Kebutuhan Informasi . Kebutuhan Informasi

22 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa informasi dikatakan berkualitas apabila informasi yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.2.4 Kebutuhan Informasi .

Kebutuhan berasal dari kata butuh yang artinya sesuatu yang harus dipenuhi sehingga memberikan kepuasan bagi yang membutuhkan. Manusia adalah mahluk yang kompleks yang memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Pada dasarnya, manusia berusaha dan bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Menurut Saepudin 2009, “Kebutuhan yang dihadapi orang tidak akan berkurang sepanjang hidupnya, begitu juga masalah-masalah yang menyertainya karena pada dasarnya yang disebut masalah adalah kebutuhan yang menduduki prioritas tinggi. Terjadinya kebutuhan itu jika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara yang seharusnya dengan kondisi nyata sekarang. Sebenarnya, timbulnya suatu kebutuhan itu juga dari adanya informasi yang datang menerpa orang yang bersangkutan”. Belkin dalam Ishak 2006, 91 menyatakan bahwa kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut. Menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup 2009, 336 menjelaskan bahwa “karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial maka seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan bagaimana caranya dapat memecahkan masalah tersebut”. Prawati dalam Ishak 2003, 92 menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan: 1. Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pengguna akan informasi mutakhir. 2. Everyday approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang diperlukan sehari-hari. 3. Exhaustive approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi secara menyeluruh. 23 4. Catching-up approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang cepat dan singkat. Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Yusup 2010, 82-83 kebutuhan informasi terdiri dari: 1. Kebutuhan kognitif Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologi kognitif mempunyai kecenderungan untuk mengerti dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. 2. Kebutuhan afektif Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film, dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan. 3. Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. 4. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain. 5. Kebutuhan berkhayal escapist needs Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan diversion. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan informasi terjadi karena adanya kekurangan pengetahuan atau informasi pada diri seseorang untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Kebutuhan akan informasi dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan melalui membaca berbagai sumber informasi yang banyak disediakan di perpustakaan. 24

2.2.5 Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Informasi