Peranan Agama Petunjuk Umum

210 Kelas XII Semester 1

B. Peranan Agama

Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi ke, menuju, atau datang, kepada suatu tujuan, yang dalam hal ini yaitu untuk menemukan suatu kebenaran. Adapun penjelasan maknanya di antaranya sebagai berikut: a. Dari kehidupan tanpa arah, tanpa pedoman, kita datang mencari pegangan hidup yang benar, untuk menuju kehidupan yang sejahtera dan kebahagiaan yang tertinggi; b. Dari biasa melakukan perbuatan rendah di masa lalu, kita beralih menuju hakikat ketuhanan, yaitu melakukan perbuatan benar yang sesuai dengan hakikat ketuhanan tersebut, sehingga kita bisa hidup sejahtera dan bahagia; c. Dari kehidupan tanpa mengetahui hukum Kebenaran Mutlak, dari kegelapan batin, kita berusaha menemukan sampai mendapat atau sampai mengetahui dan mengerti suatu hukum kebenaran yang belum kita ketahui. Jadi, dapat disimpulkan bahwa timbulnya agama di dunia ini adalah untuk menghindari terjadinya segala macam masalah, misalnya kekacauan, pandangan hidup yang salah, dan sejenisnya, yang terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda; guna mendapatkan suatu kehidupan yang sejahtera dan kebahagiaan tertinggi. Memang, setiap orang di dunia ini pasti menginginkan adanya kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya. Inilah alasan mengapa orang mau mencari jalan yang benar, yang dapat membawa mereka kepada suatu tujuan, yaitu suatu kebahagiaan mutlak terbebas dari semua bentuk penderitaan. Semua agama di dunia ini muncul karena adanya alasan ini. Jika ajaran dari suatu agama tidak bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, maka agama tersebut tentu tidak bisa berkembang. Agar bisa diterima dalam masyarakat, ajaran-ajaran dasar dari suatu agama harus bisa diterapkan ke dalam nilai-nilai sosial, tujuan-tujuan sosial, dan urusan-urusan kemasyarakatan yang lain bersifat keduniawian. Lantas, bagaimanakah dengan ajaran agama Buddha? Apakah ajaran-ajaran dasar dari agama Buddha yang terdapat dalam kitab suci Tipitaka bisa diaplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan bermasyarakat? Pendidikan Agama Buddha 211

C. Tujuan Hidup Umat Buddha