Sistem Peredaran Darah
89
Ketika jantung pembuluh berdenyut, darah terpompa ke aorta di tubuh bagian depan, lalu memasuki rongga tubuh. Antara aorta dan jantung
pembuluh sudah dibatasi oleh klep yang berfungsi mencegah aliran balik ketika jantung berelaksasi.
Jantung pembuluh memiliki pori halus. Melalui pori halus tersebut, darah dari rongga tubuh memasuki jantung untuk dipompa kembali ke seluruh tubuh.
2. Cacing Annelida
Cacing memiliki sistem peredaran darah tertutup dengan kapiler-kapiler dalam tubuhnya yang tersebut di seluruh tubuh. Darah cacing sudah memiliki
hemoglobin yang terlarut dalam protoplasma sel darah merahnya. Jantung cacing merupakan bagian dari aorta yang berdinding otot tebal
sehingga dapat berkontraksi. Jantung cacing disebut juga jantung pembuluh atau lengkung aorta karena bentuknya yang melengkung Gambar 5.18.
Gambar 5.18
Sistem peredaran darah cacing adalah sistem peredaran darah
tertutup dan sederhana yang dipacu oleh kontraksi pembuluh
darah dorsal dan lima pasang jantung.
Pembuluh darah dorsal
Pembuluh darah ventral
Jantung pembuluh
Sumber: Biology, 1999
Jantung memompakan darah dari bagian dorsal punggung ke pembuluh darah ventral perut, lalu ke seluruh tubuh. Pertukaran udara terjadi di
kapiler-kapiler yang tersebar di permukaan kulit di seluruh tubuh. Dinding kulit cacing lembap dan tipis sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran
udara.
Setelah melalui seluruh tubuh, darah akan kembali ke bagian dorsal tubuh, menuju jantung untuk kemudian dipompakan lagi ke seluruh tubuh.
3. Ikan Pisces
Ikan dan semua hewan vertebrata lainnya memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung ikan lebih berkembang dibandingkan Arthropoda
dan cacing. Pada ikan, jantung sudah mulai terbagi dengan jelas menjadi dua ruang, yaitu serambi dan bilik. Selain itu, sudah terdapat katup yang
membatasi kedua ruang tersebut.
Selain kedua ruang tersebut, terdapat juga struktur lain yang juga menyerupai ruang di bagian posterior belakang dari serambi. Struktur ini
disebut sinus venosus. Sinus venosus menampung darah dari vena sebelum memasuki serambi.
Darah ikan akan meninggalkan jantung ketika serambi jantung berkontraksi dan membawa darah yang kaya CO
2
menuju insang, melewati konus arteriosus
, yaitu arteri utama yang meninggalkan jantung. Dari konus arteriosus
kemudian ke aorta ventralis, kemudian ke arteri afferen brakialis yang melewati sistem insang. Di dalam insang, terjadi pertukaran udara dan darah
diteruskan beredar ke seluruh tubuh Gambar 5.19.
Jantung pembuluh
Kata Kunci
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
90
Darah kembali ke jantung melalui sistem pembuluh balik, yaitu vena cardinalis posterior
pembuluh balik tubuh bagian belakang dan vena cardinalis anterior
pembuluh balik tubuh bagian depan. Selain itu, melalui vena porta hepatikus
pembuluh balik yang berasal dari hati dan vena porta renalis pembuluh balik yang berasal dari ginjal.
4. Amphibia dan Reptilia
Katak memiliki jantung dengan tiga ruang yang terdiri atas satu bilik dan dua serambi. Di antara bilik dan serambi terdapat klep untuk mencegah
darah kembali ke serambi ketika bilik berkontraksi. Serambi kanan berhubungan dengan sinus venosus yang menampung darah dari seluruh tubuh
sebelum memasuki serambi kanan.
Darah katak terdiri atas plasma darah yang jernih dan sel-sel darah. Plasma terdiri atas air, garam-garam mineral, dan protein darah. Sel-sel
darah merah pada katak berbentuk pipih bulat-panjang, dengan hemoglobin yang terkandung dalam protoplasmanya. Sel-sel darah merah katak juga
memiliki inti sel. Darah putih pada katak tidak berwarna dan memiliki inti.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya CO
2
akan memasuki sinus venosus, kemudian masuk ke serambi kanan. Pada saat yang hampir bersamaan, darah
dari paru-paru dan permukaan kulit memasuki serambi kiri. Darah ini kaya dengan O
2
. Selain menggunakan paru-paru sebagai organ pernapasan, katak juga
mampu menggunakan kulitnya yang lembap sebagai tempat pertukaran udara. Di bawah kulit ini, terdapat arteri tempat pertukaran CO
2
dan O
2
. Darah yang kaya O
2
dari kulit dan paru-paru akan kembali ke serambi kiri jantung melalui vena pulmo paru-paru dan kutaneus kulit.
Oleh karena serambi kanan dan kiri berkontraksi pada waktu yang hampir bersamaan, darah yang kaya dengan CO
2
dari serambi kanan akan sedikit bercampur dengan darah kaya O
2
dari serambi kiri Gambar 5.20a. Darah
dari bilik memasuki pembuluh nadi utama trunkus arteriosus. Dari trunkus arteriosus
, sebagian darah akan masuk arteri menuju paru-paru dan kulit arteri pulmo-kutaneus
. Adapun sebagian lagi akan masuk ke arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh.
Dari seluruh tubuh, darah akan masuk ke dua sistem porta, yaitu sistem porta di hati vena porta hepatikus dan sistem porta di ginjal vena porta renalis.
Kemudian, bersatu di pembuluh balik besar vena cava. Adapun pada Reptilia, bilik jantung Reptilia sudah mulai dipisahkan
oleh sekat, meskipun tidak sempurna. Keberadaan sekat ini sudah dapat memisahkan darah yang kaya CO
2
dengan darah yang kaya O
2
.
Pada buaya, sekat tersebut menjadi hampir sempurna dengan foramen panizzae, sebuah struktur buluh yang menghubungkan antara bilik kanan
dan bilik kiri. Foramen panizzae berperan terutama dalam menjaga tekanan cairan ketika buaya sedang menyelam.
Aorta Konus
arteriosus Ventrikel
Kapiler insang
Sinus Venosus
Atrium
Sumber: Essentials of Biology, 1990
Gambar 5.19
Sistem peredaran darah pada ikan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Peredaran Darah
91
5. Burung Aves