2 pengalaman. Makna konotasi mengandung nilai rasa positif, negatif, dan terkang
netral. Berikut merupakan tiga contoh yang mengandung seluruh nilai konotasi. 1
Ibu guru sedang menasihati anak yang bebal
2
Para Ulama berkumpul di masjid Agung
3
Artis yang bernama Saikoji berbadan gemuk
Pada ketiga contoh di atas, kata “bebal”, “agung”, dan “gemuk” mempunyai makna denotatif dan konotatifnya masing-masing. Kata bebal berarti bodoh yang
berlebihan. Orang yang mengatakan kata tersebut kepada lawan bicaranya mengandung perasaan menghina dan merendahkan. Maka kata “bebal” tersebut
mengandung makna konotatif negatif. Kata “agung” pada contoh kalimat yang kedua tidak hanya mempunyai makna “besar” namun mengandung makna lain
yaitu “mulia” atau sesuatu yang dihormati.” Maka, kata agung di atas
mengandung makna konotasi positif. Dalam contoh yang ketiga, kata gemuk mengandung makna konotasi netral jika disandingkan dengan kata “gembrot”
yang memiliki nilai rasa yang negatif, kata “besar” memiliki nilai rasa yang positif. Ketiga kalimat di atas merupakan contoh kalimat konotatif dalam bahasa
Indonesia. Dari contoh di atas, peneliti akan meneliti makna konotatif pada terjemahan
surat Annisa dalam Tafsir al-Mishbâh karya M. Quraish Shihab.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk dapat menemukan masalah yang lebih mendalam, peneliti membatasi objek penelitiannya dengan meneliti makna konotatif dalam terjemahan surat
Annisa yang diambil dari Tafsir al-Mishbâh karya M. Quraish Shihab.
3 2.
Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
a Ayat-ayat apa saja yang mengandung makna konotatif dalam terjemahan
surat an-Nisa pada Tafsir al-Mishbâh karya M. Quraish Shihab? b
Bagaimana kecenderungan makna konotatif dalam terjemahan al-Quran surat an-Nisa pada Tafsir al-Mishbâh karya M. Qurais Shihab?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah ditemukan di atas, peneliti memiliki tujuan umum dalam penelitian ini, di antaranya:
a Untuk mengetahui jumlah ayat yang mengandung makna konotatif dalam
surat Annisa pada Tafsir al-Mishbâh karya M. Quraish Shihab. b
Untuk mengetahui kecenderungan makna konotatif pada terjemahan surat Annisa dalam Tafsir al-Mishbâh karya M. Quraish Shihab.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis konotasi yang terdapat dalam surat Annisa pada buku Tafsir al-Mishbâh karya M. Quraish
Shihab. Di samping itu, secara praktis penilitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi keilmuan pada mahasiswa Tarjamah. Selain
itu, setelah dilakukan penelitian ini peneliti berharap para penerjemah dapat lebih memahami dan memperhatikan makna konotatif dalam bahasa sasaran.
E. Tinjauan Pustaka
Sejauh peneliti temukan, penelitian yang membahas makna konotatif yang pernah dilakukan adalah; pertama, Zainab, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah
meneliti tentang “Analisis Makna Konotatif dan Denotatif yang tidak tepat
4 maupun yang tepat studi kasus Terjemahan Kitab Subulussalam Jilid III Bab
Pernikahan oleh Drs . Abubakar Muhammad” tahun 2010. Perebedaan yang
terdapat pada penelitian ini adalah objek yang digunakan sebagai bahan penelitian. Penelitian yang digunakan oleh Zainab adalah objek yang mengandung
istilah hukum sedangkan objek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah terjemahan ayat-ayat al-Quran.
Kedua, penelitian konotatif juga pernah dilakukan oleh Imam Arifin, Mahasiswa Tarjamah UIN Jakarta yang meneliti tentang “ Makna Konotasi Kata
Ambilan Bahasa Arab dalam Buku Mafahim Hizbut Tahrir Indonesia ” tahun
2014. Perbedaan yang terdapat pada penelitian ini adalah objek yang digunakan. Penelitian y
ang dilakukan oleh Imam Arifin menggunakan objek “kata ambilan” sedangkan objek yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah terjemahan
al-Quran.
F. Landasan Teori