B
j
AB
: Pengaruh perlakuan M. plana ke–j
ij
perlakuan M. plana pada taraf ke-j : Pengaruh interaksi perlakuan nematoda taraf ke-i dengan
ρ
k
Є :
Pengaruh blok ke-k
ijk
taraf ke-i dan perlakuan instar M. plana ke-j pada blok ke -k. : Galat percobaan pada ulangan ke-k, perlakuan nematoda pada
Apabila hasil sidik ragam menunjukkan hasil yang nyata di lanjutkan dengan uji beda nyata terkecil BNT pada taraf 5 Gomez dan Gomez, 2007.
Pelaksanaan penelitian 1. Pengambilan sampel tanah
Sampel tanah diambil dari tiga lokasi yang berbeda yaitu tanah areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Serdang
Bedagai. Tanah diambil dengan menggunakan cangkul dengan kedalaman lebih kurang 5-30 cm, selanjutnya contoh tanah dimasukkan ke dalam kantong-kantong
plastik untuk dibawa ke laboratorium.
2. Memerangkap nematoda
Isolasi Steinernema dari setiap sampel tanah dilakukan dengan metode baiting oleh Bedding 1981 yaitu larva serangga T. mollitor dimasukkan ke
dalam sampel tanah Gambar 1a. Setelah larva mati kemudian dilakukan White Trap untuk mendapatkan nematoda entomopatogen Gambar 1b dari larva T.
molitor yang telah mati. Untuk memastikan nematoda tidak ada lagi dalam tubuh T. molitor, selanjutnya dilakukan pembelahan T. mollitor lalu dibersihkan dengan
akuades steril. Nematoda hasil White Trap selanjutnya diamati di bawah mikroskop untuk proses identifikasi.
17
Universitas Sumatera Utara
a b Gambar 1. a Ulat T. mollitor dimasukkan ke dalam tanah; b metode White
Trap
3. Identifikasi nematoda
Cairan yang mengandung nematoda di ambil dengan pipet tetes selanjutnya di teteskan ke objek glas cembung dan di tutup dengan dek glas.
Identifikasi nematoda dilakukan di bawah mikroskop compound fotografi digital dengan menggunakan buku Entomopathogenic Nematology Gaugler 2001.
4. Perbanyakan nematoda
Perbanyakan nematoda
dilakukan dengan mengambil sepasang Steinernema sp. kemudian diinokulasikan ke T. molitor. Hal ini dilakukan
berulang-ulang hingga populasi nematoda telah cukup untuk digunakan sebagai inokulum.
5 . Uji lethal dosis
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dosis yang tepat untuk mematikan larva M. plana. Pengujian dilakukan dengan meletakkan 10 larva M.
plana instar 1,2 dan 3 pada masing-masing toples yang berisi daun kelapa sawit. Selanjutnya larva tersebut diaplikasi nematoda berdasarkan masing-masing
Universitas Sumatera Utara
perlakuan 0, 90, 180 dan 270 ji. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai
mortalitas M. plana mencapai 100. 6.Uji efektifitas nematoda
Steinernema sp. isolat lokal terhadap larva M.plana di laboratorium
Penelitian dilakukan dengan meletakkan larva M. plana instar 1, 2, dan 3 pada masing-masing toples sebanyak 10 ekor. Setiap larva pada masing-masing
toples diinokulasikan dengan nematoda sesuai dengan perlakuan dengan empat ulangan Gambar 2.
Gambar 2. Penelitian di Laboratorium Persentase kematian larva dihitung setiap hari setelah aplikasi.
7. Uji efektifitas nematoda Steinernema sp. terhadap larva M. plana di