masing-masing pembaca.
8
Dengan kata lain, sebuah karya sastra dibaca dan dimaknai pembacanya dengan cara yang berbeda-beda. Meskipun demikian,
bukan berarti bahwa makna yang pada akhirnya diperoleh tidak objektif.
9
Dengan demikian, dapat dikatakan di sini bahwa karya sastra bukanlah suatu bentuk
tindak komunikasi yang biasa. Pemahaman yang sesuai dan tepat atas gejala ini tidak mungkin dilakukan tanpa memerhatikan aspek komunikatif karya sastra,
atau dengan kata lain, tanpa mendekati karya sastra sebagai tanda atau sebagai gejala semiotik.
10
B. Rumusan Masalah
Cala Ibi adalah novel yang menghadirkan masalah pembacaan atas dirinya. Hal tersebut disebabkan oleh pemakaian metafora di dalam pengisahan Cala Ibi.
Sebagai konsekuensinya, pembaca pun berusaha memaknai metafora sehingga teralihkan dari inti Cala Ibi. Pengisahan yang fragmentatif dengan pemandang
berubah-ubah dan menghadirkan dua dunia yang tampak tidak berkaitan dan tidak logis juga menjadi penyebab masalah pembacaan atas Cala Ibi. Oleh karena itu,
dibutuhkan strategi pembacaan khusus untuk memperoleh pemahaman terhadap Cala Ibi. Berkaitan dengan hal tersebut, di dalam rumusan masalah ini,
8
Senada dengan hal tersebut, Iser menyatakan bahwa karya sastra terdiri atas dua kutub, yaitu artistik dan estetik. Kutub artistik mengacu pada teks ciptaan pengarang, sedangkan estetik
pada konkretisasi atas teks tersebut oleh pembaca. Lebih lanjut, makna sebuah karya bergantung pada kreativitas dan imajinasi pembaca dalam mengisi “ruang-ruang kosong” di dalamnya;
Wolfgang Iser, The Implied Reader Baltimore dan London: The Johns Hopkins University Press, 1980, hlm. 274 dan 279.
9
Objektivitas cakrawala harapan disusun melalui tiga kriteria, yaitu pertama, konvensi yang berkaitan erat dengan teks yang dibaca pembaca, kedua, pengalaman dan pengetahuan
pembaca terhadap teks-teks yang telah dibaca sebelumnya, dan ketiga, kontras antara fiksi dan kenyataan, yaitu kemampuan pembaca untuk menerima teks baru di dalam cakrawala harapan
yang “sempit” dan cakrawala pengetahuan hidupnya yang “luas”; dapat dilihat pada Hans Robert Jauss, Toward An Aesthetic of Reception Minneapolis: University of Minnesota Press, 1983, hlm.
24.
10
Teeuw, op.cit., hlm. 43. Strategi pembacaan..., Bramantio, FIB UI, 2008
pertanyaan yang saya ajukan adalah: Bagaimana strategi pembacaan Cala Ibi berdasarkan struktur kisahnya?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pembacaan Cala Ibi berdasarkan struktur kisahnya. Strategi
pembacaan yang kelak ditemukan di dalam penelitian ini saya harapkan dapat membantu para pembaca, khususnya pembaca yang baru mengenal dan membaca
Cala Ibi, dalam memahami novel ini.
D. Penelitian Sebelumnya