Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(1)

xxi INTISARI

Antropometri merupakan studi mengenai pengukuran tubuh manusia yang meliputi tulang, otot, dan adiposa. Pengukuran yang dilakukan terhadap responden yaitu pengukuran jaringan adiposa, meliputi: lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang dijadikan faktor untuk memprediksi kenaikan tekanan darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional dan teknik pengambilan sampel adalah non-random

dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 129 mahasiswa dan mahasiswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis dengan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) kemudian dilakukan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada mahasiswa (r=0,316; p=0,014). Korelasi positif yang tidak bermakna terdapat pada korelasi antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada mahasiswi (r=0,052; p=0,673), lingkar pinggang dan tekanan darah diastolik pada mahasiswa dan mahasiswi (r=0,103; p=0,434 dan r=0,166; p=0,172), rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah sistolik pada mahasiswa (r=0,244 dan p=0,060), dan rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah diastolik pada mahasiswa dan mahasiswi (r=0,198; p=0,129 dan r=0,091; p=0,458). Rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah sistolik pada mahasiswi diperoleh korelasi negatif dengan nilai r=-0,193 dan p=0,112.

Kata kunci: antropometri, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, tekanan darah.


(2)

xxii ABSTRACT

Anthropometry is a study about measurement of human body covering bone, muscle, and adipose. The measurement which is conducted to respondent is measurement to adipose tissue involving: waist circumference and waist-hip ratio which are used as a factor to predict blood pressure increases. Purposes of this research are to determine the correlation between the waist circumference and the waist-hip ratio to the blood pressure of the students of campus III Sanata Dharma University Yogyakarta.

Type of this research is analytic observational with research design

cross-sectional and retrieval sample technique is non-random with purposive samplingtype. This research involves 129 students which are fulfilling the criteria of inklusi and eksklusi. Data is analyzed using normality test ( Kolmogorov-Smirnov) then conducted with Spearman correlation analysis with reliance level 95%.

The conclusion from the research show that there is significant week correlation between waist circumference and systolic blood pressure to the man student (r=0,316; p=0,014). There are not significant positive correlation between waist circumference and systolic blood pressure to the women student (r=0,052; p=0,673), waist circumference and diastolic blood pressure to the students (r=0,103; p=0,434 and r=0,166; p=0,172), waist-hip ratio and systolic blood pressure to the man student (r=0,244; p=0,060, and waist-hip ratio and diastolic blood pressure to the students (r=0,198; p=0,129 dan r=0,091 ; p=0,458). There is not significant negative correlation between waist to hip ratio and systolic blood pressure to the women student (r=-0,193; p=0,112).


(3)

KORELASI LINGKA PANGGUL TERHAD

MAHASISWI K

Diaj Mem

UNI

i

KAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PI ADAP TEKANAN DARAH PADA MAHASIS I KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARM

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat emperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Arnoldus Yansen Nama Hada NIM : 098114014

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

AR PINGGANG ASISWA DAN


(4)

(5)

(6)

iv

Kupersembahkan kepada: Tuhan Yang Maha Esa atas hikmah, kekuatan, perlindungan, dan keajaiban yang telah diberikan Bapa dan Mama, sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku Adik-adik, Kawan-kawan dan Almamaterku


(7)

(8)

(9)

vii PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa atas rahmat-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” dengan baik. Skripsi ini dibuat untuk memenuhisalah satu syarat memperoleh gelar sarjana farmasi (S. Farm.) program studi farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu baik dari segi waktu, motivasi, dan bimbingan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing utama atas segala kesabaran, bimbingan, motivasi, waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Phebe Hendra, M. Si., Ph. D., Apt. selaku dosen penguji atas masukan-masukan dan saran yang sangat berharga.

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas masukan-masukan dan saran yang sangat berharga

5. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan


(10)

viii

penelitian payung tentang “Korelasi Parameter Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan

Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

6. Laboratorium Parahita Yogyakarta atas kerja sama dan bantuannya dalam penelitian ini.

7. Bagian Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan tempat dan perlengkapan selama pelaksanaan penelitian.

8. Semua mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma yang terlibat dalam penelitian “Korelasi Parameter Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan

Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” baik secara langsung berpartisipasi menjadi sukarelawan maupun secara tidak langsung membantu keberhasilan keberlangsungan penelitian.

9. Bapak Petrus Ola Begu dan Mama Agustina Masi Sabon selaku orang tua, serta kedua adikku tersayang Raymundus Laga Kora dan Claris Fransiskan Bulu Kian yang telah memberi kasih sayang, dukungan, kekuatan, perhatian dan doa selama penyusunan skripsi ini.Segala hal yang penulis lakukan semuanya demi mereka. 10. Marcellina Avistya, seseorang yang spesial, yang memberi semangat, motivasi,

bantuan, dan doa untuk penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. Novi Kiswanto, Kusniar S. Rahmini, Hayu A.A. Raras, Amelia Felicia C.P., Danny Trias Prisnanda, Fransiska Anggita, Silvia Dwita, Yosih G. Herawati, Lidya Dinda, Listya Purbarini, Diah Intan, dan Bernadhea Wikan yang


(11)

ix

merupakan rekan penulis dalam penelitian ini, yang telah bersama-sama bekerja dalam suka maupun duka dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Sahabat seperjuangan Ester, Athy, Gerry, Chris, Charles, Irvan, Steven, Boy, Joy, Dewan, dan Leksy yang walaupun jauh tetapi doa dan dukungan mereka selalu ada buat penulis.

13. Teman-teman FKK A 2009 dan semua angkatan 2009. Terima kasih telah belajar, beraktivitas, dan berorganisasi bersama.

14. Teman-teman UKF Sepak Bola Farmasi “Squadra Viola”, atas segala dukungan, motivasi, dan doa untuk penulis.

15. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Motivasi, doa dan bantuan kalian membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih buat semuanya.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Yogyakarta, Februari 2013 Penulis


(12)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi

PRAKATA... vii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

INTISARI... xxii

ABSTRACT... xxiii

BAB I. PENGANTAR ... 1

A. Latar Belakang ... 1

1. Permasalahan... 6

2. Keaslian penelitian ... 7

3. Manfaat penelitian... 10

B. Tujuan Penelitian ... 11


(13)

xi

A. Pengukuran Antropometri... 12

1. Lingkar Pinggang ... 12

2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ... 14

B. Tekanan Darah ... 16

1. Defenisi Tekanan Darah... 16

2. Pengukuran Tekanan Darah ... 16

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) ... 17

C. Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta... 19

D. Landasan Teori... 20

E. Hipotesis... 21

BAB III. METODE PENELITIAN... 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 22

B. Variabel Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional... 23

D. Responden Penelitian ... 24

E. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 27

F. Ruang Lingkup Penelitian... 27

G. TeknikSampling... 29

H. Instrumen Penelitian... 30

I. Tata Cara Penelitian ... 30

1. Observasi Awal ... 30


(14)

xii 3. Pembuatanleaflet,informed consent,

dan data calon subyek penelitian... 31

4. Pencarian responden... 32

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian... 34

6. Pengukuran parameter... 34

7. Pengolahan data ... 35

8. Teknik analisis data penelitian dengan statistik ... 35

9. Pembagian Hasil Pemeriksaan ... 36

J. Kesulitan Penelitian ... 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Karakteristik Responden Penelitian ... 37

1. Umur ... 39

2. Lingkar Pinggang ... 40

3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ... 41

4. Tekanan Darah Sistolik ... 43

5. Tekanan Darah Diastolik... 44

B. Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik... 46


(15)

xiii

1. Komparatif Lingkar Pinggang≤90 cm dan Lingkar

Pinggang >90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswa... 46 2. Komparatif Lingkar Pinggang≤80 cm dan Lingkar

Pinggang >80 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswi ... 48 3. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90

cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan

Darah Diastolik Responden Mahasiswa... 50 4. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85

cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,85cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan

Darah Diastolik Responden Mahasiswi ... 53 C. Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa dan

Mahasiswi ... 55 1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan

Darah Sistolik Mahasiswa dan Mahasiswi... 56 2. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan


(16)

xiv

Darah Diastolik Mahasiswa dan Mahasiswi ... 59

3. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa dan Mahasiswi... 61

4. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa dan Mahasiswi... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 73


