75
5 Guru memperhatikan pelafalan huruf vokal, konsonan, dan tanda baca saat siswa membaca kalimat.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 20122013, bulan Februari minggu I dan minggu ke II, yaitu setiap hari
Selasa dan Jumat karena siswa kelas I di SD I Petir ada jadwal pelajaran bahasa Indonesia. Pada hari-hari tersebut peneliti melaksanakan penelitian.
Pada siklus I ini materi yang diberikan adalah membaca dengan tema diri sendiri. Tema diri sendiri dipilih agar siswa lebih mudah membaca karena
materi diri sendiri sesuai dengan keadaan diri siswa sendiri, bahasanya juga sudah dikenal siswa. Tema pembelajaran juga sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Pembelajaran membaca permulaan dilaksanakan sesuai langkah-
langkah metode Struktural Analitik Sintetik. Pada kegiatan awal guru memulai apersepsi atau bahan pengait yang sesuai dengan tema agar
mendapat respon siswa yaitu menyanyikan lagu dua mata saya. Lagu dua mata saya berisi tentang bagian-bagian tubuh manusia, sehingga sangat cocok
untuk mengawali pembelajaran tema diri sendiri. Semua siswa bernyanyi bersama-sama. Dilanjutkan dengan guru memperlihatkan media gambar
sambil bercerita, setelah itu gambar ditempel di papan tulis dan di bawahnya diberi kartu kata. Di sini siswa mulai belajar membaca gambar. Guru mulai
mengajari cara membaca dengan tepat yaitu ketepatan, intonasi, kelancaran
76
dan kewajaran dalam menyuarakan tulisan. Supaya lancar siswa harus membaca secara berulang-ulang sesuai petunjuk guru. Jika siswa membaca
sudah sesuai dengan intonasi, lafal, kalancaran dan ketepatan menyuarakan tulisan maka, gambar- gambar tadi harus dihilangkan sehingga siswa hanya
membaca tulisan saja tanpa dibantu gambar. Langkah selanjutnya membaca secara Struktural yaitu membaca
kalimat utuh dengan menggunakan kartu kalimat, secara Analitik yaitu membaca kalimat yang sudah dianalisis menjadi kata, kata menjadi suku kata,
dan suku kata menjadi huruf, sedangkan secara Sintetik, yaitu merangkai huruf-huruf yang telah dianalisis pada proses analitik dari huruf menjadi suku
kata, dan suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat. Secara utuh proses membaca Struktural Analitik Sintetik adalah dari
kalimat dianalisis menjadi kata, kata dianalisis menjadi suku kata dan suku kata dianlisis lagi menjadi huruf, kemudian dari huruf-huruf tadi dirangkai
lagi menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan terakhir dari kata menjadi kalimat seperti semula.
Setelah siswa membaca tanpa buku atau membaca dengan bantuan gambar, maka langkah selanjutnya guru mengajarkan cara membaca buku
yaitu membaca yang dilakukan tanpa bantuan gambar. Guru memberikan bacaan sederhana yang terdiri dari beberapa kalimat. Bacaan tersebut harus di
baca nyaring secara bersama-sama sesuai petunjuk guru. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca, maka setiap siswa harus membaca secara
77
bergantian, setiap siswa membaca kalimat satu baris. Guru juga memperhatikan pelafalan huruf vokal, konsonan dan tanda baca apabila ada
siswa yang membacanya kurang tepat. Bagi siswa yang masih mengalami kesulitan, guru memberi bimbingan dengan mengajarkan kembali membaca
dengan bantuan gambar.
c. Hasil Tindakan Siklus I