Hasil perhitungan soal pre test dan post test semua soal tergolong soal sedang, dengan indeks kesukaran 0,30 sampai 0,70. Hasil
perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 10.
4. Daya beda
Untuk mencari daya beda soal digunakan rumus: D =
= P
A
– P
B
Keterangan: J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
ingat, p sebagai indeks kesukaran P
B
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Kualifikasi daya pembeda menurut Arikunto 2009: 218 sebagai berikut:
D = 0,00 – 0,20 = jelek D = 0,20 – 0,40 = cukup
D = 0,40 – 0,70 = baik D = 0,70 – 1,00 = baik sekali
D = kurang positife, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal
yang kurang positif sebaiknya dibuang saja.
Hasil uji coba soal pos tes tedapat 2 soal yang baik sekalai nomor 1 dan 14, 9 soal baik nomor 4, 5, 9, 13, 17, 19, 27, dan 28 12 soal
cukup baik nomor 2, 3, 7, 8, 10, 15, 16, 18, 20,29 dan 30. Dan 4 soal tidak baik nomor 12, 24, 25, dan 26. Daya beda soal dapat
dilihat pada lampiran 11.
3.7 Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Liliefors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusian normal atau
sebaliknya. Menggunakan rumus:
Lo=F Zi - S Zi Keterangan:
Lo = Harga mutlak terbesar F Zi
= Peluang angka baku S Zi
= proporsi angka baku Kriteria pengujian adalah jika L
hit
≤ L
tab
dengan taraf signifikansi 0,05 maka variable tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya.
Pengujian normalitasnya menggunakan bantuan aplikasi komputer yaitu SPSS versi 20.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menggunakan Uji F. F =
Varian terbesar Varian terkecil
Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa harga F
hitung
≤ F
tabel
maka data sampel akan homogen, dan apabila F
hitung
≥ F
tabel
maka data sampel tidak akan homogen, dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk
n
1
-1; n
2
-1 . Untuk pengujian homogenitas, peneliti menggunakan bantuan aplikasi komputer yaitu
SPSS versi 20.
3.8 Teknik Analisis Data
1. t-Test Dua Sampel Independen
Berdasarkan penelitian ini pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen digunakan rumus t-test. Terdapat beberapa rumus t-test
yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen yakni rumus
separated varian dan polled varian. separated varian
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2 1
1 1
1 1
n n
n n
S n
S n
X X
t polled varian
Keterangan :
1
X
= rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
2
X
= rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol
2 1
S = varian total kelompok 1
2 2
S = varian total kelompok 2
2 2
2 1
2 1
2 1
n S
n S
X X
t