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Ringkasan Hubungan antara Lingkar

Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

dengan Resiko Penyakit ... 15 Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa

menurut JNC VII... 18 Tabel III. Jumlah Mahasiswa dan Mahasiswi Masing-masing

Program Pendidikan di Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 20 Tabel IV. Panduan Interpretasi Hasil Uji

Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi,

Nilai p, dan Arah Korelasi ... 36 Tabel V. Data Karakteristik Responden Penelitian Mahasiswa ... 38 Tabel VI. Data Karakteristik Responden Penelitian Mahasiswi ... 38 Tabel VII. Perbandingan Lingkar Pinggang≤90 cm

dan Lingkar Pinggang >90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswa... 47 Tabel VIII. Perbandingan Lingkar Pinggang≤90 cm

dan Lingkar Pinggang >90 cm terhadap Tekanan Darah Diastolik Responden


(18)

xvi

Tabel IX. Perbandingan Lingkar Pinggang≤80 cm

dan Lingkar Pinggang >80 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswi ... 49 Tabel X. Perbandingan Lingkar Pinggang≤80 cm

dan Lingkar Pinggang >80 cm terhadap Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswi ... 50 Tabel XI. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,90 cm terhadap

Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswa... 51 Tabel XII. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,90 cm terhadap

Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswa... 52 Tabel XIII. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,85 cm terhadap

Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswi ... 54 Tabel XIV. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,85 cm terhadap


(19)

xvii

Mahasiswi ... 55 Tabel XV. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang

dan RLPP terhadap Tekanan Darah


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang... 13

Gambar 2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ... 14

Gambar 3. Pengukuran Tekanan darah ... 17

Gambar 4. Skema Responden Penelitian ... 25

Gambar 5. Histogram Distribusi Umur Mahasiswa... 39

Gambar 6. Histogram Distribusi Umur Mahasiswi ... 40

Gambar 7. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Mahasiswa... 41

Gambar 8. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Mahasiswi ... 41

Gambar 9. Histogram Distribusi RLPP Mahasiswa ... 42

Gambar 10. Histogram Distribusi RLPP Mahasiswi ... 42

Gambar 11. Histogram Distribusi Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa... 44

Gambar 12. Histogram Distribusi Tekanan Darah Sistolik Mahasiswi ... 44

Gambar 13. Histogram Distribusi Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa... 45

Gambar 14. Histogram Distribusi Tekanan darah Diastolik Mahasiswi ... 45 Gambar 15. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang


(21)

xix dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswa... 57 Gambar 16. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang

dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswi ... 58 Gambar 17. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang

dan Tekanan Darah Diastolik

Mahasiswa... 59 Gambar 18. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang

dan Tekanan Darah Diastolik

Mahasiswi ... 60 Gambar 19. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswa... 62 Gambar 20. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswi ... 63 Gambar 21. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Diastolik

Mahasiswa... 65 Gambar 22. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Diastolik


(22)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian... 74 Lampiran 2. Ethical Clearance... 75 Lampiran 3. Surat Peminjaman Perlengkapan ... 76 Lampiran 4. Informed Consent... 77 Lampiran 5. Leaflet... 78 Lampiran 6. Kartu Pemeriksaan Responden ... 80 Lampiran 7. Data Validasi Alat ... 81 Lampiran 8. Foto Pengukuran Tekanan Darah ... 82 Lampiran 9. Foto Pengukuran Lingkar Pinggang dan

Lingkar Panggul ... 83 Lampiran 10. Foto Pita Pengukur Lingkar Pinggang

dan Lingkar Panggul ... 84 Lampiran 11. FotoSphygmomanometer... 85 Lampiran 12. Analisis Stastistik ... 86


(23)

xxi INTISARI

Antropometri merupakan studi mengenai pengukuran tubuh manusia yang meliputi tulang, otot, dan adiposa. Pengukuran yang dilakukan terhadap responden yaitu pengukuran jaringan adiposa, meliputi: lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang dijadikan faktor untuk memprediksi kenaikan tekanan darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional dan teknik pengambilan sampel adalah non-random

dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 129 mahasiswa dan mahasiswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis dengan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) kemudian dilakukan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada mahasiswa (r=0,316; p=0,014). Korelasi positif yang tidak bermakna terdapat pada korelasi antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada mahasiswi (r=0,052; p=0,673), lingkar pinggang dan tekanan darah diastolik pada mahasiswa dan mahasiswi (r=0,103; p=0,434 dan r=0,166; p=0,172), rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah sistolik pada mahasiswa (r=0,244 dan p=0,060), dan rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah diastolik pada mahasiswa dan mahasiswi (r=0,198; p=0,129 dan r=0,091; p=0,458). Rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah sistolik pada mahasiswi diperoleh korelasi negatif dengan nilai r=-0,193 dan p=0,112.

Kata kunci: antropometri, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, tekanan darah.


(24)

xxii ABSTRACT

Anthropometry is a study about measurement of human body covering bone, muscle, and adipose. The measurement which is conducted to respondent is measurement to adipose tissue involving: waist circumference and waist-hip ratio which are used as a factor to predict blood pressure increases. Purposes of this research are to determine the correlation between the waist circumference and the waist-hip ratio to the blood pressure of the students of campus III Sanata Dharma University Yogyakarta.

Type of this research is analytic observational with research design

cross-sectional and retrieval sample technique is non-random with purposive samplingtype. This research involves 129 students which are fulfilling the criteria of inklusi and eksklusi. Data is analyzed using normality test ( Kolmogorov-Smirnov) then conducted with Spearman correlation analysis with reliance level 95%.

The conclusion from the research show that there is significant week correlation between waist circumference and systolic blood pressure to the man student (r=0,316; p=0,014). There are not significant positive correlation between waist circumference and systolic blood pressure to the women student (r=0,052; p=0,673), waist circumference and diastolic blood pressure to the students (r=0,103; p=0,434 and r=0,166; p=0,172), waist-hip ratio and systolic blood pressure to the man student (r=0,244; p=0,060, and waist-hip ratio and diastolic blood pressure to the students (r=0,198; p=0,129 dan r=0,091 ; p=0,458). There is not significant negative correlation between waist to hip ratio and systolic blood pressure to the women student (r=-0,193; p=0,112).


(25)

1 BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Antropometri adalah studi tentang pengukuran tubuh manusia yang meliputi bagian tulang, otot, dan jaringan adiposa (National Health and Nutrition Examination Survey, 2009). Menurut World Health Organization (2012), antropometri merupakan suatu teknik yang berlaku secara universal, murah dan non-invasif untuk menilai ukuran, proporsi dan komposisi tubuh manusia yang dapat menjadi gambaran kesehatan dan keadaan nutrisi, kinerja, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia.

Karakteristik antropometrik kesehatan dan gizi berhubungan dengan genetik, lingkungan, kondisi sosial budaya dan gaya hidup (Milanovic, Pantelic, Trajkovic, and Sporis, 2011). Menurut Kataria, Srivastava, dan Dadhich (2010), untuk penyakit kardiovaskular, metode pengukuran antropometri yang biasa dilakukan yaitu pengukuran Body Mass Index (BMI), lingkar pinggang, lingkar panggul danskinfold thickness.

Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (2009), lingkar pinggang berfungsi dalam hal mendapatkan keterangan mengenai jaringan subkutan dan lemak viseral. Lingkar pinggang banyak digunakan untuk mengetahui informasi mengenai risiko penyakit kardiovaskular. Individu yang memiliki jaringan lemak abdominal luas akan memiliki kemungkinan risiko


(26)

hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, artritis, batu ginjal, dan jenis kanker tertentu.

Kelebihan lemak pada perut dapat memprediksi hipertensi di masa depan dan mampu memberikan dampak untuk tekanan darah tinggi yang sedang dialami, bahkan pada individu yang tidak cukup berat atau yang bukan obesitas. Sel-sel lemak visceral memproduksi dan melepaskan lebih banyak molekul prekursor yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti Angiotensin II yang dapat menimbulkan vasokonstriksi (Kravitz, 2010). Seorang pria yang memiliki lingkar pinggang >94 cm mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan apabila memiliki lingkar pinggang >102 cm berisiko sangat tinggi terhadap penyakit kardiovaskular. Pada wanita, lingkar pinggang > 80 cm memiliki risiko mengalami penyakit kardiovaskular dan berisiko sangat tinggi apabila lingkar pinggang >88 cm (Milanovic, et.al., 2011).

Pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul dapat digunakan sebagai gambaran seorang mengalami obesitas. Distribusi lemak pada tubuh seseorang dapat diperoleh dari evaluasi yangt dilakukan dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan ukuran panggul (Anonim, 2011). Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul, sering digunakan untuk memprediksi kesehatan sebagai akibat dari obesitas, perubahan yang terjadi dalam pengukuran ini cenderung menunjukkan adanya perubahan dalam hal faktor risiko mengalami penyakit jantung dan penyakit lainnya (Al-Sindi, 2000).

Tekanan darah adalah suatu ukuran gaya yang diberikan oleh darah terhadap dinding arteri. Konsekuensi utama dari tekanan darah tinggi yang tidak


(27)

terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, ginjal, dan mata (Anonim, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Sundstrőm, Neovius, Tynelius, dan Rasmussen (2011). menunjukkan bahwa pada pria remaja, di Swedia terdapat hubungan yang erat antara kenaikan tekanan darah diastolik dengan angka kematian, bila dibandingkan dengan tekanan darah sistolik. Oleh karena itu, diperlukan pendeteksian dini dalam upaya pencegahan risiko kematian yang berhubungan dengan tekanan darah diastolik yang tinggi. Kecenderungan tekanan darah meningkat saat remaja, maka dari hasil penelitian ini perlu dilakukan pendeteksian sejak dini, sehingga dapat mencegah risiko padaadolescent.

Hasil sebelumnya mengenai risiko seseorang mengalami peningkatan hipertensi dalam hal komplikasi kardiovaskular yang terkait dengan tekanan darah sebelumnya dianggap normal, maka pada The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High

Blood Pressure (2004), memperkenalkan klasifikasi baru yang mencakup istilah prehipertensi. Prehipertensi dimulai dari tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 80-89 mmHg. Hal ini dimaksud untuk mengidentifikasi individu pada interval awal hipertesi, sehingga dapat mengubah gaya hidup yang dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi laju perkembangan tekanan darah ke tingkat hipertensi, dan mencegah hipertensi itu sendiri secara keseluruhan.

Menurut Choudhary et al. (2011), hipertensi merupakan penyakit yang paling umum dan nyata yang dapat meningkatkan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan penyakit lainnya. Prevalensi saat ini di negara-negara


(28)

berkembang, terutama di masyarakat perkotaan, memiliki tingkat risiko mengalami hipertensi setinggi yang ditemukan di negara maju. Hipertensi memiliki peran utama dalam perkembangan penyakit serebrovaskular, penyakit jantung iskemik, dan gagal ginjal. Parameter antropometrik, seperti skin fold thickness, rasio lingkar pinggang panggul dapat dikaitkan dengan sejarah orang tua dariadolescentyang mengalami hipertensi. Oleh karena itu, dari penelitian yang dilakukan disarankan perlu adanya pemantauan berkala tekanan darah bagi anak dewasa muda (adolescent) yang berguna dalam mencegah hipertensi.

Hipertensi merupakan faktor utama dalam 68% dari semua serangan jantung pertama dan 75% dari semua kejadian stroke pertama kali (Anonim, 2006). Secara global, 7 juta orang meninggal setiap tahun dan 1,5 miliar orang seluruh dunia menderita karena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ini adalah faktor risiko kematian terbesar di dunia yang menyebabkan penyakit jantung stroke, penyakit ginjal, dan diabetes (Anonim, 2012).

Hipertensi menjadi menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia maupun di seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang berlangsung kronik akan menyebabkan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, serebrovaskular dan renovaskular (Tedjasukmana, 2012). Analisis Kearney, Whelton, Reynold, et al. (2005), menunjukkan bahwa peningkatan angka kejadian hipertensi sangat signifikan. Pada tahun 2000, lebih dari 25% populasi dunia merupakan penderita hipertensi, atau sekitar 1 miliar orang, dan dua pertiga penderita hipertensi ada di negara berkembang. Telah


(29)

diprediksikan apabila tidak dilakukan upaya untuk mengatasi kasus hipertensi ini, maka pada tahun 2025 yang akan datang, jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 29%, atau sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia. Di Indonesia, angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dan masih banyak penderita yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil dan di pedesaan (Tedjasukmana, 2012). Sementara itu, di Amerika Serikat, data NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey) memperlihatkan bahwa risiko hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Data NHANES 2005-2008 menunjukkan kurang lebih 76,4 juta orang berusia lebih dari 19 tahun adalah penderita hipertensi, di mana 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi. Data NHANES 2005-2008 di Amerika Serikat menunjukkan dari semua penderita hipertensi, hanya 79,6% sadar telah menderita hipertensi, tetapi hanya sekitar 47,8% yang berusaha mencari terapi. Dari 70,9% pasien yang menjalani terapi, 52,2% tidak mencapai target kontrol tekanan darah.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2007), menunjukkan hipertensi dimulai pada usia muda di mana 5-10% terjadi pada usia 20-30 tahun. Prevalensi hipertensi pada dewasa muda yang berusia lebih dari 17 tahun di Indonesia tertinggi adalah di Kalimantan Selatan (39,6%), Jawa Timur (37,4%), Bangka Belitung (37,2%), Jawa Tengah (37,0%), Sulawesi Tengah (36,6%). Prevalensi ini lebih tinggi dari prevalensi nasional (31,7%). Usia dewasa muda dalam hal ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berada pada rentang usia 17-24 tahun.


(30)

Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran dua parameter, yaitu lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul, di mana pengukuran parameter ini dilakukan pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dilakukan pengukuran ini adalah untuk melihat pengaruh dari lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah.

Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dan mahasiswi sebagai prediktor dalam mengontrol tekanan darah. Pengukuran tekanan darah biasanya dengan menggunakan alat Sphygmomanometer. Bagi para mahasiswa dan mahasiswi tidak semua dari mereka memiliki alat ini. Metode pengukuran yang dilakukan ini lebih murah, sederhana, dan praktis di mana memudahkan mahasiswa dan mahasiswi karena dapat dilakukan pengukuran secara mandiri. Peneliti berharap dengan penelitian yang dilakukan ini, terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diambil oleh penulis pada penelitian ini adalah :

Apakah ada korelasi antara pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?


(31)

2. Keaslian penelitian

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan :

a. Korelasi Antara Body Mass Index (BMI), Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP), dan Abdominal Skinfold Thickness

Terhadap Tekanan Darah pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Mukti, 2011).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi lemah antara pengukuran antropometri terhadap tekanan darah. Korelasi antara BMI dengan tekanan darah sistolik dan diastolik berturut-turut r=0,066; p=0,627 dan r=0172; p=0,202, lingkar pinggang dengan tekanan darah sistolik dan diastolik r=0,091; p=0,501 dan r=0,179; p=0,183, RLPP dengan tekanan darah sistolik dan diastolik r=0,247; p=0,064 dan r=0,246; p=0,065, dan korelasi antara abdominal skinfold thickness dengan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu r=0,107; p=0,428, dan r=0,056; p=0,677. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah saja dan dengan menggunakan responden mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Hubungan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dan Asupan Natrium dari

Western Fast Fooddengan Tekanan Darah pada Remaja (Eka, 2010). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan rasio lingkar pinggang-pinggul dengan tekanan darah (r= 0,37; p= 0,01 untuk sistolik


(32)

dan r= 0,293; p= 0,043 untuk diastolik). Tidak ada hubungan asupan natrium dari western fast food dengan tekanan darah (r= 0,010; p= 0,944 untuk sistolik dan r= 0,166; p= 0,260 untuk diastolik). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah subyek penlitian yang diambil oleh penulis adalah mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan tidak melakukan korelasi rasio lingkar pinggang-panggul dengan Asupan Natrium. Penulis lebih berfokus pada korelasi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah. c. Korelasi Pengukuran Antropometik dengan Tekanan Darah Pada Laki-laki

