Variabel Independen : Rasio Lingkar Leher dan Lingkar Pinggang Variabel Dependen : Tekanan Darah

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah rumusan secara singkat dan jelas tentang definisi variabel dan indikator sampai pada tingkat mudah untuk dipahami secara kualitatif dan mudah untuk dilakukan pengukuran secara kuantitatif. Di sini mencakup variabel independen dan variabel dependen.

3.2.1. Variabel Independen : Rasio Lingkar Leher dan Lingkar Pinggang

a. Definisi operasional : Rasio lingkar leher dan lingkar pinggang adalah perbandingan dari lingkar leher dan lingkar pinggang setelah keduanya telah diukur. Lingkar leher Neck Circumference adalah besaran lingkar leher dalam sentimeter cm. Lingkar pinggang waist circumference adalah besar lingkar pinggang dalam sentimeter cm. b. Alat ukur : Pita pengukur metline : Pita pengukur yang digunakan adalah jenis plastic tape measuring, dengan ketelitian 1 mm. c. Cara ukur : 1. Lingkar Leher Diukur pada posisi berdiri tegak, tenang, dan kepala menghadap lurus ke depan. Pada pria dengan prominentia laryngeal adam’s apple, lingkar leher diukur tepat di bawah adam’s apple. Sedangkan pada wanita, lingkar leher diukur pada bagian tengah leher, yaitu di antara spina midcervicalis dan midanterior leher, Rasio Lingkar Leher – Lingkar Pinggang Tekanan Darah Universitas Sumatera Utara pastikan pita pengukur tidak menekan leher terlalu ketat. Nyatakan lingkar leher dalam cm. Gambar 3.2. Pengukuran Lingkar Leher 2. Lingkar Pinggang Diukur dalam posisi berdiri tegak dan tenang. Baju atau penghalang pengukuran disingkirkan. Letakkan pita pengukur di tepi atas crista illiaca dextra. Kemudian pita pengukur dilingkarkan ke sekeliling dinding perut setinggi crista illiaca. Yakinkan bahwa pita pengukur tidak menekan kulit terlalu ketat dan sejajar dengan lantai. Pengukuran dilakukan saat akhir dari ekspirasi normal. Nyatakan lingkar pinggang dalam cm. Gambar 3.3. Pengukuran Lingkar Pinggang d. Skala pengukuran : Skala Rasio 3. Rasio Lingkar Leher dan Lingkar Pinggang Hasil dari pengukuran lingkar leher dan lingkar pinggang dibuat dalam suatu perbandingan rasio. Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Variabel Dependen : Tekanan Darah

a. Definisi operasional : Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 80 mmHg. Nomor atas 120 menunjukkan tekanan ke pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistolik. Nomor bawah 80 menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik. b. Alat ukur : 1. Sphygmomanometer : Spygmomanometer yang dipakai adalah jenis spygmomanometer air raksa merek Riester dengan ketelitian 1 mmHg. 2. Stetoskop : Stetoskop yang digunakan dalam penelitian ini adalah stetoskop merek Litmann. c. Cara ukur : Responden diukur dalam posisi duduk pada lengan kanan setelah duduk tenang minimal 15 menit. Lengan kanan sedikit fleksi, lengan atas setinggi jantung. Lengan baju disingkirkan kemudian pasang manset yang lebarnya dapat melingkari sekurang-kurangnya 23 panjang lengan atas dan tidak boleh menempel baju. Stetoskop diletakkan di fossa cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan palpasi arteri untuk mendapat posisi stetoskop yang tepat. Pemompaan dilakukan hingga 20-30 mmHg di atas tekanan waktu denyut arteri radialis tidak teraba. Pengempesan dilakukan dengan kecepatan 2-3 mmHg tiap detik. Tekanan sistolik dinyatakan dengan korotkoff I dan tekanan diastolik dengan korotkoff V. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali untuk mengambil rata-ratanya dengan selisih waktu pengukuran 5 menit. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Pengukuran Tekanan Darah d. Skala pengukuran : Skala Rasio

3.3. Hipotesis

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL DENGAN TEKANAN DARAH PADA SUBJEK USIA DEWASA

5 21 62

HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA LAKI LAKI DEWASA

0 17 58

HUBUNGAN ANTARA UKURAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR GULA DARAH POSTPRANDIAL PADA ANGGOTA Hubungan Antara Ukuran Lingkar Pinggang Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA UKURAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR GULA DARAH POSTPRANDIAL PADA ANGGOTA Hubungan Antara Ukuran Lingkar Pinggang Dengan Kadar Gula Darah Postprandial Pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar.

0 1 16

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG – PANGGUL DENGAN TEKANAN DARAH PADA GURU SMA N 1 WONOSARI KLATEN Hubungan Rasio Lingkar Pinggang – Panggul Dengan Tekanan Darah Pada Guru SMA N 1 Wonosari Klaten.

1 3 14

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 5 174

Hubungan antara Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran.

0 1 2

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah - USD Repository

0 0 83

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa - USD Repository

0 0 91

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung - USD Repository

0 0 145