Alat Jalannya Penelitian Persiapan Bahan

Yogyakarta, 24 November 2007 E ‐ 3 sebagai antioksidan adalah flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang terdapat pada teh, buah-buahan, sayuran, anggur, bir dan kecap Sofia, 2006. Kekurangan salah satu komponen tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan status antioksidan secara menyeluruh dan berakibat perlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas melemah, sehingga terjadilah berbagai macam penyakit. Pemeriksaan status antioksidan tubuh sekarang menjadi suatu piranti diagnostik yang penting. Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui pengukuran yaitu Status Antioksidan total, Superoksida Dismutase dan Glutation Peroksidase sekaligus untuk memeriksa status selenium Wijaya, 1997. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Bahan sampel yang digunakan adalah belimbing wuluh yang diambil dari daerah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Bahan penyari dan fraksinasi adalah: metanol, eter, aqua destilata. Bahan kimia lainnya DPPH dan rutin. Bahan kimia yang digunakan adalah berderajad kualitas Pro Analisis.

3.2 Alat

Alat penyarian dan fraksinasi adalah alat soxletasi hot plate, alat soxhlet, batu didih, corong pisah, rotavapor, alat gelas. Spektrofotometer UV-Vis, timbangan analitis, labu ukur 25ml; 50ml; 100ml. Alat lain yang digunakan adalah Moisture Balance, oven, botol coklat, stopwatch, timbangan milligram, timbangan analitik, beaker glass, pipet volume, pipet ukur.

3.3 Jalannya Penelitian Persiapan Bahan

Belimbing wuluh dipanen dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran dan cemaran, dikeringkan dengan oven pada suhu 40° C sampai kering dan dibuat serbuk yang diayak dengan ayakan nomor 100 dan serbuk yang didapatkan digunakan untuk penelitian. Pembuatan fraksi eter dan air ekstrak metanolik daun belimbing wuluh Serbuk belimbing wuluh ditimbang sebanyak 50 gram dimasukkan dalam kantong dari kertas saring dan diikat dengan tali lalu dimasukkan dalam labu alas bulat ditambahkan pelarut petroleum eter sebanyak 300 ml menggunakan metode soxhletasi. Ampas yang dihasilkan diangin-anginkan sampai kering dan tidak berbau petroleum eter, kemudian disari lagi dengan pelarut metanol sebanyak 350 ml menggunakan metode soxhletasi diatur pada suhu 65° C. Soxhletasi dihentikan sampai diperoleh larutan penyari yang jernih. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan vacum evaporator dengan suhu 60 C hingga pekat, selanjutnya disebut ekstrak metanolik. Ekstrak metanolik yang diperoleh disuspensi dengan 100 ml air dan dipartisi dengan 100 ml eter sebanyak tiga kali menggunakan corong pisah. Lapisan eter dipisahkan dan dipekatkan diperoleh fraksi eter kemudian dilarutkan dengan metanol. Dibuat berbagai konsentrasi. Fraksi air dipekatkan dan dilarutkan dengan metanol. Fraksi air dibuat berbagai konsentrasi. Pengukuran absorbansi peredaman radikal bebas DPPH Larutan uji dengan berbagai konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, 160 ppm sebanyak 4 ml ditambahkan 1 ml larutan pereaksi DPPH dimasukkan dalam vial dikocok. Didiamkan pada suhu kamar selama 30 menit, kemudian dibaca serapan aktivitasnya pada panjang gelombang maksimum. Blangko yang digunakan metanol dan rutin sebagai kontrol positif. Yogyakarta, 24 November 2007 E ‐ 4 Analisa data Data aktivitas antioksidan penangkap radikal DPPH fraksi eter, air dan rutin dianalisis dan dihitung dengan nilai IC50 melalui analisis probit. Hasil nilai IC 50 dilakukan uji statistik yaitu uji Anava satu jalan.

4. HASIL Dan DISKUSI Pembuatan fraksi eter dan air ekstrak

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010

7 59 114

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

Uji aktivitas antioksidan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

1 31 48

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa SERTA PROFIL KROM

0 2 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Escherichia coli DAN Bacillus sp.

0 0 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 0 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 15

Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol bunga familia malvaceae dengan metode dpph (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) COVER

1 2 17