Pendidikan Agama Buddha 65
SIKAP PENGETAHUAN
KETERAMPILAN SKOR
MODUS PREDIKAT SKOR RERATA PREDIKAT
SKOR OPTIMUM
PREDIKAT
4,00 SB
Sangat Baik 3,83 x
≥ 4,00 A
3,83 x ≥ 4,00
A 3,50 x
≥ 3,83 A-
3,50 x ≥ 3,83
A- 3,00
B Baik
3,17 x ≥ 3,50
B+ 3,17 x
≥ 3,50 B+
2,83 x ≥ 3,17
B 2,83 x
≥ 3,17 B
2,50 x ≥ 2,83
B- 2,50 x
≥ 2,83 B-
2,00 C
Cukup 2,17 x
≥ 2,50 C+
2,17 x ≥ 2,50
C+ 1,83 x
≥ 2,17 C
1,83 x ≥ 2,17
C 1,50 x
≥ 1,83 C-
1,50 x ≥ 1,83
C- 1,00
K Kurang
1,17 x ≥ 1,50
D+ 1,17 x
≥ 1,50 D+
1,00 x ≥ 1,17
D 1,00 x
≥ 1,17 D
Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus nilai yang terbanyak muncul. Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai
rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal nilai tertinggi yang dicapai.
E. Pengawasan Proses Pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan
berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
1. Prinsip Pengawasan Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna
peningkatan mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi. 2. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
66 Kelas XII
Semester 1
a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervise akademik dan supervisi manajerial.
Pengawasan yang dilakukan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan diwujudkan dalam bentuk Evaluasi Diri Sekolah.
3. Proses Pengawasan a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan
melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
b. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1 penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja
yang memenuhi atau melampaui standar; dan 2
pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
Pendidikan Agama Buddha 67
A. Kompetensi Inti KI
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran,
damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Alam Semesta dalam Perspektif Agama Buddha
Bab I
68 Kelas XII
Semester 1
B. Kompetensi Dasar KD