44 Summarecon Agung Tbk
SMRA
25
45 Sitara Propertindo Tbk
TARA
-
- -
Tabel 3.3 Proses Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah populasi perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
45 perusahaan
Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 2 -1 perusahaan
Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 3 -1 perusahaan
Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 4 -18 perusahaan
Total Sampel Terpilih 25 perusahaan
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia mengenai data perusahaan,
laporan kinerja perusahaan, laporan keuangan dan tahunan, serta buku-buku referensi, internet, dan literatur ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Metode pengumpulan data dalam penetilian ini disebut strategi arsip archival, yaitu data dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada
Jogiyanto, 2004:82.
3.8 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 18. Penggunaan metode
analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik tersebut
meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskesdasitas, uji autokorelasi.
3.8.1 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk
menguji apakah data berdistribusi normal akan digunakan analisis grafik probability plot, histogram dan uji Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Multikolinearitas. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk deteksi terhadap ada
tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflaction Factor
Universitas Sumatera Utara
dan nilai toleransi. Pada pengujian ini regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF kurang dari 10.
3. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas melihat apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model Regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan
dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, di mana bila ada titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk
pola maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan t-1 atau sebelumnya. Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin –
Watson DW-test. Hipotesis yang akan diuji adalah : H
: tidak ada autokorelasi r = 0 H
a
: ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :
a. Bila nilai Durbin-Watson terletak antara batas atas dan Upper Bound dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL,
maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.
Universitas Sumatera Utara
c. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DW dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
3.8.2 Pengujian Hipotesis Hipotesis akan diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Regresi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Investment Opportunity Set IOS, Earning Per Share EPS, dan Firm Size terhadap Harga Saham dengan
model persamaan sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y = Perubahan harga saham
β0 = konstanta
X1 = Investment Opportunity Set IOS
X2 = Earning Per Share EPS
X3 = Firm Size
β1, β2,… β3 = koefisien regresi e
= variabel pengganggu error Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara
sebagai berikut : 1. Uji Silmutan Uji F
Universitas Sumatera Utara
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan
adalah sebesar 5 dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel.
2. Uji Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel
independennya. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5, dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah
variabel. 3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien
determinasi ini adalah 0 sampai dengan1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian