Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT. Karana Line Cabang Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA

PT KARANA LINE CABANG MEDAN

O l e h :

KEKE KAMICA BR MUNTHE

062102052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

N A M A : KEKE KAMICA BR MUNTHE

N I M : 062102052

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA

PT KARANA LINE CABANG MEDAN

Tanggal : ………. 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) NIP. 131 568 370

Tanggal : ………. 2009 D E K A N

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec ) NIP. 131 285 985


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR

N A M A : KEKE KAMICA BR MUNTHE

N I M : 062102052

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA

PT KARANA LINE CABANG MEDAN

Medan, ………….… 2009 Menyetujui

Pembimbing

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 131 568 370


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi berkah, rahmat dan karunia serta hidayah-Nya kepada penulis, serta shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang Medan” sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat pada tugas akhir ini karena masih terbatasnya kemampuan yang dimiliki penulis, oleh karena itu usul serta saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yan diberikan kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat selesai, terutama kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara serta selaku Dosen Pembimbing yang banyak membantu, memberikan pengarahan dan


(5)

meluangkan waktunya kepada penulis, sehingga skripsi minor ini dapat diselesaikan

3. Ibu Ita selaku Kasub. Personalia Umum dan Staf Disbursement PT. Karana Line Cabang Medan yang telah memberikan izin riset dan data-data yang diperlukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi minor ini.

4. Seluruh karyawan/ti PT. Karana Line Cabang Medan.

5. Teristimewa kedua orang tua penulis tercinta: Ayahanda Martin Munthe A.Md dan Ibunda Dewita A.Md yang telah memberikan kasih sayangnya serta doa yang tulus, juga motivasi dalam segala hal yang dapat membuat penulis merasa lebih yakin untuk menata masa depan.

Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat berguna untuk berbagai pihak. Dan penulis mengakhiri dengan mengucapkan Alhamdulillah Hirabbil Alamin.

Medan, Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D. Sistematika Penelitian ... 4

1. Jadwal Penelitian... 4

2. Laporan Penelitian... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 7

A. Sejarah Perusahaan... 7

B. Struktur Organisasi... 7

C. Job Description... 8

D. Kinerja Usaha Terkini ... 20

E. Rencana Kegiatan ... 22

BAB III PEMBAHASAN ... 23

A. Definisi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 23

B. Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang Medan... 24 1. Sumber Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang


(7)

2. Prosedur Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang

Medan... 27

3. Fungsi yang Terkait Dalam Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang Medan ... 29

4. Jenis Dokumen ... 30

5. Pengawasan Kas ... 30

BAB IV PENUTUP... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi dalam dunia bisnis memegang peranan penting karena akuntansi dapat memberikan informasi keuangan dari suatu badan usaha, untuk mendapatkan informasi keuangan yang terpercaya harus melalui sistem akuntansi yang baik. Dengan sistem akuntansi yang baik tentunya akan menciptakan suatu pengawasan intern yang baik.

Pada perusahaan yang berskala kecil, pimpinan perusahaan masih mampu untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan perusahaaan yang dipimpinnya akan tetapi pada perusahaan besar pengawasan langsung terhadap kegiatan perusahaan tidak dapat dilakukan oleh pimpinan saja karena begitu banyaknya kegiatan yang terdapat dalam perusahaan tersebut.

Perkembangan perusahaan dewasa ini sangat cepat termasuk perusahaan yang bergerak di bidang perkembangan teknologi. Dengan perkembangan yang sangat besar tersebut, maka perusahaan-perusahaan dituntut untuk dapat mengelola kegiatannya sekaligus mengatasi masalah-masalah yang selalu timbul khususnya dalam bidang pengendalian harta bendanya. Salah satu harta perusahaan yang paling likuid dan paling sulit diawasi adalah kas.

Kas merupakan suatu pos yang paling penting dalam laporan keuangan karena hampir semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan mempengaruhi kas. Hal ini disebabkan oleh transaksi-transaksi perusahaan yang


(9)

mencakup harga memerlukan pengelolaan dalam bentuk alat tukar yang paling sah yaitu kas. Kas disebut aktiva yang paling likuid dan paling fleksibel. Ciri lain dari kas adalah bentuknya yang kecil, sukar ditandai identitas pemiliknya dan mudah ditransfer. Dari ciri-ciri tersebut maka kas ini sering dijadikan sasaran penyelewengan dalam suatu perusahaan dan apabila telah diselewengkan maka akan sulit untuk ditemukan kembali.

Sistem akuntansi merupakan salah satu fungsi penting yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam rangka mengendalikan aktivitas-aktivitasnya terhadap apa yang telah direncanakan terdahulu sehingga rencana-rencana tersebut dapat berjalan dengan lancar secara efektif, efisien dan terarah. Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi diharapkan akan dihasilkan suatu laporan keuangan yang berkualitas yang mempunyai kriteria sebagai berikut :

1. relevan, dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan secara langsung,

2. andal, informasi tersebut bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan menjadi cerminan yang tepat mengenai keadaan atau peristiwa ekonomi yang akan disampaikan,

3. tepat waktu, dapat tersedia saat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan,

4. netralitas, bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan kepada kelompok tertentu dan merugikan kelompok lainnya,

5. komparabilitas, mempunyai daya banding dengan mengaitkan dengan suatu ukuran atau standar tertentu yang diterapkan secara konsisten.


