demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.
22
2. Jenis Program
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada
dasarnya apa saja bisa disajikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak
bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian
besar berdasarkan jenisnya yaitu:
23
1. Program informasi berita
2. Program hiburan entertainment.
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya
untuk memberikan tambahan pengetahuan informasi kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi yang dijual kepada
audien. Informasi yang disajikan tidak harus program berita dimana presenter membacakan berita, tetapi segala bentuk penyajian informasi
termasuk talkshow perbincangan. Program informasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras hard news dan berita lunak soft news.
24
a. berita kekerasan hard news adalah segala informasi penting dan atau
menarik yang harus segera disiarkan oleh media. Dalam hal ini berita
22
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi,h.200
23
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 208
24
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.209
keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk yaitu: straight news, features, dan infotainment.
25
b. berita lunak soft news adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam indepth nemun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini
ditayangkan pada suatu program tersendiri di luar program berita. Program yang termasuk kategori berita lunak ini adalah :current
affair, magazine, documenter, dan talkshow.
26
Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat
secara lengkap dan mendalam. Batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat
disajikan. Contohnya program yang menyajikan berita tsunami atau gempa bumi.
27
Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan
durasi yang lebih panjang. Magazine lebih menekankan kepada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.
28
Documenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya
25
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.210
26
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.211
27
Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Kencana, 2008,h. 27
28
Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 28
program TV
informasi hard news
straight news
,
fetaures, infotainment
soft news
current affair, magaziness, talk show, documentary
hiburan Musik
drama
sinteron, film cartoon
permainan quiz
ketangkasan reality show
hidden camera
competition show
relationship show
fly on the wall
mistik
pertunjukan
sulap, lawak, tarian dll
program documenter yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh dan sebagainya.
29
Talkshow adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang
pembawa acara host. Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman
langsung dengen
peristiwa atau
topic yang
diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.
30
Gambar 2. Jenis Program Televisi
31
29
Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.28
30
Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 28
31
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 215
3. Programming : Strategi Merancang Program
Programming atau lengkapnya broadcast programming adalah pengorganisasian program radio atau televisi dalam periode harian,
mingguan, atau dalam periode satu bulanan. Programming dalam bahasa Indonesia adalah penjadwalan program yang akan diudarakan to be
aired, jadi sinonim programming adalah scheduling. Lembaga penyiaran pada umumnya menggunakan strategi, yaitu secara rutin mengganti ulang
penjadwalan ini untuk teteap „merebut‟ perhatian pendengar dan pemirsanya audience dengan hadirnya program-program
yang terbarukan. Terdapat 10 macam strategi dalam merancang program yang
digunakan oleh hampir semua stasiun penyiaran di dunia, yaitu:
32
1. Dayparting, adalah satu langkah dalam perencanaan yang membagi
setiap hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas untuk diudarakan. Program ini sangat mempertimbangkan target
audiensi tertentu pada slot waktu tersebut, misalnya pagi, siang, sore, atau malam hari.
2. Theming, adalah penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat
khusus seperti hari liburan, atau menentukan satu minggu dengan tema tertentu seperti pada program
“Discovery Channels dengan Animal Week”
3. Stripping, adalah penayangan program sindikasi program berjaringan
yang ditayangkan tidak langsung, atau merupakan delay-programme
32
Hidajanto Djamal dan Andi Fachrudin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, h. 136
jenis series setiap hari dalam seminggu. Tahapan ini biasanya dilakukan pada minggu-minggu pertama secara khusus.
4. Stacking, adalah satu teknik yang digunakan untuk memengaruhi
audiensi dengan cara mengelompokan bersama beberapa program dengan tema yang mirip dalam rangka melihat sweep penonton
selama penayangan satu program dengan program berikutnya. 5.
Counterprogramming, adalah langkah perancangan satu program tandingan terhadap satu program yang berhasil dari stasiun penyiaran
lain pada satu periode tayang tertentu dengan tujuan menarik audiensi dari stasiun pesaing tersebut.
6. Bridging, digunakan bila satu stasiun penyiaran mencoba mencegah
audiensi untuk berpindah kanal dalam satu jeda waktu the main evening breaks- waktu jeda pada malam hari yang digunakan untuk
melepas lelah sambil minum the. Merupakan kebiasan budaya orang barat, dimana semua stasiun penyiaran berhenti dengan programnya.
7. Tentpoling, adalah langka perencanaan slot waktu bagi program acara
yang baru, sebelum dan setelah satu program unggulan yang mempunyai audiensi cukup besar. Penempatan program baru ini akan
membuat audiensi berkesempatan melihat cuplikannya, sehingga diharapkan audiensi ini tetap tune-in ke kanal bersangkutan.
8. Hammocking, adalah langkah perencanaan slot waktu yang mirip
dengan tentpoling, tetapi satu program baru atau show tersebut ditempatkan diantara dua program unggulan yang mempunyai
audiensi cukup besar.