Dewasa Sehat Di Kampus I dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Fran, 2011).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antara pengukuran antropometri dengan tekanan darah terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi antara BMI dengan tekanan darah sistolik r=0,547; p=0,000, korelasi antara RLPP dengan tekanan darah sistolik; r=0,279; p=0,020, korelasi TLK dengan tekanan darah sistolik r=0,201; p=0,095. Korelasi BMI dengan tekanan darah diastolik r=0,000; p=0,487, korelasi RLPP dengan tekanan darah diastolik; r=0,234; p=0,052 dan tebal lipat kulit (TLK) dengan tekanan darah diastolik r=0,127; p=0,293. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul saja dan dengan menggunakan responden


(33)

mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

d. Relationship of Anthropometric Indicator with Blood Pressure Levels in Rural Wardha(Deshmukh, et al., 2006).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara tekanan darah sistolik dan BMI dengan r=0,23; lingkar pinggang dengan r=0,23; rasio lingkar pinggang-panggul r=0,22. Untuk tekanan darah diastolik terdapat korelasi positif dengan BMI di mana nilai r=0,13; lingkar pinggang di mana r=0,12; dan rasio lingkar pinggang-panggul dengan nilai r=0,11. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah, di mana tidak dilakukan pengukuran BMI. Selain itu, digunakan responden mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

e. The Relantionship of Waist Circumference to Blood Pressure (Siani, et al.,2002)

Hasil dari penelitian ini menunjukkan lingkar pinggang memiliki korelasi yang paling tinggi dengan tekanan darah dengan nilai p<0,001 terhadap 768 responden pria. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bukan hanya menunjukkan korelasi antara lingkar pinggang terhadap tekanan darah saja, tetapi juga rasio lingkar pinggang-panggul juga dilakukan korelasi terhadap tekanan darah. Selain itu yang membedakan adalah peneliti bukan hanya menggunakan responden pria, tetapi juga menggunakan


(34)

responden pria dan wanita yaitu mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Manfaat Praktis

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa dan mahasiswi mengenai korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai hubungan keduanya terhadap tekanan darah. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul merupakan salah satu pengukuran antropometri yang murah dan praktis serta dapat dilakukan oleh dewasa muda tanpa memerlukan keahlian khusus.


(35)

B. Tujuan Penelitian Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini:

Memperoleh informasi adanya korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(36)

12 BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengukuran Antropometri

Antropometri adalah suatu studi mengenai pengukuran tubuh manusia yang meliputi tulang, otot, dan adiposa (jaringan lemak). Kata "antropometri" berasal dari bahasa Yunani “anthropo”, yang berarti manusia dan“metron”,yang berarti ukuran. Berat badan, tinggi badan, ketebalan lemak (skinfold), keliling (pinggang kepala, tungkai), panjang tungkai, dan breadths (bahu, pergelangan tangan, dan lain-lain) adalah contoh dari pengukuran antropometrik (NHANES, 2009).

Menurut McDowell, Fryar, Ogden, dan Flegal (2008), antropometrik adalah komponen kunci dari penilaian status gizi anak-anak dan orang dewasa. Data antropometrik dapat mencerminkan status kesehatan umum, kecukupan diet, dan pertumbuhan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Pada orang dewasa, data antopometrik digunakan mengevaluasi kesehatan dan diet, risiko penyakit dan perubahan komposisi tubuh.

1. Lingkar Pinggang

Lingkar adalah suatu parameter atau jarak sekitar dari suatu lingkaran. Jadi lingkar pinggang adalah ukuran dari jarak sekeliling abdomen (MHC, 2006). Lingkar pinggang adalah salah satu cara pengukuran obesitas dengan mengukur lingkar pinggang menggunakan pita pengukur antropometri. Pengukuran dilakukan pada lokasi yang terletak di antara


(37)

tulang rusuk paling bawah dengan tepi atas tulang panggul. Pengukuran dilakukan secara horisontal melingkar perut sejajar tepi atas tulang panggul dan paralel dengan lantai (Gambar 1). Pada saat pembacaan pita pengukur tidak boleh menekan kulit dan subyek dalam kondisi ekspirasi normal (Indra,2006). Pengukuran lingkar pinggang ini merupakan salah satu metode yang paling praktis untuk menilai lemak yang ada di bagian abdomen yang menyangkut dengan risiko penyakit kronis yang dapat dialami oleh seseorang. Lingkar pinggang yang tinggi atau besar atau memiliki tingkatan yang lebih besar daripada lemak abdomen dikaitkan dengan peningkatan risiko dari tekanan darah tinggi dan penyakit jantung (MHC, 2006).

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang

Pengukuran lingkar pinggang sering digunakan sebagai penanda yang menggantikan massa lemak abdominal (subkutan dan intraabdominal) dan berhubungan dengan risiko penyakit kardiometabolik (Kleinet al., 2007). Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (2009), lingkar pinggang berfungsi dalam hal mendapatkan keterangan mengenai jaringan subkutan dan lemak viseral. Lingkar pinggang banyak digunakan untuk


(38)

mengetahui informasi mengenai risiko penyakit kardiovaskular. Individu yang memiliki jaringan lemak abdominal luas akan memiliki kemungkinan risiko hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, artritis, batu ginjal, dan jenis kanker tertentu.

2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Rasio lingkar pinggang-panggul adalah suatu bagian dari pengukuran antropometri yang menunjukkan keadaan kegemukan, terutama obesitas sentral.Rasio lingkar pinggang-panggul adalah rasio atau skala perbandingan antara lingkar pinggang (cm) dibagi dengan lingkar panggul (cm) (Gambar2). Pengukuran pinggang dimulai dari titik tengah tulang rusuk terbawah dengan

spina iliaka(dalam cm). Lingkar panggul adalah diameter terbesar dari tubuh di bawah pinggang (Hardirman, 2006).

Gambar 2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (UMCC, 2011)

Rasio lingkar pinggang-panggul dalam penelitian Koning, Merchant, Pogue, dan Anand (2007), menunjukkan bahwa rasio lingkar


(39)

pinggang-panggul menjadi prediktor unggulan dalam melihat risiko penyakit kardiovaskular. Untuk melihat hubungan antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dengan risiko CVD dan hipertensi dapat dilihat pada Tabel I.

Tabel I. Ringkasan Hubungan antara Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dengan Risiko Penyakit (WHO, 2008)

Risiko Penyakit

Lingkar Pinggang Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Hubungan Bukti

kekuatan Hubungan

Bukti kekuatan

Risiko CVD ++++ meyakinkan* ++++ meyakinkan*

Hipertensi +++ meyakinkan* +++ meyakinkan*

Hubungan : + ke ++++ = hubungan positif, dari sedang ke kuat.

*Bukti kekuatan : berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan. Kriteria diagnosis sindrom metabolik, obesitas abdomen merupakan rasio lingkar pinggang-panggul >0,90 untuk pria dan >0,85 untuk wanita. Rasio lingkar pinggang-panggul yang besar menggambarkan bahwa individu memiliki lingkar pinggang yang besar terhadap lingkar panggul yang kecil, hal ini biasanya terjadi pada pria (WHO,2000).

Penelitian yang dilakukan oleh Seidell (2010), menunjukkan bahwa lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul berhubungan dengan peningkatan risiko pada semua penyebab kematian pada orang dewasa. Selain itu lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul memiliki tingkat untuk memprediksikan penyakit pada usia muda dibandingkan pada orang dewasa. Lingkar pinggang dapat menggantikan rasio lingkar pinggang-panggul dan BMI sebagai faktor risiko tunggal untuk semua penyakit yang dapat menyebabkan kematian.


(40)

B. Tekanan Darah 1. Defenisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah suatu ukuran gaya yang diberikan oleh darah terhadap dinding arteri (Anonim, 2006). Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan terhadap pembuluh darah dimana dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Tekanan darah dapat ditentukan dengan cara curah jantung (cardiac output) dikali dengan Total Peripheral Resistance

(TPR). Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang terukur pada saat ventrikel jantung bagian kiri mengalami kontraksi, sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan darah yang dialami oleh jantung ketika mengalami relaksasi (Ronny, Setiawan, dan Fatimah, 2010).