(10)

Hampir semua jenis perusahaan sepakat untuk memusatkan perhatian pada penataan sistem pengendalian intern terutama yang menyangkut masalah kas, yang meliputi pemberlakuan sistem akuntansi yang baik yaitu penciptaan prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya praktik-praktik penyelewengan yang merugikan perusahaan. Akan tetapi dalam kenyataannya, masih banyak sekali perusahaan yang gagal melakukan operasinya karena pengendalian yang lemah terutama terhadap kas perusahaan. Semakin efektif pengendalian intern kas suatu perusahaan maka akan semakin sedikit terjadinya penyimpangan dan pemborosan yang dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan dari uraian di atas, sehingga penulis ingin melakukan pembahasan melalui tugas akhir ini dengan meneliti “SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN”.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah apakah sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah memenuhi prinsip cepat aman dan murah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan pada perusahaan adalah untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.


(11)

Manfaat penelitian yang dilakukan pada perusahaan adalah sebagai berikut:

1. bagi penulis, sebagai bahan pertimbangan apabila dibutuhkan analisa mengenai sistem akuntansi penerimaan kas untuk penelitian selanjutnya, 2. bagi PT Karana Line Cabang Medan, sebagai bahan pertimbangan dalam

melakukan sistem akuntansi penerimaan kas di masa yang akan datang sehingga dapat mendukung kemajuan perusahaan,

3. bagi penulis lain atau pembaca, dapat berguna sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melaksanakan penelitian.

D. Sistematika Penelitian

a) Jadwal Penelitian

MARET APRIL MEI

NO KETERANGAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Study pendahuluan 2. Pengajuan judul 3. Proyek proposal 4. Pengajuan izin

penelitian

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Analisis data

8. Penyusunan Tugas Akhir

9. Bimbingan Tugas

Akhir

10. Pengesahan Tugas

Akhir


(12)

b) Laporan Penelitian

Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu bab I pendahuluan, bab II profil perusahaan, bab III pembahasan dan bab IV penutup.Pada bab I diterangkan keadaan yang ada di perusahaan dan keadaan yang semestinya sehingga ditemukan suatu permasalahan pada latar belakang masalah, perumusan masalah yang hendak dibahas, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian dan menerangkan sistematika penelitian. Dalam bab II peneliti menerangkan sejarah singkat perusahaan, menjelaskan kegiatan usaha perusahaan, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini serta rencana kegiatan perusahaan kedepan.Dalam bab III peneliti akan menguraikan hal-hal yang bekaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas termasuk sumber penerimaan kas, prosedur penerimaan kas, fungsi yang terkait dalam penerimaan kas, jenis dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas, serta pengawasan kas. Akhirnya dalam bab IV peneliti mencoba menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia, dan penulis juga mencoba memberikan saran yang dianggap perbaikan dimasa yang akan datang.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

PT KARANA LINE berdiri pada tanggal 25 April 1967, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang beralamat di Gedung Menara Hijau Lt. 12 Jl. MT. Haryono Kavling 33 – Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini pun semakin berkembang yang diikuti dengan pembukaan beberapa kantor cabang atau perwakilan di beberapa kota di tanah air, antara lain: Tanjung Priok, Surabaya, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Batam, Cigading Merak, Lhoksemawe, dan Cilacap. Sedangkan kantor cabang Medan sendiri berlokasi di Jl Veteran No. 10 – Belawan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran sistematis dari suatu perusahaan yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, serta tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi juga menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia untuk memanfaatkan sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Dengan adanya organisasi diharapkan tujuan kerjasama dapat dicapai dengan membuat pembagian kerja menurut tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan mempunyai hubungan satu sama lain sehingga merupakan satu kesatuan dalam mengadakan kegiatan atau tindakan.


(14)

Struktur organisasi menyediakan kerangka kerja yang menyeluruh untuk perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan operasi. Dengan demikian pemisahan fungsi akuntansi dengan fungsi operasi penyimpanan, catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi dan penyimapanan.

Fungsi penyimpanan disatukan dengan fungsi akuntansi, perangkapan fungsi ini akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnnya tidak terjadi. Sehingga data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya dan sebagai akibat kekayaan organisasi tidak terjamin keakuratannya.

Dalam struktur organisasi kita juga dapat melihat tata kerja. Tata kerja merupakan proses pengaturan suatu pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dengan memanfaatkan semua sumber, baik personal maupun material yang tersedia untuk rasional, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu secara efisien dan efektif dalam suasana tugas yang menyenangkan. Dengan kata lain bahwa kerja dapat membantu mengatasi masalah yang timbul dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Berdasarkan pernyataan disebut diatas, faktor kemampuan dan keterampilan disiplin kerja dan tanggung jawab telah terlihat dan dimiliki. Hal tersebut adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan.

Penyusunan struktur organisasi ini berbeda-beda pada setiap perusahaan, hal ini disebabkan oleh bidang usaha dan luas perusahaan antara perusahaan satu


(15)

dengan yang lainnya. Struktur organisasi yang baik harus fleksibel terhadap perubahan dan perkembangan dilingkungannya. Beberapa keuntungan yang dicapai dari penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut:

1. bagan organisasi dapat menunjukkan gambaran kegiatan dari perusahaan serta hubungan dari setiap kegiatan yang ada di perusahaan,

2. bagan organisasi dapat dipergunakan untuk merumuskan rencana kerja ideal sebagai pedoman untuk mengetahui atasan dan bawahan.

(struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 1).

C. Job Description

Berikut dijelaskan Struktur Organisasi yang ada pada PT KARANA LINE CABANG MEDAN.

1. Kepala Cabang

Kepala cabang adalah orang yang bertanggung jawab kepada direksi PT Karana Line Cabang Medan yang berpusat di Jakarta, yang mempunyai tugas:

1) menentukan arah dan kebijaksanaan perusahaan serta rencana dan cara kerja sesuai yang diarahkan dari pusat,

2) mengawasi cara kerja seluruh karyawan/ti.