9. Crossprogramming, adalah pemilihan jenis program berikut dalam
urutan jadwalnya dari penayangan satu program, yang mempunyai relevansi tema. Langkah ini dapat diperoleh dengan cara mengevaluasi
jalan cerita dari dua episode atau dua program yang berbeda. 10.
Hotswitching, adalah penentuan jeda komersial yang tepat oleh programmer pada satu program sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan audiensi mengubah kanal yang ditonton berpindah ke kanal televisi yang lain untuk menghindari jeda komersial tersebut.
Menurut Vane-Gross dalam bukunya Programming for Tv, Radio and Cable, tidak peduli dengan tujuannya mendapatkan audien, prestise,
penghargaan dan sebagainya atau daya tariknya informasi atau hiburan, maka setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki dua
bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang.
33
a. Dominasi format format-dominat ini, konsep acara merupakan kunci
keberhasilan program. Pemain dipilih untuk memenuhi persayaratan dari inti cerita yang hendak di bangun. Sebagaimana dikatakan Vane-
Gross: The concept pf the shows is the key to its success; performers are selected to fulfill the requirements of the core idea. konsep dari
suatu pertunjukan adalah kunci keberhasilan; pemain dipilih untuk memenuhi persyaratan dari inti ide cerita.
b. Dominasi bintang star-dominant. Dalam ungkapan Vane-Gross
dikatakan: The star is the key ingredient; a format is a designed around
33
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 321
the skills of the lead performer pemain adalah unsur kunci; format program dirancang berdasarkan keahlian pemain utamanya.
C. Konsep Talkshow
Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, music, kuis, talkshow, dan
sebagainya.
34
1. Pengertian Talkshow
Talkshow merupakan suatu program interaktif atau dialog dimana broadcasting televisi menghadirkan seorang tokoh dibidang politik,
kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema talk show tersebut.
35
Konsep Talkshow memberikan informasi secara ringan agar mudah dicerna oleh para penonton. Obrolan yang dikembangkan biasanya
mengangkat sisi kemanusiaan. Feature semacam ini bisa dikategorikan dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita staright news yang
biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.
36
2. Jenis Talkshow
Menurut Bernard M Timbridge berdasarkan waktu penayangannya, talkshow dapat dibedakan menjadi tiga subgenre utama, yaitu:
37
1. The Late Night Entertainment Talk Show
Jenis ini merupakan jenis yang menghadirkan selebriti, bisa juga orang lain, dan mereka duduk berdekatan.
2. The Daytime Audience-Participation show
34
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.2
35
Eva Arifin, Broadcasting to be Broadcaster, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 64.
36
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 26
37
Amelita Lusia, eBook oprah winfrey Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow H 102
Format acara ini diciptakan oleh Phil Donahue pada 1967, di Ohio yang terinspirasi dari radio call-in show. Ketika diterapkan di televisi,
penonton memenuhi studio karena ingin berdialog langsung dengan pakar atau selebriti. Berbeda dengan host lain, Donahue tampil
berkeliling untuk lebih akrab terhadap penonton lain. 3.
The Early Morning News Talk Magazine Show Format acara talkshow ini adalah tayang sebelum tengah hari.
Subgenre talkshow ini hadir berubah-ubah setiap tahunnya sesuai tuntutan industry hiburan.
Jika dilihat dari gayanya, talkshow dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu:
38
1. Light Entertainment
Ada jenis
talkshow yang
dimulai dengan
acara mewawancarai selebriti, seperti bintang film atau politisi. Dalam
acara seperti ini, pemandu acara duduk di belakang sebuah meja dan mewawancarai tamu acara tersebut. acara ini selalu memiliki
atmosfer posistif, nyaman, ceria, dan disiarkan pada malam hari. Pertunjukan lain yang tergolong light entertainment
menitikbaratkan pada unsur sensasi dan drama. Mereka menampilkan orang-orang yang tidak dikenal sebagai tamu dengan
permasalahan mereka yang sering kali controversial. Para tamu duduk didepan podium, sedangkan host berdiri diantara penonton
yang hadir di studio. Para penonton juga memiliki kesempatan
38
Amelita Lusia, eBook oprah winfrey Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow H 102
untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Acara ini cenderung riuh, bahkan tidak jarang diwarnai dengan tindak-
kekerasan. 2.
Serious Discussion Acara talk show seperti ini lebih spesifik jika ditinjau dari
materinya. Isinya berkonsentrasi pada topic khusus di bidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang menjadi
incaran berita pada waktu itu. Dalam acara yang sedang trend saat itu, faktor keseriusan dengan pendekatan jurnalistik tetap
dipertahankan, namun ditambahkan unsur pribadi yang lebih mudah diadopsi khalayak penonton.
Membuat acara siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Menurut Pringle-Starr-McCavitt 1991 dalam
bukunya Electronic Media Management, fungsi utama bagian program dapat dirumuskan sebagai berikut:
39
1. The production or acquisition of content that will appeal to targeted
audiences memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang dituju
2. The scheduling of programs to attract the desired audience
menyusun jadwal penayangan program atau scheduling program untuk menarik audien yang diinginkan
39
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.201