2. Pengukuran Tekanan darah

Tekanan darah dapat diukur dengan alat yang bernama

sphygmomanometer. Sphygmomanometer berasal dari kata “sphygmo” yang berarti denyut atau pulsasi dan “manometer” yang berarti alat pengukur tekanan gas dan cairan. Hasil pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aktivitas yang dilakukan selama pengukuran; tekanan atau stres yang dialami, posisi saat pengukuran; dan waktu pengukuran (Ronny, Setiawan, dan Fatimah, 2010).

Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan memasang manset (kantong yang dilekatkan pada lengan bagian atas) (Gambar 3). Pada saat dilakukan pemompoan maka tekanan udara pada manset akan naik hingga


(41)

nilai tekanan lebih tinggi dari tekanan darah, di mana keadaan ini membuat suara denyut nadi menghilang. Ketika dikeluarkan sebagian udara dari manset, tekanan udara dalam manset akan mengalami penurunan, ketika mulai terdengar suara denyut nadi, maka itu yang dinamakan tekanan sistolik. Bersamaan dengan turunnya tekanan manset membuat tekanan darah pada nadi yang ada pada lengan akan menurun hingga mencapai tekanan terendah dan tidak terdengar lagi, maka inilah yang dinamakan tekanan darah diastolik (Gunawan, 2007).

Gambar 3. Pengukuran Tekanan Darah

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi atau dikenal dengan istilah hipertensi merupakan keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah arterial secara abnormal yang terjadi secara terus menerus (Brashers, 2007). Tekanan darah diukur dengan menggunakan dua angka. Angka bagian atas menunjukkan angka untuk tekanan sistolik, tekanan yang terjadi ketika jantung berdetak. Hal ini dianggap tinggi jika konsistensinya >140 mmHg. Angka bagian


(42)

bawah merupakan angka yang menunjukkan tekanan darah diastolik, tekanan yang terjadi pada pembuluh darah ketika jantung beristirahat. Hal ini dianggap tinggi jika konsistensinya > 90 mmHg (UMCC, 2011).

Menurut The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure

(2004), hipertensi merupakan masalah yang sangat penting dalam kesehatan manusia. Kenaikan yang terjadi pada tekanan darah sistolik merupakan faktor utama dari meningkatnya prevalensi dan insiden dari hipertensi. Klasifikasi tekanan darah dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa menurut JNC VII (The Seventh Report of the Joint National Committee,2004) Klasifikasi

Tekanan Darah

Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah Diastolik (mmHg)

Normal <120 dan <80

Pre hipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi kelas 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi kelas 2 >160 atau >100

Hipertensi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer (esensial) adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, terdapat kurang lebih 90% penderita hipertensi ini. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, dan kasus atau gejala lain yang masih belum diidentifikasi (Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2006).

Kurang berolahraga, merokok, dan konsumsi alkohol merupakan beberapa faktor yang membuat seseorang mengalami hipertensi. Hipertensi


(43)

dirangsang oleh adanya nikotin dalam batang rokok, di mana nikotin dapat meningkatkan penggumpalan dan menyebabkan terjadinya pengapuran pada dinding pembuluh darah. Efek dari konsumsi alkohol juga merangsang hipertensi karena adanya peningkatan sintesis ketokholamin yang dalam jumlah besar dapat memicu kenaikan tekanan darah (Dalimartha, Purnama, Sutarina, Mahendra,dan Darmawan, 2008).

C. Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berada di daerah Paingan-Maguwoharjo, Depok-Sleman, Yogyakarta. Kampus ini memiliki empat Fakultas, yang terdiri dari Fakultas Farmasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Psikologi. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) terdiri dari empat program studi (prodi) yaitu Teknik Elektronika, Teknik Mesin, Teknik Informatika dan Matematika murni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) terdiri dari empat prodi yaitu Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika dan Bimbingan Konseling. Jumlah keseluruhan mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma adalah 3628, dimana jumlah mahasiswa dan mahasiswi untuk setiap prodi dapat dilihat pada tabel III.


(44)

Tabel III. Jumlah Mahasiswa dan Mahasiswi pada Program Pendidikan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Program Pendidikan

Jumlah Mahasiswa dan Mahasiswi

Farmasi 830

Pendidikan matematika 465

Pendidikan biologi 169

Pendidikan fisika 243

Bimbingan konseling 321

Teknik elektronika 140

Teknik mesin 259

Teknik informatika 445

Matematika murni 43

Psikologi 713

Total 3.628

D. Landasan Teori

Metode antropometri dapat digunakan untuk pengukuran tubuh manusia. Berat badan, tinggi badan, ketebalan lemak (skinfold), keliling (pinggang kepala, tungkai), panjang tungkai, danbreadths(bahu, pergelangan tangan, dan lain-lain). Hasil dari pengukuran metode antopometrik dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kesehatan, risiko penyakit dan perubahan komposisi tubuh.

Lingkar pinggang banyak digunakan untuk mengetahui informasi mengenai risiko penyakit kardiovaskular. Seseorang yang memiliki jaringan lemak abdominal yang luas akan memiliki kemungkinan risiko mengalami hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, artritis, batu ginjal, dan jenis kanker tertentu. Rasio lingkar pinggang-panggul merupakan salah satu bagian dari pengukuran antropometri yang menunjukkan keadaan kegemukan, terutama obesitas sentral, selain itu merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Menurut


(45)

Deshmukh, et al. (2006), lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dapat digunakan sebagai prediktor dari hipertensi, karena memiliki korelasi positif dengan tekanan darah sistolik dan tekanan dari diastolik. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Badaruddoza, Kaur, dan Barna (2009), terhadap 150 responden wanita berusia 18-26 tahun juga menunjukkan terdapat korelasi positif antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah sistolik dan tekanan darah sistolik.

Tekanan darah tinggi merupakan masalah sangat penting bagi kesehatan manusia. Kenaikan yang terjadi pada tekanan darah sistolik merupakan faktor utama dari meningkatnya prevalensi dan insiden dari tekanan darah tinggi. Kelebihan lemak perut memprediksi terjadinya hipertensi di masa depan dan memperparah hipertensi yang sudah dialami oleh seseorang. Karena kecenderungan tekanan darah meningkat saat remaja, maka diperlukan pendeteksian sejak dini, sehingga dapat mencegah risiko padaadolescent.

E. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(46)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan rancangan secara potong lintang (cross-sectional). Penelitian observasional analitik berarti penelitian ini menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dan faktor efek, antar faktor risiko maupun antar faktor efek (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini menganalisis korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul sebagai faktor risiko terhadap peningkatan tekanan darah sebagai faktor efek.

Data penelitian yang diperoleh diolah secara komputerisasi untuk mengetahui korelasi dari data-data penelitian. Penelitian potong lintang ( cross-sectional) merupakan suatu penelitian termasuk variabel-variabel dalam faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek, dilakukan observasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian observasional analitik digunakan untuk mengetahui korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas


(47)

2. Variabel tergantung

Tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. 3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali : umur.

b. Variabel pengacau tak terkendali : kondisi patologis, aktivitas dan gaya hidup responden.

C. Definisi Operasional

1. Responden adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta baik pria maupun wanita yang bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini.

2. Karakteristik penelitian meliputi demografi, pengukuran antroprometri dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul. Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah tekanan darah.

3. Pengukuran lingkar pinggang adalah salah satu cara pengukuran obesitas dengan menggunakan pita pengukur antropometri (meteran). Menurut IDF (2006), standar nilai lingkar pinggang bagi etnik asia yaitu <90 cm bagi pria dan <80 cm bagi wanita.

4. Pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul adalah perbandingan antara lingkar pinggang (cm) dan lingkar panggul (cm) menggunakan pita ukur (meteran). Menurut WHO (2000), kriteria peningkatan sindrom metabolik


(48)

apabila rasio lingkar pinggang-panggul > 0,90 untuk pria dan > 0,85 untuk wanita.

5. Pada penelitian ini digunakan standar yaitu The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of

High Blood Pressure oleh National Institutes of Health tahun 2004. Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >90 mmHg. Prehipertensi adalah tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-89 mmHg.

D. Responden Penelitian

Responden adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bersedia menandatangani informed concent. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain yang sedang menderita penyakit jantung koroner, hamil, udema, mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, dan termasuk sedang melakukan kegiatan dengan studi di luar Universitas Sanata Dharma. Skema responden dapat dilihat pada gambar 4.