2. Kepala Sub Operasi, Komersil

Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasi dan membawahi langsung Staff Operasi


(16)

a. mengkoordinir semua aktifitas operasional di Bagian Operasi, Komersil dan Kontainer kemudian mengkonsultasikan dengan Kepala Bagian Operasi/Komersil,

b. mengikuti rapat kade di PPSA dan mengkonsultasikan dengan Kepala Bagian Operasi/Komersil untuk kemudian dilaporkan kepada principal dan kantor pusat,

c. berkoordinasi dengan Super Kargo dan PBM berkaitan dengan kelancaran bongkar-muat kargo dan kegiatan kapal,

d. mengadakan komunikasi dengan Master perihal Berthing Prospect pada saat kapal sudah tiba di pilot station,

e. melakukan koordinasi/kontak/pertemuan dengan pihak PBM dan EMKL sebelum ddan sesudah kapal sandar,

f. melaporkan seluruh aktifitas di Bag.Operasi, Komersil dan Kontainer yang berkaitan dengan bongkar muat kargo serta kontainer di atas kapal kepada principal dan kantor pusat,

g. menandatangani dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Bea Cukai, Administrator Pelabuhan dan Pelindo,

h. melaksanakan inventory dan memonitor kegiatan bongkar-muat kontainer serta melaporkan ke principal maupun Kantor Pusat,

i. melaksanakan advance untuk biaya operasional dan keperluan kapal sekaligus membuat pertanggungjawaban penyelesaian advance,


(17)

k. mengecek kelengkapan dokumen bongkar-muat diantaranya Manifest Export/Import dan Stowage Plan,

l. menyiapkan dan menandatangani voucher atas biaya in/out clearance dan biaya lain atas kegiatan kapal kepada Master, Super Caro, dll,

m. membantu melakukan pendekatan dengan orang-orang kunci di pelabuhan,

n. melaksanakan filling.

3. Kasub Operasi – Bag marketing Container, Operasi

Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi, Komersil dan membawahi langsung Staff Komersil, Marketing dan Dokumen

Uraian Tugas dan Tangung Jawab:

a. melakukan semua aktifitas operasional container dan mengkonsultasikan dengan Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil, b. melaporkan seluruh aktifitas operasional container yang berkaitan

dengan bangkar-muat kontainer kepada principal dan kantor pusat, c. melaksanakan koordinasi dengan bagian inventory mengenai stock

container dan memonitor kegiatan bongkar-muat container,

d. melaksanakan canvassing/sales ke shipper-shipper, mengumpulkan prospek kargo dan melaporkannya ke principal serta kantor pusat, e. melaksanakan komunikasi dengan principal untuk penentuan special


(18)

f. memberikan schedule kapal feeder secara berkala kepada shipper-shipper,

g. koordinasi dengan Kaub Opersi/Komersil dalam menyiapkan freight list secara periodik untuk bahan penagihan dan memonitor penyelesaian tagihan,

h. mempersiapkan dan membuat laporan rencana kedatangan dan keberangkatan kapal ke BC, Imigrasi, Karantina, Pelindo, dan Administrator Pelabuhan untuk pengurusan surat pemilikan,

i. membuat laporan kedatangan dan keberangkatan kapal serta mengirim laporan harian ke Principal dan Kantor Pusat (daily working report), j. membantu melayani kebutuhan kapal/crew,

k. mengikuti rapat kade di UPTK, mengkonsultasikan dengan atasan dan membuat laporan situasi dermaga container,

l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan, m. melaksanakan filling.

4. Bagian Dokumen dan Bagian Operasi

Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

a. menerima, mengumpulkan, meneliti Shipping Instruction dan meneruskan ke bagian-bagian terkait untuk persiapan dokumen perkapalan,


(19)

c. menghubungi eksportir/importir guna mengecek kesiapan kargo dan dokumen,

d. mempersiapkan model A untuk diserahkan ke Bank/Shipper pelaksanaannya koordinasi dengan Bag. Keuangan dan diketahui Kasub Operasi/Komersil,

e. melayani eksportir/importir untuk pengiriman B/L dan tagihan ke Shipper /Bank,

f. melakukan koordinasi dengan Bag. Operasi berkenaan dengan dokumenekspor/impor yang dilaporkan ke Bea Cukai,

g. melakukan koordinasi dengan Stevedore berkenaan dengan kesiapan kargo dan dokumen ekspor/impor,

h. menyiapkan pengiriman dokumen bongkar/muat ke Kantor Pusat dan instansi terkait,

i. menyiapkan D.O dan kuitansi untuk kargo ekspor/impor koordinasi dengan Bagian Keuangan,

j. membantu melayani kebutuhan kapal/crew, k. membantu kegiatan/keperluan di Bagian Umum,

l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan, m. melaksanakan filling.

