27
rekening control piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang secara periodik dan mengirimkannya ke setiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatatn riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna
mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
2.3 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Harmanto dalam Nugroho 2009 menyatakan bahwa sistem pengendalian intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan
diintegritaskan ke dalam sistem pembagian atau pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam organisasi perussahaan.
Sedangkan menurut Mulyadi 2013 : 6 menyatakan bahwa : “pengendalian intern adalah bagian dari sistem yang meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keadalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”
2.3.1 Tujuan dan Fungsi dari Pengendalian Intern
Pengertian sistem pengendalian intern yang diberikan tercakup pula tujuan dari sistem pengendalian intern itu sendiri yang menurut Mulyadi 2013:163
dibagi menjadi dua macam yaitu : a. Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian intern yang dilakukan oleh pihak manajemen mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Pengamanan atas harta milik perusahaan Pengendalian intern dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan,
penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran paling serius terhadap pengendalian intern adalah
28
penggelapan oleh karyawan, tindakan yang disengaja untuk menipu atasan demi keuntangan pribadi.
2. Menciptakan data akuntansi yang akurat atau tepat Informasi bisnis yang akurat diperlukan demi keberhasilan usaha.
Penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Sebabnya adalah karena karyawan yang ingin menggelapkan aktiva juga
perlu menutupi penipuan tersebut dengan menyesuaikan catatan akuntansi.
3. Peningkatan efisiensi operasional Pengendalian intern dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk
mencegah kerja yang tidak perlu dan mencegah pemborosan dalam seluruh aspek usaha serta mengurangi sumber daya yang tidak efisien.
4. Mendorong dipatuhinya atau ditaatinya kebijakan manajemen Dalam hal ini manajemen perlu membentuk peraturan dan ketentuan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem ini pengendalian intern dimaksudkan untuk memastikan bahwa peraturan dan ketentuan ini ditaati
oleh personal perusahaan.
Agar pengendalian berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai prosedur dan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas disini dimaksudkan
bahwa struktur pengendalian intern suatu perusahaan terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang diterapkan untuk memberikan cukup kepastian akan
sasaran dan tujuan perusahaan yang kan dicapai. Melihat tujuan pengendalian diatas , maka sistem pengendalian intern dapat dibedakan menjadi 2 macam sesuai dengan
tujuannya menurut Mulyadi 2013 : 163 , yaitu : 1. Pengendalian Intern Akuntansi
29
Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjada kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi. 2. Pengendalian Intern Administratif
Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
b. Fungsi Pengendalian Intern Fungsi-fungsi dari pengendalian intern yang diterapkan perusahaan adalah
sebagai berikut : 1. Mencegah hal-hal yang dapat membawa kerugian bagi perusahaan antara
lain :
a. Penyimpangan Misalnya : Laporan keuangan yang sengaja disajikan secara salah atau tidak
menyajikan data yang sebenarnya. b. Kecurangan
Biasanya menyangkut perbuatan tidak jujur, penipuan atau perbuatan lain yang sengaja merugikan orang lain, seperti pencurian uang atau aktiva
lainnya secara langsung. Pencurian uang dengan jalan tidak mempertanggung jawabkannya sebagai penerimaan dan pencurian uang
dengan jalan melakukan pengeluaran yang tidak sah. c. Pemborosan
Misalnya pemakaian aktiva tetap seperti mesin-mesin dan kendaraan secara berlebihan melewati kapasitas normal.
2. Mempermudah pengawasan terhadap barang-barang dari organisasi perusahaan dan mempermudah pengumpulan informasi-informasi penting
yang dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan pengambilan keputusan. 3. Mempermudah akuntan public untuk melaksanakan pemeriksaan atas hasil
kegiatan operasi perusahaan. Agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik, maka sebaiknya suatu
pengendalian haruslah memiliki unsur-unsur pokok dibawah ini :
30
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Misalkan, adanya pemisahan fungsi antara fungsi operasi, penyimpanan dan
pencatatan, suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindngan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya.
3. Prakterk yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, bisa dilakukan dengan cara :
a. Memberi nomor urut tercetak pada formulir b. Pemeriksaan yang dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu c. Transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi saja.
d. Rotasi jabatan dan atau pengambilan cuti e. Secara periodik dilakukan pemeriksaan fisik
f. Adanya bagian internal audit
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab, antara lain bisa dilakukan dengan cara :
a. Menyeleksi calon karyawan sesuai dengan bidangnya b. Pengembangan pendidikan karyawan
2.4 Kerangka Pikir