(49)

G

Pengambilan dilaksanakan di Kampus pengambilan data dil

74 res 26 responden mahasiswa 20 responden mahasiswa hadir 20 responden mahasiswa menjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah 6 responden mahasiswa tidak hadir 54 resp menjalani p antropom tekanan Tahap I (8 Septembe

Gambar 4. Skema Responden Penelitian

lan data pada penelitian ini dilakukan sebanyak mpus III Universitas Sanata Dharma Yogyaka dilaksanakan pada tanggal 8 September 2012

171 responden menandatangani

informed concent responden 48 responden mahasiswi 34 responden mahasiswi hadir 34 responden mahasiswi menjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah 14 responden mahasiswi tidak hadir 97 respond 56 responden mahasiswa 41 responden mahasiswa hadir 40 respon mahasiw menjala penguku antropom dan teka darah 1 responden mahasiswa dieksklusi 15 responden mahasiswa tidak hadir 4 3 2 respon mahasiw dieksklu 4 respon mahasis tidak ha responden ni pengukuran ometri dan nan darah men an t

129 responden menjalani pengukuran antropometri

dan tekanan darah

ber 2012) Tahap

ak dua tahap yang karta. Tahap awal 2012 dengan jumlah

onden ponden asiwa jalani kuran ometri kanan rah 41 responden mahasiswi 37 responden mahasiswi hadir 35 responden mahasiswi menjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah onden asiwi klusi onden asiswi hadir 75 responden enjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah


(50)

responden yang hadir 54 responden, yang terdiri dari 20 responden mahasiswa dan 34 responden mahasiswi dari 74 responden (26 responden mahasiswa dan 48 responden mahasiswi) yang telah menandatanganiinformed consent. Tahap kedua pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 dengan jumlah responden yang hadir 78 responden yang terdiri dari 41 responden mahasiswa dan 37 responden mahasiswi, di mana 97 responden (56 responden mahasiswa dan 41 responden mahasiswi) yang telah menandatangani informed consent. Pada tahap awal pengambilan data, tidak terdapat responden yang dieksklusi, sehingga jumlah responden masih tetap sama. Pada tahap kedua pengambilan data, terdapat tiga responden yang dieksklusi yaitu satu responden mahasiswa dan dua responden mahasiswi. Dua responden mahasiswi dieksklusi karena responden merasa tidak nyaman pada saat pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pingang-panggul, sedangkan satu responden pria mengkonsumsi minuman manis dan merasa tidak nyaman pada saat pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinngang-panggul. Dengan demikian, jumlah responden yang menjalani pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah sebanyak 75 responden yang terdiri sari 40 responden mahasiswa dan 35 responden mahasiswi. Total responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 129 responden yaitu 60 responden mahasiswa dan 69 responden mahasiswi. Jumlah minimum sampel agar bisa dilakukan uji statistik untuk penelitian sebesar 30 subyek Nursalam (2008). Kelebihan jumlah responden penelitian dimaksudkan untuk mengantisipasi subyek penelitian yang tidak dapat hadir pada saat pengambilan


(51)

data maupun subyek penelitian yang diketahui tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu tidak berpuasa pada saat pengambilan darah.

E. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus III Unversitas Sanata Dharma yang terletak di Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dimulai dari bulan Mei hingga September 2012. Pengambilan data penelitian antropometrik dan uji laboratorium dilaksanakan dengan 2 tahap, yaitu pada tanggal 8 dan 15 September 2012 yang dilaksanakan di kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta.

.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa

dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji adanya korelasi pengukuran antropometri yang meliputi lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, body mass index (BMI), dan skinfold thickness

(triceps, abdominal, suprailiac) terhadap profil lipid, kadar glukosa darah puasa dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan secara berkelompok dengan kajian yang berbeda-beda.


(52)

Kajian dari penelitian ini meliputi :

1. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida.

2. Korelasi Pengukuran Percent Body Fat (%BF) terhadap Kadar Trigliserida.

3. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) terhadap Kadar Trigliserida

4. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap rasio kolesterol total/HDL

5. Korelasi Pengukuran Percent Body Fat (%BF) terhadap rasio kolesterol total/HDL

6. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) terhadap Rasio Kadar Kolesterol total/HDL

7. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap rasio HDL/LDL

8. Korelasi Pengukuran Percent Body Fat (%BF) terhadap rasio HDL/LDL

9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) terhadap rasio HDL/LDL

10. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat(%BF) terhadap Tekanan Darah


(53)

11. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) terhadap Tekanan Darah

12. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) terhadap terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.

13. Korelasi PengukuranBody Mass Index(BMI) danpercent body fat

(%BF) terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.

Penelitian ini berfokus pada korelasi pengukuran lingkar pinggang (LP) dan rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) terhadap tekanan darah.

G. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel (sampling) penelitian ini adalah secara non-random sampling (pengambilan sampel secara tidak acak) dengan jenispurposive sampling. Pengambilan sampel secara non-random sampling karena yang dimasukan sebagai subyek pada penelitian ini hanya mereka yang dijumpai, memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi subyek pada penelitian ini sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai subyek penelitian. Pengambilan sampel secara purposive sampling

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2002).


(54)

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa meteran Butterfly®

untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkarpanggul. Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh Laboratorium Parahita. Alat yang digunakan untuk mengkur tekanan darah adalah sphygmomanometer.

I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma. dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran antropometri dan pengambilan sample darah responden. 2. Permohonan ijin dan kerja sama

Permohonan ijin pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan ijin kedua ditujukan kepada rektorat tepatnya kepada Wakil Rektor 1 Universitas Sanata Dharma untuk memperoleh ijin melaksanakan penelitian. Permohonan ijin ketiga diajukan ke Laboratorium Parahita untuk memperoleh persetujuan ijin kerjasama dalam melakukan pengukuran sampel darah responden. Permohonan ijin kerjasama yang keempat ditujukan kepada calon reseponden yang bersedia ikut dan terlibat dalam pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah dalam penelitian, permohonan


(55)

ijin kerjasama berupa pengisian informed concent. Permohonan ijin kelima ditujukan kepada kepala bagian rumah tangga untuk meminjam ruangan yang digunakan untuk melaksanakan pengambilan data pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah responden.

3. Pembuatanleaflet,informed consent, dan data calon subyek penelitian a. Leaflet

Leafletyang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk selebaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai gambaran umum dari penelitian. Leaflet ini digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk menjelaskan hal yang berkaitan dengan penelitan yang dilakukan. Judul

leaflet yang digunakan adalah ”Pengukuran Antropometri”. Isi leaflet ini meliputi: penjelasan singkat mengenai pentingnya pengukuran

antropometri (BMI, Skinfold Thickness, lingkar pinggang dan lingkar panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah sebagai suatu metode deteksi dini berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai penyakit kardiovaskular.

b. Informed consent

Informed consent merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed consent yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Subyek penelitian yang menyatakan diri bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk mengisi


(56)

data nama, usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani

informed consentsetelah mendapatkan kejelasan penuh dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

c. Data responden

Data responden pada penelitian ini adalah berupa tabel yang berisi data nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Data ini berfungsi untuk mempermudah peneliti melakukan kontak via short message system

(sms) maupun via telepon untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam.

4. Pencarian responden

Pencarian subyek penelitian dilakukan dengan memohon ijin secara tertulis kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma maupun para Dekan Fakultas terlebih dahulu untuk memohon ijin melibatkan mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma dalam penelitian ini. Setelah memperoleh ijin, dilanjutkan dengan meminta data data nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Dari data yang diperoleh, peneliti menghubungi satu persatu responden untuk meminta kesediannya berpartisipasi dalam penelitian. Calon responden yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian akan diminta untuk menghadiri tahap awal penelitian ”briefing”. Pada tahap pencarian awal ini, responden yang bersedia untuk mengikuti ”briefing” sebanyak 135 orang. Berhubung jumlah sampel


(57)

penelitian yang dibutuhkan masih kurang, dilakukan pencarian responden lagi secara face to face di wilayah Kampus III Universitas Sanata Dharma yang memenuhi kriteria inklusi, dimana penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan melalui leaflet kepada calon responden, kemudian calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian akan diminta untuk menghadiri tahap awal penelitian ”briefing”. Pada tahap pencarian yang kedua ini, responden yang bersedia untuk mengikuti ”briefing” sebanyak 76 orang.

