16
a. Kekasaran permukaan, karena dengan permukaan agregat yang kasar
maka rekatan antar agregat akan lebih baik karena permukaan tersebut tidak licin sehingga pasta semen akan merekat dengan baik.
b. Bentuk agregat, bentuk agregat yang baik adalah yang bersudut karena
bisa saling mengunci dan sulit untuk digeser. Kuat tekan betonnya juga lebih besar beton dengan agregat kasar batu pecah dibandingkan
dengan kerikil karena bentuknya yang bulat. c.
Kuat tekan agregat, karena 70 volume beton terisi oleh agregat kasar maka kuat tekan akan didominasi oleh kuat tekan agregat, apabila kuat
tekan beton baik maka akan diperoleh kuat tekan yang tinggi dan sebaliknya.
C. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton tidak hanya terdiri dari satu titik kegiatan, tetapi terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berhubungan Mulyono, 2005: 13.
Pekerjaan beton adalah serangkaian kegiatan pelaksanaan pembuatan beton mulai dari pemeriksaan sifat bahan dasar dan perencanaan adukan sampai
evaluasi penerimaan mutu beton. Pekerjaan beton merupakan permasalahan yang kompleks yang memerlukan persyaratan perencanaan dan teknik
pelaksanaan agar menghasilkan produk yang baik.
1. Perencanaan Campuran Mix Design
Tujuan utama mempelajari sifat-sifat beton adalah untuk perencanaan campuran Mix Design, yaitu pemilihan dari bahan-bahan
17
beton yang memadai, serta menentukan proporsi masing-masing bahan untuk menghasilkan beton yang ekonomis dengan kualiatas yang baik
Nugraha dan Antoni, 2007: 281. Pada mutu-mutu beton selain mutu beton Bo dan B1 campuran
beton harus direncanakan sehingga menghasilkan kekuatan tekan karakteristik yang disyaratkan. Kekuatan tekan karakteristik adalah
kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai
5 saja PBI NI-2, 1971.
Tabel 4. Kelas dan mutu beton
Kelas Mutu
σ
bk
’ kgcm
2
σ
bm
’ s = 46
kgcm
2
Tujuan Pengawasan terhadap
Mutu agregat
Kekuatan tekan
I Bo
- -
Non - strukturil Ringan
Tanpa II
B1 K125
K175 K225
- 125
175 225
- 200
250 300
Strukturil Strukturil
Strukturil strukturil
Sedang Ketat
Ketat Ketat
Tanpa Kontinu
Kontinu Kontinu
III K225
225 300
strukturil Ketat
Kontinu
2. Percobaan pendahuluan Trial Mixing
Setelah melakukan perencanaan adukan harus dikontrol dengan uji coba dan percobaan pendahuluan, yaitu membuat campuran percobaan
trial mixes seperti komposisi yang telah didapatkan dalam mix desain untuk memastikan hasilnya, apakah campuran benar-benar mencapai
kekuatan yang direncanakan Samekto dan Rahmadiyanto, 2001: 70.
18
Menurut PBI NI-2 1971, untuk beton mutu Bo dapat dipakai campuran dengan syarat bahwa perbandingan jumlah pasir dan kerikil
terhadap jumlah semen, tidak boleh melampaui 8 : 1. Untuk beton mutu B1 dan K125 biasanya dipakai campuran semen, pasir, dan kerikil dalam
perbandingan volume 1 : 2 : 3 atau 1 : 1½ : 2½. Untuk beton mutu K175 dan yang lebih tinggi harus dipakai campuran yang direncanakan.
Campuran beton yang direncanakan adalah campuran yang dapat dibuktikan dengan data dari pengalaman-pengalaman pelaksanaan
sebelumnya atau dengan data dari percobaan pendahuluan.
3. Pengolahan Beton