5. Bagian Operasi

Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi, Komersil


(20)

a. melakukan checking dermaga, piket (kade meter) serta sisa barang muatan/bongkaran kapal-kapal sandar di dermaga untuk bahan laporan port situation,

b. mempersiapkan dokumen kapal yang akan tiba dan mengikuti rapat kade, diantaranya dokumen seperti PPKB, SPKBM, KPPK dan Operation planning,

c. melaksanakan pemberitahuan kedatangan kapal kepada Karantina, Imigrasi, Syahbandar/Gamat dan Bea Cukai,

d. mengurus penyandaran dan keberangkatan kapal,

e. melayani dan mendampingi petugas Imigrasi, Karantina dan Bea Cukai pada saat pelaksaanaan checking,

f. melaksanakan in/out clearance ke Karantina, Imigrasi, Syahbandar dan Gamat,

g. memantau kegiatan bongkar-muat untuk mengantisipasi batas waktu sandar kapal di dermaga yang diberikan oleh pihak pelabuhan,

h. mempersiapkan dokumen ke Karantina, Imigrasi dan Syahbandar/Gamat untuk pelaksanaan clearance in/out,

i. melaksanakan checking kapal di lampu 1 (pilot station),

j. melaksanakan pengurusan surat pemilikan kapal niaga ke Kantor Adpel,

k. membantu melayani kapal /crew, l. mengikuti rapat kade di PPSA,


(21)

n. melaksanakan filling.

6. Kabag Keuangan/Personalia/Umum

Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi langsung Ass. Kabag. Keuangan dan Kasub. Bagian Personalia/Umum

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

a. mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi Rencana Kerja dan Anggaran tahunan perusahaan untuk Cabang Medan sesuai dengan rencana perusahaan,

b. mengarahkan semua fungsi-fungsi Sub. Bagian Keuangan dan Akuntansi serta Sub. Bagian Personalia/Umum,

c. memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas opersional cabang dan mengkonsultasikan kepada Kepala Cabang untuk setiap permasalahan yang terjadi di bagian keuangan dan administrasi sebelum dilakukan suatu tindakan,

d. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan sistem administrasi keuangan, disbursement, akuntansi, kepegawaian, pelayanan umum intern serta pemeliharaan asset yang terdapat di kantor cabang,

e. membina dan mengarahkan para bawahan di lingkungan bagian keuangan, administrasi, dan operasi/komersil dalam kegiatan dibidangnya agar selaras dengan kebijaksaan perusahaan,


(22)

f. mengawasi pengecekan/verifikasi semua dokumen/bukti pembayaran/penerimaan uang/barang sebelum diberikan persetujuan oleh pempinan cabang,

g. melaksanakan koreksi voucher biaya-biaya pelabuhan dan semua advance-advance biaya operasi dan biaya umum,

h. melakukan kerjasama dengan instansi terkait, instansi pemerintahan maupun di pelabuhan untuk kelancaran aktivitas dibidangnya sesuai dengan arahan Kepala Cabang,

i. melakukan evaluasi terhadap prestasi bawahannya secara berkala serta melakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi di lingkungan bagian keuangan dan administrasi juga secara keseluruhan. j. memantau dan mengkoordinasikan kegiatan di bidangnya agar dapat

memberikan pelayanan yang terpadu serta memuaskan baik intern maupun ekstern,

k. mengatur, mengendalikan dan mengawasi cash flow cabang, laporan akuntansi/disbursement, administrasi kepegawaian dan umum,

l. menyusun laporan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan dan tugas-tugasnya secara berkala (setipa bulan) atau apabila dibutuhkan pimpinan,

m. memantau dan mengkoordinir pembuatan laporan keuangan bulanan dan pembuatan laporan PPh 21/PPN dan pelaksanaan setorannya ke KPP,


(23)

Tugas Tambahan:

- mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan sistem administrasi kuangan dan disbursement PT. Baruna Bosara Trans International Fowarding.

7. Kasub. Bag. Personalia/Umum dan membantu Bag. Disbursement

Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan/Personalia/Umum dan membawahi langsung Staff umum, Office Boy, Security

Uraian Tugas dan Tangung Jawab:

a. membantu membuat Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Sub Bagian Personalia/Umum sesuai dengan arahan atasan,

b. melaksanakan dan mengendalikan seluruh aktivitas Sub Bagian Personalia dan Umum dan mengkonsultsikan kepada Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi untuk setiap permasalahan yang terjadi di lingkungan Sub Bagian Personalia dan Umum sebelum dilakukan suatu tindakan,

c. membuat perhitungan gaji karyawan setiap bulan untuk diteruskan ke bagian treasury dan melaporkannya ke Kantor Pusat,

d. melaksanakan pengecekan biaya-biaya pengobatan, cuti dan administrasi lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian dan pelayanan umum intern, e. memantau pelaksanaan disiplin pegawai agar sesuai dengan peraturan

perusahaan,


(24)

g. menghitung estimate port charges dan biaya kapal lainnya serta menerima dan mengecek kembali tagihan-tagihan Nota kapal dari Pelindo,

h. menerima dan meneliti voucher yang dikirim dari bagian komersil dan Operasi serta mempersiapkan disbursement untuk dibukukan dan pelaksanaannya ke Kantor Pusat/Prinsipal,

i. membuat proforma disbursement untuk kapal yang telah berangkat, j. melaksanakan filling sesuai dengan standar ISO.

Tugas Tambahan:

- melaksanakan pekerjaan bagian administrasi Unit Usaha Forwarding.

8. Bagian Umum yang diperbantukan di Bagian Keuangan

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bag. Personalia/Umum dan Kabag. Keu dan Adm

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

a. menyelenggarakan dan memelihara inventaris dan mengatur alat-alat kantor, perlengkapan kantor dll,

b. mengecek permohonan service kendaraan dan inventaris kantor,

c. mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi Jamsostek, Adpel, Dept. Perdagangan dll serta surat-surat perizinan perusahaan seperti SITU, SKITU, TDP, STP, dll ke instani terkait, d. membantu pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan akomodasi


(25)

e. mengurus dan menjaga keberadaan bangunan kantor, gudang arsip dan lingkungannya di Medan dan Belawan,

f. membantu melaksanakan penarikan cek, giro dan lain-lain yang berhubungan dengan bank, membayar PUK setiap kapal yang akan berangkat dan menyetor PPh, PPN ke bank,

g. koordinator security baik di Medan maupun di Belawan.

h. melaksanakan pengiriman dokumen/surat crew kapal yang diterima dari Bag. Operasi,

i. melaksanakan filling. Tugas Tambahan:

- membuat laporan bulanan/tahunan kegiatan kapal ke Kantor Pusat dan instansi terkait.

