88
Zuchdi dan Budiasih yang telah dimodifikasi. Berdasarkan pedoman tersebut keterampilan membaca siswa sudah mulai meningkat. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat tabel berikut.
Tabel 5. Perbandingan Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Pratindakan dan Siklus I
Ketuntasan Persentase
Rata-rata Belum
Tuntas Tuntas
Belum Tuntas
Tuntas Pratindakan
12 8
60 40 60,0
Siklus I
6 14 30
70 69,0
Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan membaca permulaan yaitu 14 siswa yang mendapat nilai
≥ 65 dengan prosentase 70 dan dinyatakan tuntas. Terdapat 6 siswa yang mengalami
peningkatan keterampilan membaca permulaan yang pada pratindakan tidak tuntas dan pada siklus I menjadi tuntas.
5. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Hasil Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan membaca permulaan pada siklus I dengan penerapan metode Struktural
Analitik Sintetik. Rencana pada tindakan guru mempersiapkan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, tema yang dipilih tema kebersihan, pada
pertemuan siklus II siswa membaca periode tanpa buku dan membaca buku. Siswa lebih banyak membaca secara individu. Bahan bacaan sudah berbentuk
cerita terdiri dari beberapa kalimat sederhana. Apabila ada siswa yang masih
89
mengalami kesulitan membaca kalimat, maka guru mempergunakan kembali gambar, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat yang digunakan pada waktu
membaca gambar untuk membantu siswa agar mudah membaca. Di akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi membaca.
Langkah-langkah membaca permulaan dengan metode Struktural Analitik Sintetik pada periode membaca tanpa buku adalah sebagai berikut.
1 Guru menampilkan gambar sambil bercerita; 2 Siswa membaca gambar;
3 Siswa membaca gambar dengan menggunakan kartu kalimat; 4 Siswa membaca kalimat secara struktural s;
5 Siswa membaca kalimat secara analitik a; 6 Siswa membaca kalimat secara sintetik s.
Langkah-langkah periode membaca permulaan dengan buku adalah sebagai berikut.
1 Materi bacaan diambil dari buku paket atau buku pelengkap; 2 Siswa membaca nyaring secara bersama-sama;
3 Siswa membaca kalimat secara bergantian. Setiap siswa membaca kalimat satu baris;
90
4 Apabila ada siswa yang masih mengalami kesulitan membaca, maka guru harus menggunakan kembali kartu kata, kartu huruf dan kartu kalimat
yang dipakai saat membaca tanpa buku atau membaca gambar; 5 Guru memperhatikan pelafalan huruf vokal, konsonan, dan tanda baca
saat siswa membaca kalimat; 6 Pembelajaran juga dilakukan secara berkelompok agar siswa lebih
tertarik dalam belajar; 7 Siswa menganalisis kalimat secara struktural analitik sintetik
menggunakan kartu kalimat, kartu kata dan kartu huruf secara berkelompok, kemudian membacanya.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II