemberontak untuk menghadap Presiden Soekarno di Istana Presiden di Jogyakarta. Secara rahasia Lt. Kol. Soeharto juga menghubungi pasukan pengawal Presiden dan memberitahukan rencana kedatangan Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak. Tanggal 3 Juli 1946, Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak berhasil dilucuti sanjatanya dan ditangkap di dekat lstana Presiden di Yogyakarta oleh pasukan pengawal presiden. Peristiwa ini lalu dikenal sebagai pemberontakan 3 Juli 1946 yang gagal.

2.7 Diplomasi Sjahrir