9. Satpam dan Bagian Umum

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bag. Umum

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab di Kantor Belawan:

a. bertanggung jawab atas kunci kantor Belawan untuk membuka/mengunci kantor setiap hari,

b. menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan karyawan dan dapat menjaga hubungan baik dengan semua karyawan dalam rangka menunjang kelancaran kerja,


(26)

c. menjaga dan bertanggung jawab atas kemanan dan kebersihan gedung kantor/lingkungan kantor, kendaraan (mobil, sepeda motor, genset dan sebagainya),

d. membuat dan menyediakan mekanan/minuman bagi karyawan dan tamu perusahaan,

e. melaksanakan pemeliharaan/maintenance kendaraan inventaris kantor dalam hal service (ganti spare parts, gantin oli dan lain-lain) sesuai dengan permintaan pemegang kendaraan inventaris dengan melalui persetujuan Kabag. Umum,

f. menjaga keamanan kendaraan karyawan dan kendaraan tamu perusahaan ketika berada di lingkunan perusahaan,

g. mengontrol keperluan dapur/kantin kantor (aqua, gula, kopi, sabun,sapu, kain pel dll) sekaligus mengajukan permohonan pembelian keperluan dapur/kantin ke Bag. Umum dengan diketahui oleh koordinator di Belawan,

h. mengontrol dan mencatat persediaan alat tulis kantor, sekaligus mengajukan permohonan keperluan alat tulis kantor dengan diketahui oleh koordinator Bag. Umum,

i. mencatat keluar masuk tamu perusahaan dan tamu penyewa ruangan kantor ke dalam buku khusus,

j. menjaga keamanan kantor Belawan, inventaris, karyawan dan tamu perusahaan apabila diperlukan,


(27)

k. menyiapakan dan melaporkan absensi karyawan peruasahaan di Belawan kepada Bagian Personalia,

l. dapat membantu tugas bagian operasi dengan tidak meninggalkan tugas utama dan ada orang pengganti selama meninggalkan tugas utama tersebut.

10.Pengemudi

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bag. Personalia/Umum

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

a. pengemudi kendaraan dinas Kepala Cabang,

b. pengemudi untuk kegiatan dinas lainnya apabila diperlukan, c. mengecek dan merawat kendaraan dinas yang ada,

d. membantu pekerjaan fungsi bagian umum lainnya diantaranya kebersihan kantor, melayani makanan/minuman tamu perusahaan, e. melaksanakan pengurusan surat-surat/perizinan mobil dinas baik di

kantor Medan maupun di Belawan.

D. Kinerja Usaha Terkini

PT Karana Line yang beralamat di Jl. Veteran No. 10 Belawan merupakan cabang dari PT Karana Line yang berpusat di Gedung Menara Hijau Lt. 12 Jl. MT. Haryono Kavling 33–Jakarta. Sehingga perusahaan yang berada di Belawan ini hanya menjadi cost center saja. Pencatatan pendapatan dilakukan di pusat. Perusahaan ini tidak mempunyai laba melainkan biaya-biaya yang dikeluarkan


(28)

perusahaan yang nantinya akan dilaporkan ke kantor pusat. Perusahaan yang bercabang di Belawan ini hanya berfungsi untuk menghandle kapal yang diageni oleh kapal pusat.

Satu tahun terakhir PT Karana Line Cabang Medan telah mengageni kapal-kapal yang berasal dari luar negeri seperti: Kapal Tanker dari Tokyo, Jepang, Kapal St Expan Ocean, Korea, Kapal Honglem dan kapal yang berasal dari dalam negeri seperti: Kapal Pamlem Marine City, Jakarta, Kapal Baruna Raya Logistik dan Kapal PT Multi Mitra Baruna. Jumlah pemakai jasa pada PT Karana Line Cabang Medan pada satu tahun terakhir lebih banyak dari pada tahun lalu.

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayaran samudera dan kargo dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini juga menjadi agen kapal-kapal asing atau lokal serta mengoperasikan kapal milik untuk dalam dan luar negeri. Yang dimaksud dengan menjadi agen kapal merupakan perusahaan angkutan barang umum yang berusaha untuk menjual jasa kepada pemilik barang, agar barang tersebut selamat sampai ketujuan. Perusahaan ini melakukan beberapa kegiatan seperti transportasi, penggudangan, pengepakan, penomoran dan sebagainya. Perusahaan bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan-kerusakan barang bilamana ia bertindak sebagai wakil pemilik barang. Ketentuan hukum nasional dan internasional mengatur kegiatan, tugas dan tanggung jawab perusahaan terhadap pemilik barang.


(29)

E. Rencana Kegiatan

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayaran Samudera dan bongkar muat kargo baik dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan rutin yang dilakukan PT Karana Line adalah mengageni kapal – kapal baik kapal asing maupun kapal lokal, dan mengoperasikan kapal milik dengan cara menyewakan kapal ke agen luar negeri. Sesuai dengan jenis usahanya, maka rencana kegiatan untuk waktu yang akan datang yang akan dilakukan perusahaan ini kemungkinan besar adalah terus menambah jumlah armada kapalnya.


