Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
184
Kerja sistem reproduksi pada manusia, erat kaitannya dengan proses kedewasaan, baik pada manusia atau organisme lainnya. Anda juga dapat
mengamati perubahan yang terjadi pada diri Anda sendiri, yaitu perubahan yang terjadi pada saat Anda memasuki masa kematangan seksual.
Masyarakat umum menyebut hal ini sebagai pubertas. Pubertas
merupakan kejadian yang normal pada manusia. Ketika memasuki tahap ini, Anda diberi isyarat bahwa Anda telah memasuki masa subur atau aktif
reproduksi. Ketika mencapai masa pubertas, hormon berperan memicu seorang lelaki
atau wanita memasuki masa reproduksi. Pada pria, masa pubertas dipicu oleh hormon testosteron dan androgen pada usia sekitar 13–15 tahun.
Hormon tersebut menyebabkan munculnya ciri-ciri primer dan sekunder kematangan seksual pada pria, yaitu:
a.
mulai aktif memproduksi sel sperma; b.
suara semakin membesar; c.
tumbuh rambut-rambut di sekitar alat kelamin dan bagian lain, seperti kumis dan janggut;
d. terbentuk jakun dan bahu yang melebar.
Kematangan seksual disebut juga perkembangan seksual
sekunder. Perkembangan seksual sekunder hewan, jelas
terlihat pada burung. Burung jantan biasanya memiliki warna
dan bulu yang menarik perhatian pasangan betinanya.
Sumber: Concise Encyclopedia ature
1994
Wawasan
Biologi
Seringkali kata “pubertas” dikonotasikan dengan hal-hal negatif. Remaja yang bersikap dan bertingkah laku aneh dimaklumi karena sedang mengalami pubertas.
Setujukah Anda jika pubertas dihubungkan dengan sikap dan tingkah laku yang negatif? Menurut Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Adakah hubungan
antara pubertas dengan perubahan hormonal? Carilah literatur sebanyak- banyaknya, lalu diskusikan dengan teman-teman Anda. Anda dapat bertanya
kepada orang yang Anda anggap ahli di bidang ini.
Tugas Ilmiah 10.1
1. Organ Reproduksi Pria
Sel sperma yang menjadi alat perkembangbiakan manusia dan menjadi alat pembuahan sel telur betina merupakan sel kelamin yang diproduksi oleh
pria. Sel sperma diproduksi di bagian testis yang terlindung oleh sebuah jaringan ikat berbentuk kantung yang disebut skrotum. Tempat tersebut cukup
nyaman bagi testis untuk melakukan perkembangan sel sperma Gambar 10.1.
Sumber: Biology: The Unity and Diver sity of Life 1995
A Sistem Reproduksi Pria
1. Apa sajakah organ kelamin
pria? 2.
Apa sajakah organ kelamin wanita?
Pramateri
Soal
Saluran ejakulator Vesikula seminalis
Vas deferens Epididimis
Kelenjar prostat Kantung urine
Uretra
Penis Testis
Kelenjar bulbo-uretralis
Skrotum
Gambar 10.1
Bagian-bagian alat reproduksi pria.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Reproduksi
185
Vesikula seminalis Kelenjar prostat
Kelenjar bulbouretralis Vas deferens
Uretra Epididimis
Testis Penis
Tubulus seminiferus Dinding tubulus
Sel Leydig
Di dalam testis, terdapat kumparan tempat sel sperma diproduksi yang
disebut tubulus seminiferus. Jika direntangkan, panjang saluran tersebut dapat mencapai 20 meter. Di antara tubulus-tubulus tersebut, terdapat sel
interstitial sel Leydig yang menyintesis hormon testosteron. Di dalam dinding tubulus seminiferus terdapat bakal sel sperma yang disebut
spermatogonia. Selain itu, terdapat juga sel yang berukuran lebih besar yang disebut dengan sel sertoli. Sel ini bertugas memberikan pasokan nutrisi
untuk pertumbuhan spermatogonia. Untuk menjadi sel sperma, spermatogonia yang diploid harus mengalami beberapa kali pembelahan
sel hingga akhirnya menghasilkan 4 sel sperma yang haploid, proses ini disebut spermatogenesis.
Sumber: Biology: The Unity and Diver sity of Life 1995
Gambar 10.2
Sel Leydig memproduksi testosteron yang mengatur
spermatogenis.
Dalam perjalanan keluarnya sperma dari dalam tubuh pria, terdapat
beberapa struktur saluran. Struktur dimulai dari epididimis yang merupakan gabungan dari beberapa tubulus seminiferus. Epididimis akan bemuara di
sebuah saluran yang disebut vas deferens. Saluran vas deferens membawa sel sperma keluar dari skrotum ke rongga perut. Epididimis dan vas deferens
ini merupakan salah satu kantung cadangan yang menyimpan sel sperma sementara waktu dan tempat pendewasan sel sperma sebelum dikeluarkan.
Vas deferens akan berlanjut di saluran yang sama dengan saluran
ekskresi, yaitu uretra di kandung kemih. Di pertemuan dua saluran tersebut, terdapat mekanisme yang mengatur pembuangan urine dan berfungsi juga
dalam penyaluran sel sperma. Uretra berujung di penis. Proses keluarnya sel sperma dari penis disebut ejakulasi. Penis merupakan organ reproduksi
eksternal yang berfungsi dalam senggama untuk mengantarkan sperma ke dalam tubuh wanita.
• Epididimis
• Sel sertoli
• Spermatogonia
• Testis
• Tubulus seminiferus
Kata Kunci
Sumber: www.emc.maricopa edu
Gambar 10.3
Sebuah sel sperma.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI
186
Sperma keluar tidak hanya dalam bentuk sel sperma saja, tetapi diikuti cairan yang mengakomodasi pergerakan sel sperma di dalam saluran
reproduksi pria ataupun saluran reproduksi wanita. Sel sperma dan cairan yang diejakulasikan ini disebut semen. Terdapat tiga buah kelenjar aksesoris
yang berfungsi dalam pembentukan cairan dalam semen, yaitu sebagai berikut.
a.
Vesikula seminalis, menghasilkan cairan sebagai sumber energi untuk sperma.
b. Kelenjar prostat, memberikan suasana basa pada cairan semen.
c. Kelenjar bulbo-uretralis, menyekresikan cairan seperti lendir yang
berfungsi melicinkan lubrikasi dalam pergerakan sel sperma. Bagi sperma, cairan semen yang dihasilkan mempunyai fungsi
memberikan media dan energi bagi sperma untuk pergerakannya di saluran vagina. Semen juga akan menetralkan cairan asam vagina yang dapat
membunuh bakteri.
2. Spermatogenesis