2.6.1.1 Struktur Paracetamol
Sinonim : 4-Hidroksiasetanilida
Berat Molekul : 151.16
Rumus Empiris : C
8
H
9
NO
2
. Ditjen POM, 1995
2.6.1.2 Sifat Farmakologis
Asetaminofen mempunyai efek analgesik dan antipiretik yang tidak berbeda secara signifikan dengan aspirin. Namun, seperti telah dikemukakan,
senyawa ini hanya mempunyai efek anti radang yang lemah. Metabolit minor ikut andil secara signifikan dalam efek toksik asetaminofen Mutschler, 1991.
Ketidakmampuan asetaminofen memberikan efek antiradang mungkin berkaitan dengan fakta bahwa asetaminofen hanya merupakan inhibitor
siklooksigenase yang lemah dengan adanya peroksida konsentrasi tinggi yang ditentukan pada lesi radang. Sebaliknya, efek antipiretiknya dapat dijelaskan
dengan kemampuannya menghambat siklooksigenase di otak, yang tonus peroksidanya rendah. Selain itu, asetaminofen tidak menghambat aktivasi
neutrofil, sedangkan NSAID lain menghambat aktivasi tersebut Katzung, 2002.
2.6.1.3 Farmakokinetika dan Metabolisme
Asetaminofen diabsorbsi dengan cepat dan hampir sempurna dari saluran cerna. Konsentrasi dalam plasma mencapai puncak dalam 30 sampai 60 menit,
waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam setelah dosis terapeutik. Asetaminofen terdistribusi relatif seragam hampir diseluruh cairan tubuh. Pengikatan obat ini
pada protein plasma beragam; hanya 20 sampai 50 yang terikat pada
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi yang ditemukan pada intoksikasi akut. Setelah dosis terapeutik, 90 sampai 100 obat ini mungkin ditemukan dalam urin selama hari pertama,
terutama setelah konjugasi hepatic dengan asam glukuronat sekitar 60, asam sulfat sekitar 35, atau sistein sekitar 3; sejumlah kecil metabolit hasil
hidroksilasi dan deasetilasi juga telah terdeteksi Gilman, 2008. Anak-anak mempunyai kemampuan lebih kecil untuk glukuronidasi obat
ini daripada orang dewasa. Sebagian kecil asetaminofen mengalami N- hidroksilasi yang diperantarai sitokrom P450 membentuk N-asetil-
benzokuinoneimin, suatu senyawa antara yang sangat reaktif. Metabolit ini biasanya bereaksi dengan gugus sulfhidril pada glutation. Namun, setelah ingesti
asetaminofen dosis besar, metabolit ini terbentuk dalam jumlah yang cukup banyak untuk menghilangkan glutation hepatic. Waktu paruh asetaminofen adalah
2-3 jam dan relatif tidak terpengaruh oleh fungsi ginjal. Dengan kuantitas toksik dan penyakit hati, waktu paruhnya dapat meningkat dua kali lipat atau lebih
Katzung, 2002.
2.6.1.4 Efek Toksik