(30)

BAB III PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi yang dianggap baik untuk perusahaan tersebut. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan. Agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar membantu setiap pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut perusahaan sistem adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.(Widjajanto,2001)

Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (Hall, 2001)

Menurut penulis sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan.


(31)

informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.(Mulyadi, 2001)

Sistem akuntansi yang direncanakan dengan baik harus dilengkapi dengan: (1) pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data yang efisien, (2) pengukuran setiap kegiatan perusahaan, (3) pemberian wewenang dan tanggung jawab, (4) pencegahan kesalahan dan kecurangan. (C. Rollin Niswonger, Philip E. Fess, 1992)

Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. (George, 2000). Sedangkan pengertian lain dari Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan bebagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan. (Widjajanto, 2001)

Kas adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh bank untuk disetorkan ke rekening bank. (Warren, Reeve, Fees, 2005). Sistem akuntansi penerimaan kas adalah penerapan suatu sistem akuntansi yang dihubungkan dengan segala kegiatan yang berhubungan untuk memperoleh penerimaan uang dari pihak lain di luar perusahaan.

B. Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan

1. Sumber Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan adalah:


(32)

1) Pendapatan freight kapal, berasal dari:

a) perusahaan yang melakukan pekerjaan atau nama kapal atau eksportir dan memberikan perincian secara mendetail tentang pengiriman barang tersebut,

b) pengapalan, asuransi dan pengurusan dokumen-dokumen barang tersebut,

c) pengiriman barang dari pelabuhan ke daerah yang di tuju, d) pelayanan jasa termasuk pajak bea cukai,

e) mencarter tempat untuk barang tersebut, mempersiapkan LC, f) membuat invoice dan seluruh surat- surat yang berkaitan

dengan barang yang akan dikirim.

2) Call Fee

Hasil pendapatan dari satu kali kunjungan kapal yang menunjuk PT Karana Line Cabang Medan untuk menghandling kapal tersebut.

3) Monthly fee

Kapal rutin yang di handling dua sampai tiga kali dalam sebulan oleh PTKarana Line Cabang Medan dan pembayaran jasa dilakukan sekali sebulan saja.

b. Pelunasan Piutang Usaha

Pelunasan piutang usaha ini dilakukan dengan cek, bilyet giro bank dianggap lunas apabila tidak ada penolakan kliring dari bank yang bersangkutan dan apabila


(33)

terjadi penolakan kliring oleh bank yang bersangkutan melebihi batas tanggal jatuh tempo nota tagihan tetap dikenakan sanksi denda. Piutang usaha adalah hak bagi PT. Karana Line cabang Medan untuk menagih sesuatu jumlah piutang kepada pemakai jasa pelabuhan atau debitur atas pemakaian jasa dan fasilitas serta peralatan pelabuhan. Piutang usaha ini dapat digolongkan menjadi tiga.

1) Piutang usaha lancar

Piutang usaha lancar adalah piutang usaha yang diperkirakan dapat dicairkan pada tahun buku yang bersangkutan dan berumur kurang dari satu tahun.

2) Piutang usaha tidak lancar

Piutang usaha tidak lancar adalah piutang usaha yang diperkirakan belum dapat dicairkan pada tahun buku yang bersangkutan dan berumur lebih dari satu tahun.

3) Piutang usaha macet

Piutang usaha macet adalah piutang usaha yang sulit ditagih dan telah berumur lebih dari dua tahun.

c. Piutang obligasi d. Penerimaan lainnya

1) Pengembalian uang muka

Pengembalian uang muka ini terjadi di dalam perusahaan bukan di luar perusahaan, seandainya uang yang diberikan ke divisi mutu


(34)

kelebihan maka uang tersebut harus dikembalikan ke bagian keuangan.

2) Hasil penjualan aktiva

Aktiva perusahaan yang sudah tidak layak pakai atau sudah rusak maka akan dijual dan hasil penjulan masuk ke kas perusahaan. 3) Penerimaan dari kantor pusat

2. Prosedur Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan

Penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan dilakukan melalui dua cara yaitu penerimaan kas melalui perusahaan dan melalui bank.

a. Prosedur penerimaan kas melalui perusahaan

1) Kasir menerima cek, giro, dan uang tunai yang didukung dengan lampiran serta bukti-bukti yang lainnya yang telah terlebih dahulu diperiksa kebenarannya. Kasir menyiapkan bukti kas masuk yang bernomor urut dan dibuat rangkap dua. Setelah menyiapkan laporan kas harian yang menunjukkan penerimaan kas selanjutnya laporan tersebut diserahkan ke Kabag. Keuangan untuk mendapat persetujuan laporan kas harian kemudian baru ke bagian akuntansi beserta lampiran bukti pendukung.

2) Bagian akuntansi membandingkan lampiran, kwitansi dan laporan kas harian. Selanjutnya bagian akuntansi mencatat penerimaan kas.


(35)

3) Kasir selanjutnya akan mengirim cek atau giro ke bank setelah disetujui oleh Kabag. Keuangan.

b. Prosedur penerimaan kas melalui bank

1) Bank menerima cek dan bukti pendukung lainnya dari perusahaan untuk mengurus kliring, lalu bank membuat surat pemberitahuan beserta lampiran kontrak kerja nota bank ke perusahaan melalui kasir perusahaan.

2) Kasir menerima nota kredit dan dokumen lainnya dari bank dan membuat surat pemberitahuan setelah lebih dahulu mencatatnya dalam daftar surat masuk.

3) Kasir menerima laporan dokumen dari bank dan mencocokkan kebenarannya lalu memberikan laporan kas harian yang menunjukkan laporan penerimaan kas kepada Kabag. Keuangan. Kasir membuat bukti kas masuk dan dikirim ke bagian akuntansi disertai oleh bukti pendukung.

