Teknik Mengarang Cerpen Anak Genre

28 Nilai amanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cerpen merupakan cerita fiksi yang relatif singkat dan pendek, mengisahkan salah satu moment dalam suatu kehidupan sehingga jumlah pelaku dan pengembangannya terbatas, dan dapat dibaca dalam sesekali waktu. Dalam cerita pendek pengarang mengambil sari ceritanya saja.Oleh karena itu, ceritanya pendek singkat.Kejadian-kejadiannya dibatasi di samping itu cerita harus memiliki kepaduan atau kebulatan yang tinggi.

2.2.2. Teknik Mengarang Cerpen Anak

Kesanggupan seseorang dalam menulis cerpen anak dipengaruhi oleh banyak faktor salah satu di antaranya adalah pengetahuan tentang teknik- teknik menulis cerpen. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan tulisan cerpen anak yang baik yaitu: a. Menentukan topik b. Menetapkan tujuan cerpen c. Membuat kerangka cerpen d. Mengembangkan kerangka cerpen Sebelum menulis karangan, kita perlu menyusun kerangka karangan agar karangan tersusun dengan baik dan tidak acak-acakan alur teratur. Kerangka karangan itu berupa susunan pokok-pokok pikiran akan dibahas. 29

2.2.3. Genre

Saryono 2009:52 Hanya genre sastra tertentu yang bisa menjadi media membentuk karakter anak didik. Genre sastra tersebut paling tidak mengandung nilai atau aspek yang relevan dengan pendidikan karakter, yaitu: 1 literer-estetis, 2 humanistis, 3 etis dan moral,4 religius- sufitis-profetis. Keempat nilai sastra tersebut dipandang mampu mengoptimalkan peran sastra dalam pembentukan karakter bangsa pada umumnya dan anak didik pada khususnya.Wibowo 2013 Secara lengkap uraian-uraian genre sastra adalah sebagai berikut: a Genre sastra yang mengandung nilai literer-estetis adalah genre sastra yang mengandungnilai keindahan, keelokan, kebagusan, kenikmatan, dan keterpanaan. b Genre sastra yang mengandung nilai humanistis, adalah genre sastra yang mengandung nilai kemanusiaan, menjunjung harkat dan martabat manusia, serta menggambarkan situasi dan kondisi manusia dalam menghadapi aneka masalah kehidupan. c Genre sastra yang mengandung nilai etis dan moral dalam sastra, mengacu pada pengalaman manusia dalam bersikap dan bertindak, melaksanakan yang benar dan yang salah, serta bagaimana seharusnya kewajiban dan tanggung jawab manusia dilakukan. d Genre sastra religius-sufistis-profetis, yaitu genre sastra yang menyajikan pengalaman spiritual dan transendental. 30

2.2.4. Ciri-Ciri Cerpen