Operasionalisasi Variabel Metode Penelitian

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang Digunakan Unit Analisis Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive Survey Dinas Pemerintah Kota Bandung Cross Sectional T-2 Descriptive Descriptive Survey Dinas Pemerintah Kota Bandung Cross Sectional T-3 Descriptive Descriptive Survey Dinas Pemerintah Kota Bandung Cross Sectional T-4 Descriptive dan Verificative Descriptive Explanatori Survey Dinas Pemerintah Kota Bandung Cross Sectional Sumber: Umi Narimawati 2007:85

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Pengertian dari Operasionalisasi variabel menurut Husein Umar 2002:33 adalah : “Penentuan suatu construct sehingga menjadi variabel atau variabel- variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan oleh peneliti dalam megoperasionalisasi construct sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengulangan pengukuran dengan cara yang sama, atau mencoba untuk mengembangkan cara construct yang lebih baik.” Dari pengertian diatas, maka operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang dapat diukur. Penjelasan variabel penelitian menurut Sugiyono 2009:59yaitu: “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel- variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: 1. Variabel Independent X Pengertianvariabel independent menurut Sugiyono2009:59yaitu: “Variabel independent bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent terikat.” Yang menjadi variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah Audit Kinerja Sektor Publik.dan Independensi Auditor. a. Audit Kinerja Sektor PublikX 1 b. Independensi AuditorX 2 2. Variabel Dependent Y Pengertian Variabel dependent menurut Sugiyono2009:59 yaitu: “Variabel dependent terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Yang menjadi variabel dependent atau variabel terikat Y pada penelitian ini adalah Akuntabilitas Publik.Secara lebih jelas gambaran kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Kuesioner X 1 Audit Kinerja Sektor Publik “audit yang dilakuakan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerjaentitas yang di audit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik “ I Gusti Agung Rai: 2008 Standar Pelaksanaan Audit Kinerja: a. Pekerjaan harus direncanakan secara memadai. b. staf harus disupervisi dengan baik. c. bukti yang cukup kompeten dan relevan harus diperoleh untuk menjadi dasar yang memadai bagi temuan dan rekomendasi. d.membuat simpulan hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan kepada pengelola entitas yang di audit. I Gusti Agung Rai: 2008 Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 X 2 Independe nsi Auditor “sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas.” Moller n Witt;2000 Kode Etik Indepdensi Auditor: a. menghindari upaya meminta dan atau mencari informasi diluar konteks pelaksanaan. b. tidak mengkomuni kasikan aspek temuan danatau hasil audit kepada pihak lain yang tidak ada hubunganya dengan pelaksanaan tuga, c. menghindari permintaan pelayanan dan fasilitas kepada auditanbaik kepentingan kolektif maupun bersifat pribadi. Inspektorat: 2011 Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7 Y Akuntabil itas Publik “Suatu pertanggungjawaban oleh pihak-pihak yang diberi kepercayaan oleh masyarakat atau individu dimana nantinya terdapat keberhasilan atau kegagalan di dalam pelaksanaan tugasnya tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.” Dimensi Akuntabilitas Publik: a. Akuntabili tas hukum dan kejujuran accounta bility for probity and legality Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran: a. Kepatuhan terhadap hukum. b. Peraturan lain yang disyaratkan dalam menjalankan organisasi. c. Penghindara Ordinal Ordinal Ordinal 8 9 10 Ihyaul Ulum. MD;2004 b. Akuntabili tas manajerial manajeri al accountab ility c. Akuntabili tas program programe accountab ility d. Akuntabili tas kebijakan policy accountab n penyalahgun aan jabatan. d. Penghindara n korupsi. e. Penghindara n kolusi. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 11 12 13 14 15 16 Akuntabilitas Manajerial: a. pengelolaan oraganisasi secara efektif. b. pengelolaan organisasi secara efisien. Akuntabilitas program : a. alternative program yang memberikan hasil yang optimal. b. Mempertang gung jawabkan yang telah dibuat. Akuntabilitas Kebijakan : a. Pertangung jawaban publik atas kebijakan yang diambil. ility e. Akuntabili tas finansial financial accountab ility Mahmudi;2 004 Akuntabilitas Finansial : a. pertanggung jawaban lembaga- lembaga publik untuk menggunakan uang publik secara ekonomi,efisie n,efektif. b. pertanggung jawaban lembaga- lembaga publik untuk membuat laporan keuangan untuk menggambark an kinerja finansial Ordinal Ordinal Ordinal 17 18,19,20 21 Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Nur Indriantoro dan Bambang 2002:98 adalah sebagai berikut: “Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct diukur.” Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan- pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Sugiyono 2009:132 adalah sebagai berikut: “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan positif atau tidak mendukung pernyataan negatif. Tabel 3.3 ScoringUntuk Jawaban Kuesioner Positif Jawaban Responden Skor a 5 b 4 c 3 d 2 e 1 Sumber: Sugiyono 2010:94 Tabel 3.4 ScoringUntuk Jawaban Kuesioner Negatif Jawaban Responden Skor a 1 b 2 c 3 d 4 e 5 Sumber: Sugiyono 2010:94

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK)

0 26 83

Pengaruh independensi auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntans Publik di Wilayah Bandung)

3 17 51

Pengaruh Pengendalian Intern Dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik (Survey Pada Inspektorat di Pemerintah Kota Bandung)

2 19 61

Pengaruh Independensi Auditor Dan Kinerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

0 22 70

Pengaruh Audit Kinerja Sektor Publik Dan Pengawasan Fungsional Terhadap Akuntabilitas Publik

0 6 3

Pengaruh masa perikatan audit (tenure) dan independensi auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

3 46 51

Pengaruh pengendalian intern dan audit kinerja terhadap akuntabilitas publik:(survey pada Inspektorat di Pemerintah Kota Bandung)

5 29 61

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR Pengaruh Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta).

0 1 14

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR Pengaruh Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta).

0 0 13

PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA.

0 4 159