Briefing ini bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, prosedur yang dilakukan dalam penelitian serta pentingnya penelitian yang dilakukan. Calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk penyataan tertulis atas kesediaan responden ikut serta dalam penelitian. Responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan mencantumkan nama, usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani informed consent setelah mendapatkan penjelasan penuh dari peneliti.

Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam via short message system (sms) dan via telepon jika responden tidak membalas sms dari peneliti. Responden yang belum hadir pada saat pengukuran parameter akan dikonfirmasi untuk kehadirannya melaluiviatelepon.


(58)

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003). Ketelitian atau presisi suatu alat adalah dengan cara menghitung nilai koefisien variasi (CV). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011), suatu alat kesehatan yang dikatakan reliabel dan memenuhi nilai presisi jika koefisien variasi (CV) ≤ 5%.

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini telah divalidasi, yaitu meteran

Buterfly® dengan nilai CV=0,250%, untuk pengukuran lingkar pinggang dan CV=0,000% untuk pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul responden mahasiswi. Untuk pengukuran lingkar pinggang responden mahasiswa nilai CV=0,210% dan nilai CV=0,000% untuk pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul. Hasil validasi alat secara keseluruhan memenuhi syarat validitas yang kurang dari ≤5%, dengan perhitungan validasi terlampir dalam lampiran. Presisi dari alat untuk pengukur tekanan darah telah dilakukan oleh Laboratorium Parahita.

6. Pengukuran parameter

Pengukuran parameter pada awal bulan September 2012, yang dilakukakan selama 2 tahap yaitu pada tanggal 8 dan 15 September 2012 bertempat di


(59)

kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta. Parameter yang diukur adalah lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, dan tekanan darah. Sehari sebelum pelaksanaan penelititian, peneliti mengingatkan subyek penelitian via sms maupun telepon untuk berpuasa selama 8-10 jam. Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh Laboratorium Parahita, sedangkan pengukuran antropometrik dilakukan oleh tim peneliti, meliputi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul.

7. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun dan diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan komputerisasi.

8. Teknik analisis data penelitian dengan statistik

Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitasKolmogorov-Smirnovuntuk melihat distribusi normal suatu data.Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,050. Data diuji komparatif untuk melihat perbedaan rerata dari dua kelompok dengan menggunakan uji t bila terdistribusi normal dan menggunakan uji Mann-Whitney jika data terdistribusi tidak normal. Suatu data dikatakan mempunyai perbedaan bermakna antara dua kelompok apabila

Asymp. Sig lebih kecil dari 0,050. Data kemudian diuji korelasinya menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis

Spearman apabila data terdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah


(60)

korelasi dapat dilihat pada tabel IV. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 %.

Tabel IV. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi (Dahlan, 2012)

No Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan Korelasi (r)

0,0 sampai dengan <0,2 0,2 sampai dengan <0,4 0,4 sampai dengan <0,6 0,6 sampai dengan <0,8 0,8 sampai dengan 1

Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Nilai p p<0,05

p>0,05

Terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji.

3. Arah korelasi + (positif) - (negatif)

Searah. Semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.

Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.

9. Pembagian Hasil Pemeriksaan

Pembagian hasil pemeriksaan dilakukan secara langsung kepada responden. Pada saat pembagian hasil pemeriksaan, peneliti memberikan penjelasan makna tentang hasil pemeriksaan responden serta memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.

J. Kesulitan Penelitian

Kesulitan yang dialami selama penelitian ini adalah penyesuaian jadwal dari para responden dengan tempat diadakannya penelitian. Kesulitan lainnya yang ditemukan adalah keterbatasan peneliti dalam mengontrol responden apakah telah melaksanakan puasa 8-10 jam, tidak melakukan aktivitas berat dan istirahat atau tidur yang cukup sebelum dilakukan pengukuran.


(61)

37 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah merupakan bagian dari penelitian payung dengan judul “Korelasi Hasil Pengukuran Antropometrik terhadap Profil Lipid, Tekanan Darah dan Kadar Glukosa Darah Puasa dalam Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan pada kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk mengetahui gambaran kesehatan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan mengetahui korelasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah.

A. Karakteristik Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap 129 responden yang terbagi menjadi 60 responden mahasiswa dan 69 responden mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Karakteristik subyek penelitian meliputi umur, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP), dan tekanan darah. Data karakteristik subyek penelitian dapat dilihat pada tabel V dan tabel VI.


(62)

Tabel V. Karakteristik Responden Penelitian Mahasiswa Karakteristik Mahasiswa (n = 60)

Mean ± SD

p

Umur (tahun) 20,2 ± 1,5 0,000

Lingkar Pinggang (cm) 85,10 ± 1,6 0,009

Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul (cm)

0,88 ± 0,07 0,026

Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

113 (100-130)** 0,000 Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

77 ± (70-90)** 0,000

keterangan:

**=median (nilai minimum-maksimum)

Responden mahasiswa pada penelitian ini sebanyak 60 responden. Oleh karena itu, untuk mengetahui distribusi data digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data yang diperoleh pada tabel VII menunjukkan tidak ada karakteristik subyek penelitian yang memiliki distribusi data normal, di mana karakteristik umur, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, tekanan darah sistolik dan diastolik memiliki distribusi data yang tidak normal dengan nilai p<0,05.

Tabel VI. Karakteristik Responden Penelitian Mahasiswi Karakteristik Mahasiswi (n = 69)

Mean ± SD

p

Umur (tahun) 19,8 ± 1,3 0,000

Lingkar Pinggang (cm) 74,27 ± 9,8 0,056*

Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul (cm)

0,80 ± 0,05 0,200*

Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

108,6 (90-120)** 0,000 Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

75,6 ± (60-90)** 0,000 keterangan:

*p>0,05 menunjukkan distribusi normal **=median (nilai minimum-maksimum)


(63)

Responden mahasiswi pada penelitian ini sebanyak 69 responden. Oleh karena itu, untuk mengetahui distribusi data digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data yang diperoleh pada tabel VIII menunjukkan karakteristik lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul memiliki distribusi data yang normal, sedangkan karakteristik umur, tekanan darah sistolik dan diastolik memiliki distribusi data yang tidak normal.

1. Umur

Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma dengan rentang umur mahasiswa 17-24 tahun dengan rata-rata usia responden mahasiswa 20,2 tahun, sedangkan rentang umur mahasiswi 17-22 tahun dengan rata-rata usia responden 19,8 tahun. Distribusi umur responden mahasiswa dan mahasiswi diketahui memiliki distribusi data yang tidak normal. Histogram menunjukkan persebaran umur responden mahasiswa tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 5).


(64)

Gambar 6. Histogram Distribusi Umur Mahasiswi

Distribusi umur responden mahasiswa dan mahasiswi diketahui memiliki distribusi data yang tidak normal. Hal ini diketahui dari nilai p yang diperoleh dari masing-masing responden p<0,05. Nilai p dari umur responden mahasiswa yaitu p=0,000 dan umur responden mahasiswi yaitu p=0,000. Histogram menunjukkan persebaran umur responden mahasiswi tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 6). Uji normalitas umur responden menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena jumlah responden >50 responden (Dahlan, 2012).

2. Lingkar Pinggang

Distribusi lingkar pinggang untuk responden mahasiswa memiliki distribusi data yang tidak normal. Hal ini dikarenakan nilai p yang diperoleh yaitu p=0,009. Histogram persebaran lingkar pinggang responden mahasiswa menunjukkan persebaran yang tidak merata (Gambar 7). Distribusi lingkar pinggang untuk responden mahasiswi memiliki distribusi data yang normal


(65)

dengan nilai p=0,056. Persebaran lingkar pinggang responden mahasiswi menunjukkan persebaran yang hampir merata dari kanan ke kiri (Gambar 8). Distribusi data dari responden mahasiswa dan mahasiswi diuji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena reponden yang terlibat dalam penelitian ini masing-masing >50 responden (Dahlan, 2012).

