dengan konsentrasi ~10
6
selml Patonah 2008. Benih yang digunakan adalah benih cabai merah komersial yang telah tersertifikasi.
3.4 Perbanyakan dan Pembuatan Suspensi Bakteri Kitinolitik
Biakan bakteri disubkultur dalam media NA dan diinkubasi pada 30
o
C selama ± 2 hari. Hasil subkultur biakan bakteri diambil dengan jarum ose dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml akuades steril. Setelah itu dihomogenkan dengan cara divorteks dan disamakan kekeruhannya dengan standart Mac Farland
sehingga diperoleh suspensi bakteri dengan kerapatan sel ~10
8
CFUml.
3.5 Pembuatan Benih Cabai Merah Terenkapsulasi Alginat-kitosan-Bakteri Kitinolitik
Metode enkapsulasi yang digunakan merupakan modifikasi dari Nurwidada 2010. Proses enkapsulasi diawali dengan perbanyakan bakteri kitinolitik pada media
NA pada 30
o
C selama 24 jam. Hasil subkultur biakan bakteri diambil dengan jarum ose dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml akuades steril. Setelah
itu dihomogenkan dengan cara divorteks dan disamakan kekeruhannya dengan standar Mac Farland sehingga diperoleh suspensi bakteri dengan kerapatan sel ~10
8
CFUml. Setelah itu dilakukan pembuatan larutan kitosan yaitu dengan menambahkan serbuk
kitosan 1 dilarutkan dalam 10 ml CH
3
COOH 1. Seribu benih cabai merah direndam dalam 10 ml suspensi bakteri kitinolitik dengan kerapatan sel ~10
8
CFUml selama 30 menit, kemudian ditambahkan gliserol 3 ml, dan alginat 3, semua bahan
dicampur dan ditambahkan akuades steril sampai volumenya menjadi 100 ml. Campuran tersebut diteteskan pada larutan kitosan 1 yang telah dilarutkan dalam 10
ml CH
3
COOH 1 + CaCl
2
2 menggunakan pipa kaca. Gel yang terbentuk dipindahkan ke dalam larutan NaCl fisiologis 0,9 untuk mengompakkan struktur
gel. Gel-gel yang terbentuk selanjutnya dimasukkan ke air destilasi steril dan diputar secara perlahan selama satu jam untuk menghilangkan residu CaCl
2
, lalu dikeringanginkan.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Pembuatan Benih Cabai Merah Terenkapsulasi Tapioka-Bakteri Kitinolitik
Metode enkapsulasi yang digunakan merupakan modifikasi dari Mardhia 2010. Proses enkapsulasi diawali dengan perbanyakan bakteri kitinolitik pada media
NA pada 30
o
C selama 24 jam. Hasil subkultur biakan bakteri diambil dengan jarum ose dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml akuades steril. Setelah
itu dihomogenkan dengan cara divorteks dan disamakan kekeruhannya dengan standart Mac Farland sehingga diperoleh suspensi bakteri dengan kerapatan sel ~10
8
CFUml. Seribu benih cabai merah direndam ke dalam 10 ml suspensi bakteri kitinolit ik dengan kerapatan sel ~10
8
CFUml selama 30 menit, kemudian ditambahkan 3 ml gliserol, dan pati 4 tapioka. Semua bahan dicampur kemudian ditambahkan akuades
steril sampai volumenya menjadi 100 ml lalu dikeringanginkan.
3.7 Asai Viabilitas Bakteri Kitinolitik Dalam Enkapsulasi