Biografi M. Quraish Shihab

25 Bab III

A. Biografi M. Quraish Shihab

a. Riwayat Hidup

Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang Sulawesi Selatan pada 16 Februari 1944. Ia berasal dari keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Ia mengahbiskan masa pendidikan dasarnya di Makasssar dulu Ujung Pandang setelah itu melanjutkan pendidikan menengahnya di Mal ang dan menyandang gelar “santri” di Pondok Pesantren Darul Hadits al-Faqihiyyah. Berkat ketekunan dalam menyelami studi Islam dan kemampuan bahasa Arab yang dimilikinya, ia serta adiknya Alwi Shihab disekolahkan di Al Azhar Cairo. Mereka dikirim ke Kairo pada tahun 1958, saat itu usianya menginjak 14 tahun. Mereka diterima di kelas dua I‟dadiyah Al Azhar setingkat SMPTsanawiyah di Tanah Air. Ia meraih gelar Lc S-1 pada tahun 1967 jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar. Setelah itu, cendekiawan ini melanjutkan pendidikannya di fakultas yang sama dan meraih gelar MA pada tahun 1969 untuk spesialis bidang tafsir al- Quran dengan tesisnya yang berjudul “al-I‟jaz at-Tasryri‟i Al-Qur‟an Al- Karim Kemukjizatan Al- Qur‟an Al-Karim dari Segi Hukum”. Pada tahun 26 1980, ia melanjutkan pendidikannya di universitas yang sama. Dalam kurun waktu dua tahun, ia berhasil menyandang gelar doktor dalam bidang ilmu- ilmu al-Quran dengan disertasinya yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al- Biqa‟iy, Tahqiq wa Dirasah Suatu Kajian dan Analisa terhadap Keotentikan Kitab Nazm ad-Durar Karya al- Biqa‟i”, saat itu ia berhasil meraih gelar doktornya dengan predikat Summa Cum Laude dengan penghargaan tingkat I Mumtaz ma‟a martabat al-asyraf al-„ula. 41 Quraish Shihab menikah dengan Fatmawaty Assegaf pada 2 Februari 1975 di Solo. Mereka dikaruniai lima orang anak, Najelaa, Najwa, Nasywa, Ahmad dan Nahla. Najelaa menikah dengan Ahmad Fikri Assegaf dan memiliki tiga anak, Fathi, Nishrin dan Nihlah. Putri kedua, Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Syarief Assegaf dan memiliki dua orang anak, Izzat dan almarhumah Namiya. Putri ke tiga Nasywa, menikah dengan Muhammad Riza Alaydrus, dan memiliki dua orang putri, Naziha dan Nuha. Ahmad Shihab, satu-satunya anak laki-laki dari Quraish Shihab, menikah dengan Sidah Al Hadad. 42

b. Karir

Ketika kembali ke Makassar, setelah menyelesaikan pendidikan S- 2nya, Quraish Shihab dipercaya untuk menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin. Selain itu, Ia juga 41 Sriwulandari, “Biografi M. Quraish Shihab” diakses pada 5 Mei 2015 dari http:library.walisongo.ac.iddigilibfilesdisk135jtptiain-gdl-s1-2006-sriwulanda-1727- 1101004_-3.pdf . 42 Muchlis M. Hanafi, “Profil M. Quraish Shihab” diakses pada 5 Mei 2015 dari http:Quraishshihab.comprofile . 27 diserahi jabatan-jabatan lain, baik di dalam lingkungan kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur, maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental. Selama di Ujung Pandang, Ia juga sempat melakukan beberapa penelitian; antara lain, penelitian dengan tema “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur” 1975 dan “Masalah Wakaf Sulawesi Selatan” 1978. Pada tahun 1984, setelah menyelesaikan program doktornya di universitas yang sama, Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu, di luar kampus, Ia juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Pusat sejak 1984; Anggota Lajnah Pentashbih Al Qur‟an Departemen Agama sejak 1989; Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional sejak 1989. Quraish Shihab juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu Syari`ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI. Saat ini, Quraish Shihab aktif menulis artikel, buku dan karya-karyanya diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati. Salah satu karanya yang terkenal adalah Tafsir al-Mishbah, yaitu tafsir lengkap yang terdiri dari 15 volume dan telah diterbitkan sejak 2003. Aktivitas lainnya yang ia lakukan adalah sebagai Dewan Redaksi Studia Isl amika: Indonesian journal for Islamic Studies, Ulumul Qur „an, Mimbar Ulama, dan Refleksi jurnal Kajian Agama dan Filsafat. Di sela-sela segala 28 kesibukannya itu, ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah di dalam maupun luar negeri. Selain sebagai penulis, sehari-hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al- Qur‟an, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al- Qur‟an kepada masyarakat yang pluralistik dan menciptakan kader mufasir ahli tafsir al- Qur‟an yang profesional. 43

c. Karya-Karya

Sebagai seorang Guru Besar pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan sebagai ahli Tafsir al-Quran yang amat disegani, M. Quraish Shihab telah menghasilkan karya-karya ilmiah. Berdasarkan pada latar belakang keilmuan yang kokoh yang beliau tempuh melalui pendidikan formal serta ditopang oleh kemampuan menyampaikan pendapat dan gagasan dengan bahasa yang sederhana, tetapi lugas, rasional dan kecenderungan pemikiran yang moderat, beliau hadir sebagai penceramah dan penulis yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat. Beberapa karya yang telah dihasilkannya antara lain:

a. Tafsir Mawdhû’î Tematik

Tafsir al- Qur‟an yang disusun berdasarkan tema-tema tertentu. Berikut karya-karya M. Quraish Shihab yang merupakan tafsir tematik atau menggunakan pendekatan tafsir tematik: 43 Muchlis M. Hanafi, “Profil M. Quraish Shihab” diakses pada 5 Mei 2015 dari http:Quraishshihab.comprofile . 29 i. Wawasan al-Qur‟an Mizan, 1996. ii. Secercah Cahaya Ilahi Mizan, 2000. iii. Menyingkap Tabir Ilahi: al-Asmâ‟ al-Husnâ dalam Perspektif al- Qur‟an Lentera Hati, 1998. iv. Yang Tersembunyi: Jin, Malaikat, Iblis, Setan Lentera Hati, 1999. v. Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer Lentera Hati, 2004. vi. Perempuan [Dari Cinta Sampai Seks, Dari Nikah Mutah sampai Nikah Sunnah, Dari Bias Lama sampai Bias Baru] Lentera Hati, 2004. vii. Pengantin al-Qur‟an Lentera Hati, 2007.