Gambar 7. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Mahasiswa

Gambar 8. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Mahasiswi 3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP)

Hasil uji normalitas RLPP untuk responden mahasiswa menunjukkan distribusi data yang tidak normal dengan nilai p=0,025. Histogram untuk responden mahasiswa menunjukkan persebaran RLPP responden yang tidak


(66)

merata (Gambar 9). Uji normalitas RLPP yang dilakukan untuk responden mahasiswi menunjukkan distribusi data yang normal karena nilai p yang diperoleh yaitu p=0,200. Histogram untuk responden mahasiswi menunjukkan persebaran RLPP responden yang merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 10). Uji normalitas responden mahasiswa dan mahasiswi diuji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena reponden yang terlibat dalam penelitian ini masing-masing >50 responden (Dahlan, 2012).

Gambar 9. Histogram Distribusi RLPP Mahasiswa


(67)

4. Tekanan Darah Sistolik

Uji Kolmogorov-smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi data karena jumlah data >50 responden (Dahlan, 2012). Tekanan darah sistolik dari responden mahasiswa memiliki distribusi data yang tidak normal dengan p=0,000. Histogram menunjukkan bahwa persebaran data tekanan darah sistolik tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 11). Nilai rata-rata tekanan darah sistolik yaitu 113,00 mmHg. Median tekanan darah sistolik dari responden mahasiswa ini adalah 110,00 mmHg. Nilai minimum dari 60 responden mahasiswa penelitian ini adalah 100 mmHg, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah 130 mmHg.

Tekanan darah sistolik dari responden mahasiswi juga memiliki distribusi data yang tidak normal dengan p=0,000. Histogram menunjukkan persebaran data tekanan darah sistolik dari 69 responden mahasiswi tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 12). Nilai rata-rata tekanan darah sistolik adalah 108,55 mmHg. Median tekanan darah sistolik dari responden penelitian ini adalah 110,00 mmHg. Nilai minimum yang diperoleh adalah 90 mmHg, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah 120 mmHg.


(68)

Gambar 11. Histogram Distribusi Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa

Gambar 12. Histogram Distribusi Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa

5. Tekanan Darah Diastolik

Distribusi data tekanan darah diastolik dari responden mahasiswa memiliki distribusi data yang tidak normal. Tekanan darah diastolik memiliki p=0,000. Histogram menunjukkan persebaran data tekanan darah diastolik dari 60 responden mahasiswi tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 13). Nilai rata-rata tekanan darah sistolik adalah 77,00 mmHg. Median tekanan darah sistolik dari penelitian ini adalah 80,00 mmHg. Nilai


(69)

minimum yang diperoleh adalah 70 mmHg, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah 90 mmHg.

Tekanan darah diastolik dari responden mahasiswi memiliki distribusi data yang tidak normal dengan p=0,000. Histogram menunjukkan bahwa persebaran data tekanan darah diastolik tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari histogram di mana kurva yang tidak seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri (Gambar 14). Nilai rata-rata tekanan darah diastolik yaitu 75,65 mmHg. Median tekanan darah sistolik dari responden mahasiswi ini adalah 80,00 mmHg. Nilai minimum dari 69 responden mahasiswi penelitian ini adalah 60 mmHg, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah 90 mmHg.

Gambar 13. Histogram Distribusi Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa


(70)

B. Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Tujuan dilakukan uji komparatif adalah untuk mengetahui adakah perbedaan yang bermakna antara masing-masing variabel independen seperti lingkar pinggang dan rasio lingar pinggang-panggul dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Perbandingan yang dilakukan yaitu dengan dilakukan pembagian dua kelompok dalam satu variabel independen berdasarkan cut-off

masing-masing variabel sesuai dengan panduan atauGuidelineyang digunakan.

1. Komparatif Lingkar Pinggang ≤90 cm dan Lingkar Pinggang >90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden Mahasiswa

a. Tekanan Darah Sistolik

Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan antara lingkar pinggang ≤90 cm dan lingkar pinggang >90 cm terhadap tekanan darah sistolik pada responden mahasiswa. Jumlah responden mahasiswa pada kelompok lingkar pinggang ≤90 cm sebanyak 43 responden, sedangkan kelompok lingkar pinggang >90 cm sebanyak 17 responden. Uji normalitas yang digunakan yaitu Shapiro-Wilk karena jumlah responden <50 responden (Dahlan, 2012). Uji normalitas ini memperoleh distribusi data yang tidak normal dengan nilai p=0,000 untuk kelompok lingkar pinggang≤90 cm dan nilai p=0,015 untuk kelompok lingkar pinggang >90 cm. AnalisisMann-Whitneydigunakan untuk analisis membandingkan dua kelompok tidak berpasangan dan apabila dsitribusi variabel tidak normal (Dahlan, 2012).


(1)

145

Correlations

Tekanan Darah Diastolik

Lingkar Pinggang Spearman's rho Tekanan Darah

Diastolik

Correlation

Coefficient 1.000

.166

Sig. (2-tailed) . .172

N 69 69

Lingkar Pinggang Correlation

Coefficient .166 1.000

Sig. (2-tailed) .172 .

N 69 69

Korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah diastolik memiliki kekuatan korelasi yang sangat lemah dengan r=0,166. Nilai p yang diperoleh pada penelitian ini yaitu p=0,172. Nilai p>0,05 menyatakan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji yaitu ligkar pinggang dan tekanan darah diastolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

l. Korelasi RLPP dan Tekanan Darah Sistolik

Descriptive Statistics

N Mean

Std. Deviation Tekanan Darah Sistolik 69 108.55 8.274 Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul 69 .7961 .05405


(3)

147

Correlations

Tekanan Darah Sistolik

Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul Spearman's rho Tekanan Darah

Sistolik

Correlation

Coefficient 1.000 -.193

Sig. (2-tailed) . .112

N 69 69

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Correlation

Coefficient -.193 1.000

Sig. (2-tailed) .112 .

N 69 69

Pada penelitian ini kekuatan korelasi antara RLPP terhadap tekanan darah sistolik tergolong sangat lemah dengan r= -0,193. Tanda negatif (-) yang terdapat pada nilai r menunjukkan arah korelasi, di mana arah korelasi berlawanan arah. Semakin besar nilai suatu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya (Dahlan, 2012). Pada penelitian ini juga diperoleh nilai p=0,112, nilai p>0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

m. Korelasi RLPP dan Tekanan Darah Diastolik

Descriptive Statistics

N Mean

Std. Deviation Tekanan Darah

Diastolik 69 75.65 6.058

Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul 69 .7961 .05405


(5)

149

Correlations

Tekanan Darah Diastolik

Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul Spearman's rho Tekanan Darah

Diastolik

Correlation

Coefficient 1.000 .091

Sig. (2-tailed) . .458

N 69 69

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Correlation

Coefficient .091 1.000

Sig. (2-tailed) .458 .

N 69 69

Pada penelitian ini kekuatan korelasi antara RLPP terhadap tekanan darah diastolik tergolong sangat lemah dengan r= 0,091. Pada penelitian ini juga diperoleh nilai p=0,458, nilai p>0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji yaitu RLPP dan tekanan darah diastolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi bernama lengkap Arnoldus Yansen Nama Hada, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Petrus Ola Begu dan Agustina Masi Sabon. Penulis lahir di Witihama, Flotim, 12 Januari 1991. Pendidikan awal dimulai di Taman Kanak-Kanak Santa Familia Sikumana, Kupang pada tahun 1996-1997. Pendidikan dilanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Inpres Sikumana 2, Kupang pada tahun 1997-2003, setelah itu dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kupang pada tahun 2003-2006. Setelah itu, pendidikan dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang pada tahun 2006-2009. Kemudian pendidikan diteruskan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2009. Selama perkuliahan, penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan di Fakultas seperti Kegiatan Keolahragaan Sepak Bola. Tahun 2012 penulis bersama tim dibiayai oleh dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat dengan judul “Penyuluhan dan Pelatihan dalam Upaya memperbaiki Defisiensi Nutrisi bagi Pemula Vegetarian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penulis juga merupakan anggota dari divisi Quality Control dalam Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi tahun 2012-2013.


Dokumen yang terkait

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 143

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 124

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 108

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 160

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

1 2 172

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah pada staf wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 88

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 158

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 106

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 122

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 141