4) Bagian akuntansi membandingkan lampiran, kwitansi dan laporan kas harian yang dibuat kasir. Selanjutnya bagian akuntansi mencatat penerimaan kas ke buku besar kas. Bagian akuntansi melaksakan pencatatan dengan proses komputer.


(36)

3. Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas pada PT Karana Line

Cabang Medan

a. Fungsi kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pembeli. b. Fungsi kasir

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

c. Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.

d. Fungsi penagihan

Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, fungsi penagih bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

Pemisahan Fungsi Akuntansi. Hal paling penting adalah pemisahan tugas sehingga tidak ada departemen atau orang yang mengendalikan catatan akuntansi yang berkaitan dengan kegiatannya sendiri. Satu pelanggaran yang umum terjadi pada prinsip ini adalah pendelegasian tanggung jawab akuntansi dan keuangan pada individu atau departemen yang sama. Karena fungsi akuntansi dan keuangan


(37)

sama-sama berkaitan dengan uang, secara logika orang akan menempatkan tanggung jawab ini pada satu orang. Fungsi keuangan dalam bisnis sebenarnya sama dengan tanggung jawab operasi seperti pada fungsi.(George, 2000)

5. Jenis Dokumen

Jenis dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan adalah:

a) Bukti Kas Masuk (BKM), dipergunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas,

b) jurnal piutang, perusahaan akan mencatat dan menjurnal penerimaan kas dari piutang debitur melalui penagih perusahaan yang berdasarkan bukti setor bank,

c) kwitansi, merupakan penerimaan kas bagi perusahaan atas pembayaran utang debitur.

Formulir dokumen adalah wujud fisik rekaman transaksi sebagai alat penetapan tanggung jawab dan permintaan dilakukannya suatu kegiatan. (Widjajanto, 2001)

6. Pengawasan Kas

Pengendalian intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta peraturan yang sederajat yang digunakan di dalam perusahaan untuk menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansinya, meninkatkan efisiensi operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan oleh manajemen. (Arthur W. Holmes, David C Burns, 1996)


(38)

Untuk mengusahakan adanya penggunaan kas yang secara berhati-hati maka kas masuk perlu diawasi. Pengawasan kas masuk pada PT Karana Line Cabang Medan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) pengawasan penerimaaan kas

1) setiap saldo uang kas diperiksa oleh pejabat yang berwenang,

2) pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas dan bukti-bukti pendukung serta saldo uang kas yang ada diperiksa,

3) perusahaan hanya menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk 4) kebutuhan perusahaan sehari-hari selebihnya disetor ke bank,

5) setiap hari saldo kas dan saldo bank dilaporkan oleh Kabag. Keuangan kepada pimpinan,

6) yang melakukan rekonsiliasi bank dan yang menandatangani cek atau yang menyetujui pembayaran tidak dilakukan oleh orang yang sama, 7) setelah pembayaran dilunasi semua dokumen pendukung diberi tanda

lunas,

8) seluruh transaksi harus dicatat secara tepat waktu. b. Pengawasan Intern Kas

Secara umum pengawasan intern kas merupakan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh perusahaan yang tujuannya adalah sebagai berikut:

1) mengamankan aktiva tetap,

2) meningkatkan kekuatan dan dapat dipercayainya data akuntansi.

Dalam pengawasan intern kas tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan adalah:


(39)

Kuisioner Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT Karana Line Cabang Medan

Bacalah tiap pertanyaan di bawah ini, kemudian berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai berikut ini.

Pilihan Jawaban No Pertanyaan

STS KS R S SS 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas menyediakan informasi akuntansi secara cepat.

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas menyediakan informasi akuntansi secara aman.

Biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem akuntansi dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain,dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan informasi akuntansi yang murah.

Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjulan tunai adalah: √ √ √ √ √ √


(40)

7.

8.

9.

10.

11.

a. faktur penjualan tunai, b. pita register kas, c. credit card sales slip, d. bill of lading,

e. faktur penjualan COD, f. bukti setor bank,

g. rekapitulasi harga pokok penjualan. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjulan tunai adalah:

a. fungsi penjualan, b. fungsi kas, c. fungsi gudang, d. fungsi pengiriman, e. fungsi akuntansi.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

a. jurnal penjualan, b. jurnal penerimaan kas, c. jurnal umum,

d. kartu persediaan, e. kartu gudang.

Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.

Kas dalam jumlah kecil dimasukkan ke dalam kas kecil.

Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai √

√ √


(41)

disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

Total Skor Terendah = 14 Total Skor Tertinggi = 70

Keterangan:

STS= Sangat Tidak Setuju KS= Kurang Setuju R= Ragu

S= Setuju

SS= Sangat Setuju

Kriteria Penilaian:

11 – 19 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 20 – 28 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 29 – 37 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 38 – 46 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

47 – 55 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

Hasil Perhitungan:

Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 1 = 1 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 2 = 4 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 3 = 6 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 4 = 8 Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 4 x 5 = 20 = 39

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden perusahaan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan maka diperoleh skor 39 dari 11 item pertanyaan yang berarti masuk dalam kriteria penilaian memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Hal ini berarti Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.


(42)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah mengadakan pembahasan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan, maka pada bab ini peneliti akan menarik kesimpulan.

1. Sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.

2. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Karana Line Cabang Medan telah memisahkan fungsi pencatatan, fungsi operasional dan fungsi penyimpanan yang memperluas memperluas pengaruh Internal Control yang baik.