b. Tafsir Tahlîlî

Tafsir al- Qur‟an yang disusun berdasarkan urutan ayat ataupun surah dalam mushaf al- Qur‟an dan mencakup berbagai masalah yang berkenaan dengannya. Karya M. Quraish Shihab yang termasuk dalam kategori ini sebagai berikut: i. Mahkota Tuntunan Ilahi: Tafsir Surah al-Fâtihah Untagma, 1988. ii. Tafsir al- Qur‟an al-Karim: Tafsir atas Surah-surah Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu Pustaka Hidayah, 1997. iii. Tafsir al-Mishbah Lentera Hati, 2000. iv. Perjalanan Menuju Keabadian: Kematian, Surga, dan Ayat-Ayat Tahlil Lentera Hati, 2001. 30 v. Menjemput Maut: Bekal Perjalanan Menuju Allah swt. Lentera Hati, 2002.

c. Tafsir Ijmali Global

Sebuah penafsiran terhadap ayat-ayat al- Qur‟an dengan cara mengemukakan makna ayat secara garis besar, dengan mengikuti urutan surah-surah dalam al- Qur‟an sebagaimana metode Tahlîlî. Karya M. Quraish Shihab yang menjelaskan intisari kandungan ayat-ayat al- Qur‟an ini yaitu, Al-Lubâb: Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-Surah al- Qur‟an Lentera Hati, 2012.

d. Terjemah al-Qur’an.

Berawal dari ketidakpuasan M. Quraish Shihab terhadap terjemahan al- Qur‟an yang banyak beredar selama ini, karya ini lahir. Banyak ulama menegaskan bahwa al- Qur‟an tidak dapat diterjemahkan dalam arti dialihbahasakan, karena tak ada bahasa di dunia yang cukup kaya untuk merangkum seluruh makna yang dikandungnya. Oleh karenanya, karya beliau ini diberi judul, Al- Qur‟an dan Maknanya Lentera Hati, 2010.

e. Maqâlât Tafsîriyyah Artikel-artikel Tafsir:

i. Membumikan al-Qur‟an Mizan, 1992. ii. Lentera Hati Mizan, 1994. iii. Menabur Pesan Ilahi: Al-Qur‟an dan Dinamika Kehidupan Masyarakat Lentera Hati, 2006. iv. Membumikan al-Qur‟an Jilid 2 Lentera Hati, 2011. 31

f. Ulumul Qur’an dan Metodologi Tafsir

i. Tafsir al-Manar: Keistimewaan dan Kelemahannya IAIN Alauddin, 1984. ii. Studi Kritis Tafsir Al-Manar, Karya Muhammad Abduh dan M. Rasyid Ridha diterbitkan kembali oleh Pustaka Hidayah Bandung, 1994. iii. Rasionalitas al- Qur‟an: Studi Kritis atas Tafsir al-Manar diterbitkan kembali oleh Lentera Hati, 2005. iv. Filsafat Hukum Islam Departemen Agama, 1987. v. Mukjizat al- Qur‟an Mizan, 1996. vi. Kaidah Tafsir Lentera Hati, 2013.

g. Tsaqâfah Islâmiyah Wawasan Keislaman

i. Haji Bersama M. Quraish Shihab Mizan, 1998. ii. Dia Di Mana-Mana Lentera Hati, 2004. iii. Wawasan al-Qur‟an tentang Zikir dan Doa Lentera Hati, 2006. iv. Logika Agama: Kedudukan Wahyu dan Batas-Batas Akal dalam Islam Lentera Hati, 2005. v. Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan Mungkinkah? Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran Lentera Hati, 2007. vi. Yang Ringan Jenaka Lentera Hati, 2007. vii. Yang Sarat dan yang Bijak Lentera Hati, 2007. viii. M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui Lentera Hati, 2008. 32 ix. Ayat-Ayat Fitna: Sekelumit Keadaban Islam di Tengah Purbasangka Lentera Hati dan Pusat Studi al- Qur‟an, 2008. x. Berbisnis dengan Allah Lentera Hati, 2008. xi. Doa Harian bersama M. Quraish Shihab Lentera Hati, 2009. xii. M. Quraish Shihab Menjawab 101 Soal Perempuan yang Patut Anda Ketahui Lentera Hati, 2010. xiii. Membaca Sirah Nabi Muhammad saw. dalam Sorotan al-Qur‟an dan Hadits-Hadits Shahih Lentera Hati, 2011. xiv. Doa Asmaul Husna: Doa yang Disukai Allah Lentera Hati, 2011. xv. Haji dan Umrah Bersama M. Quraish Shihab Lentera Hati, 2012. xvi. Kematian adalah Nikmat Lentera Hati, 2013. xvii. M. Quraish Shihab Menjawab pertanyaan Anak tentang Islam Lentera Hati, 2014. xviii. Birrul Walidain Lentera Hati, 2014. 44

B. Tafsir al-Mishbâh M. Quraish Shihab