8
b. Agar mengetahui lebih luas apa saja yang menjadi pertimbangan hakim-hakim di Indonesia dalam memutuskan suatu perkara.
c. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat pada umumnya dan penulis khususnya.
D. Studi Kajian Terdahulu
Penulis melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada skripsi ini terkait pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh:
1. Nurul Fajri, pada tahun 2013, dengan judul penelitian : “Ahli waris
Pengganti dan Munasakhah Perbandingan dan Studi Putusan Pengadilan Agama” didalam penelitian ini ia menjelaskan pengertian
dan perbedaan ahli waris pengganti dan munasakhoh serta perbandingan antara keduanya, bagaimana pula landasan yuridis
Hakim di dalam menetapkan ahli waris pengganti. Dan menganalisa dua putusan, analisa putusan pertama yaitu terdapat kekeliruan dalam
putusan hakim. 2.
Jejen Sukrillah, pada tahun 2013, dengan judul penelitian skripsi “Status Hukum Ahli Waris Pengganti Analisis Yuridis Penetapan
Pengadilan Agama Jakarta Selatan Putusan Nomor.0037Pdt .P2011PA JS”. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bagaimana
posisi ahli waris pengganti dalam Hukum Islam dan alasan yuridis terhadap dasar pertimbangan hakim dalam menetapkan perkara No.
0037Pdt.P2011PA.JS.
9
Setelah melakukan analisa dari studi kajian terdahulu, penulis merasa bahwa pembahasannya berbeda dengan judul penulis. “Penyelesaian
Kewarisan Ahli Waris Pengganti dan Munasakhah di Pengadilan Agama Analisa Putusan No 108. Pdt. P2014PA. JB”. Didalam penelitian skripsi
ini penulis memaparkan bagaimana ketentuan ahli waris pengganti dan munasakhah serta analisis penetapan Hakim mengenai penyelesian ahli
waris pengganti dan munasakhah.
E. Metode Penulisan dan Penelitian
Salah satu karya ilmiah adalah upaya yang sistematis dalam penyusunannya dengan menggunakan data yang objektif. Penelitian juga
bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang berguna dan menambah perkembangan ilmu pengetahuan juga agar usaha tersebut dapat mencapai
apa yang diharapkan dengan tepat dan terarah dengan menggunakan metode ilmiah:
1. Metode Pendekatan
Tipe kajian dalam penelitian ini secara spesifik lebih bersifat deskriptif. Metode deskkriptif ini dimaksudkan untuk memperoleh
penjelasan yang baik, jelas dan dapat memberikan data seteliti mungkin tentang objek yang diteliti.
Metode Deskriptif analisis adalah metode yang menggambarkan dan memberikan analisis terhadap kenyataan dilapangan. Sumber
utama penelitian kualitatif adalah objek di lapangan, selain itu juga data tambahan berupa dokumen, dan penelitian kepustakaan lainnya.
10
2. Data Penelitian
Penelitian Kepustakaan Library Research Dalam studi kepustakaan, penulis mencari data primer yang
berkaitan dengan masalah yang akan diketengahkan untuk dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan.
Bahan-bahan yang digunakan : Buku-buku, Arsip-arsip yang mendukung dan kamus.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan Data kepustakaan yang diperoleh melalui penelitian
kepustakaan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi, publikasi dan hasil penelitian.
Data yang penulis gunakan dan dapatkan berupa putusan Pengadilan Agama tentang pembagian ahli waris No 108. Pdt.
P108PA. JB. b. Teknik Analisis Data
Analisa data dalam skripsi ini adalah kualitatif-normatif yakni pengumpulan data dari berbagai dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan materi, putusan dengan teori fiqih, KHI serta Undang-undang mengenai kewarisan.
F. Sistematika Penulisan
Mengenai teknik penelitian penulisan skripsi ini, penulis mengikuti dari buku pedoman penulisan skripsi. Adapun sistematika penulisan untuk
11
menggambarkan gambaran yang jelas, terdiri dari empat bab antara lain sebagai berikut:
Bab pertama , berisikan pendahuluan dengan uraian yaitu
mengungkapkan latar belakang penulisan skripsi, merumuskan identifikasi permasalahan, menunjukan maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan
penelitian, kerangka teori dan mengungkapkan metedologi yang dipergunakan sebagai kerangka menuju uraian yang sistematis dan terakhir
sistematika penulisan.
Bab kedua , pembahasan tentang penjelasan beberapa teori tentang
ahli waris, ahli waris pengganti, dan munasakhoh.
Bab ketiga , menguraikan dan menjelaskan kronologi perkara,
permohonan para pemohon, analisa putusan dan dasar hukum.
Bab keempat , yaitu merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian
tulisan karya ilmiah ini, penutup dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan untuk kemudian penulis memberi
saran-saran, juga dipergunakan dalam penulisan skripsi yaitu library research ditulis dalam daftar pustaka, serta lampiran-lampiran data.
12
BAB II KETENTUAN AHLI WARIS, AHLI WARIS PENGGANTI
DAN MUNASAKHAH A.
Waris dan Ahli Waris 1.
Beberapa Pengertian Waris a.
Al-mirats dalam bahasa arab adalah bentuk mashdar infinitif dari
kata waritsa-yaritsu-miratsan. Maknanya menurut bahasa ialah berpindahnya sesuatu dari seorang kepada orang lain atau dari suatu
kaum kepada kaum yang lain.
11
Pengertian menurut bahasa ini tidaklah terbatas hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan harta
benda dan nonharta benda misalnya, Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Naml ayat 16
Artinya: dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan Dia berkata: Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan
Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya semua ini benar-benar suatu kurnia yang nyata.
11
Kamus Lengkap Bahasa Arab, Surabaya: Kashiko, 2000, h. 588
12