3. Bagian penerimaan dan bagian pencatatan kas di perusahaan dipegang oleh orang yang sama yaitu dalam bagian penerimaan atau penanganan uang dipegang oleh kasir, sedangkan bagian pencatatan dipegang oleh fungsi akuntansi. Dengan adanya pemisahan fungsi maka tindakan penyelewengan terhadap uang kas kemungkinan besar tidak akan terjadi namun walaupun fungsinya terpisah tapi tetap dijabat oleh orang yang sama sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan masih ada. 4. Formulir atau bukti-bukti penerimaan kas yang digunakan dalam

pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah cukup memadai.


(43)

5. Prosedur penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah berjalan dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, peneliti merasa perlu dengan memberikan saran-saran untuk meningkatkan kegiatan perusahaan.

1. Pendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan dan pemusatan tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan dan masing-masing pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya, serta atasan ada baiknya lebih memperhatikan para karyawan guna kelancaran kerja.

2. Fungsi kasir dan fungsi akuntansi seharusnya dijabat oleh orang yang berbeda sehingga dapat memperkecil terjadinya penyalahgunaan terhadap kas perusahaan.

3. Penerimaan kas yang dilakukan oleh kasir harus lebih berhati-hati untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan kas yang diterima.

4. Pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT. Karana Line Cabang Medan agar lebih ditingkatkan lagi.

5. Kebijaksanan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan apakah


(44)

ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan saat ini.

6. Rotasi pekerjaan bagi karyawan hendaknya lebih ditingkatkan lagi, supaya tidak terjadi kebosanan dan kejenuhan bagi karyawan serta dapat lebih memperluas wawasan terhadap tujuan perusahaan secara menyeluruh.


(45)

38

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 1990, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Penerbit Badan Penelitian, FE – UGM, Yogyakarta.

Bodnar, George H dan William S. Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A., 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Holmes, Arthur W, David C Burns, 1996, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi Kesembilan, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Rollin C, Philip E. Fess, 1992, Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, Philip E. Fees, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu, Erlangga, Jakarta.


(1)

7.

8.

9.

10.

11.

a. faktur penjualan tunai, b. pita register kas, c. credit card sales slip, d. bill of lading,

e. faktur penjualan COD, f. bukti setor bank,

g. rekapitulasi harga pokok penjualan. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjulan tunai adalah:

a. fungsi penjualan, b. fungsi kas, c. fungsi gudang, d. fungsi pengiriman, e. fungsi akuntansi.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

a. jurnal penjualan, b. jurnal penerimaan kas, c. jurnal umum,

d. kartu persediaan, e. kartu gudang.

Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.

Kas dalam jumlah kecil dimasukkan ke dalam kas kecil.

Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai

√ √


(2)

disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

Total Skor Terendah = 14 Total Skor Tertinggi = 70 Keterangan:

STS= Sangat Tidak Setuju KS= Kurang Setuju R= Ragu

S= Setuju

SS= Sangat Setuju Kriteria Penilaian:

11 – 19 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 20 – 28 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 29 – 37 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 38 – 46 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

47 – 55 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. Hasil Perhitungan:

Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 1 = 1 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 2 = 4 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 3 = 6 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 4 = 8 Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 4 x 5 = 20 = 39

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden perusahaan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan maka diperoleh skor 39 dari 11 item pertanyaan yang berarti masuk dalam kriteria penilaian memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Hal ini berarti Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan


(3)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah mengadakan pembahasan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan, maka pada bab ini peneliti akan menarik kesimpulan.

1. Sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.

2. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Karana Line Cabang Medan telah memisahkan fungsi pencatatan, fungsi operasional dan fungsi penyimpanan yang memperluas memperluas pengaruh Internal Control yang baik.

3. Bagian penerimaan dan bagian pencatatan kas di perusahaan dipegang oleh orang yang sama yaitu dalam bagian penerimaan atau penanganan uang dipegang oleh kasir, sedangkan bagian pencatatan dipegang oleh fungsi akuntansi. Dengan adanya pemisahan fungsi maka tindakan penyelewengan terhadap uang kas kemungkinan besar tidak akan terjadi namun walaupun fungsinya terpisah tapi tetap dijabat oleh orang yang sama sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan masih ada. 4. Formulir atau bukti-bukti penerimaan kas yang digunakan dalam

pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah cukup memadai.


(4)

5. Prosedur penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah berjalan dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, peneliti merasa perlu dengan memberikan saran-saran untuk meningkatkan kegiatan perusahaan.

1. Pendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan dan pemusatan tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan dan masing-masing pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya, serta atasan ada baiknya lebih memperhatikan para karyawan guna kelancaran kerja.

2. Fungsi kasir dan fungsi akuntansi seharusnya dijabat oleh orang yang berbeda sehingga dapat memperkecil terjadinya penyalahgunaan terhadap kas perusahaan.

3. Penerimaan kas yang dilakukan oleh kasir harus lebih berhati-hati untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan kas yang diterima.

4. Pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT. Karana Line Cabang Medan agar lebih ditingkatkan lagi.

5. Kebijaksanan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan apakah


(5)

ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan saat ini.

6. Rotasi pekerjaan bagi karyawan hendaknya lebih ditingkatkan lagi, supaya tidak terjadi kebosanan dan kejenuhan bagi karyawan serta dapat lebih memperluas wawasan terhadap tujuan perusahaan secara menyeluruh.


(6)

38

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 1990, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Penerbit Badan Penelitian, FE – UGM, Yogyakarta.

Bodnar, George H dan William S. Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A., 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Holmes, Arthur W, David C Burns, 1996, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi Kesembilan, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Rollin C, Philip E. Fess, 1992, Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, Philip E. Fees, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu, Erlangga, Jakarta.