2. Bersifat interaktif,
dalam pengertian
memiliki kemampuan
untuk mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang
lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. 2. Mampu memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri 3. Memperhatikan bahwa peserta pelatihan mengikuti suatu urutan yang koheren
dan terkendalikan. 4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam
bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain- lain.
2.4.4. Dampak Multimedia Pembelajaran Interaktif
Tidak dapat disangkal bahwa terpaan teknologi berupa perangkat lunak software maupun perangkat keras hardware sudah semakin menyatu dengan kehidupan
manusia modern. Dalam bidang pembelajaran, kehadiran media pembelajaran misalnya sudah dirasakan banyak membantu tugas widyaiswarafasilitator dalam
mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam era teknologi dan informasi ini,
pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk kepentingan pembelajaran sudah bukan merupakan hal yang baru lagi. Salah satu media pembelajaran baru yang akhir-
akhir ini semakin menggeserkan peranan widyaiswarafasilitator adalah teknologi multimedia yang tersedia melalui perangkat komputer.Penggunaan teknologi ini,
memungkinkan kita dapat belajar apa saja, kapan saja dan di mana saja. Di Indonesia, meskipun teknologi ini belum digunakan secara luas namun cepat atau
lambat teknologi ini akan diserap juga ke dalam sistem pembelajaran di pelatihan.
2.4.5 Efek Animasi Pada Pembelajaran
Animasi adalah penggambaran dinamis yang dapat digunakan untuk membuat proses perubahan menjadi jelas bagi pembelajar Schnotz Lowe, 2003:131.
Banyak pendidik yang percaya bahwa animasi adalah perangkat yang superior dibandingkan ilustrasi statik untuk pembelajaran aktif. Untuk memahami situasi
dinamis yang secara eksternal direpresentasikan oleh suatu grafik statik, pembelajar mestilah pertama-tama membangun sebuah gambaran model dinamis
dari suatu informasi statik yang diberikan. Sebaliknya, animasi menawarkan kepada pembelajar suatu representasi dinamis yang jelas dari sebuah
keadaansituasi. Di sisi lain, sifat sementara transitory dari tampilan dinamis dapat menyebabkan
beban kognitif lebih tinggi, dikarenakan pembelajar memiliki kendali yang lebih rendah pada kecepatan pemrosesan informasi mereka. Lowe 2003:24 dan
Lewalter 2003:22 menunjukkan bahwa sekedar memberikan pembelajar