37
Tambahannya tahun 1977 serta Regulation on the Use of the Red Cross or Red Crescent by the National Societies tahun 1991 selanjutnya disebut Regulation.
Lambang palang merah dipergunakan sesuai dengan aturan di dalam Pasal 44 Konvensi Jenewa 1949 yang meliputi dua jenis penggunaan, yaitu dipergunakan
sebagai ‘tanda pelindung’ “protective use” dan ‘tanda pengenal’ “indicative use”.
56
Sedangkan Regulation on the Use of the Red Cross or Red Crescent by the National Societies Tahun 1991 mengatur secara lebih detail tentang tata-cara ke dua
jenis penggunaan tersebut.
1. Penggunaan Lambang Sebagai Tanda Pelindung “P
rotective Use”
57
Penggunaan lambang sebagai tanda pelindung pada masa peperangan terutama ditujukan bagi anggota-anggota personil medis dari Dinas Kesehatan
Angkatan Bersenjata yang sedang bertugas membantu tentara yang terluka dan sakit di medan peperangan, sehingga dalam melakukan tugas medis tersebut, mereka harus
dihormati dan dilindungi.
58
Di samping dinas kesehatan, anggota perhimpunan nasional maupun anggota organisasi kemanusiaan lainnya yang diijinkan oleh
penguasa militer yang berwenang, dapat menggunakan lambang ini pada waktu peperangan guna menjalankan mandat kemanusiaannya.
Bagi para personil yang berhak menggunakannya sebagai tanda pelindung, lambang palang merah dipakai dalam bentuk ban lengan dan dipakai di sebelah kiri.
56
Arlina Permanasari, Op. Cit., hal. 321-327.
57
ICRC – IFRC, Handbook of the International Red Cross and Red Crescent Movement, 13
th
Edition, Geneva, 1994, hal. 551-568.
58
Pasal 1 alinea pertama Regulation menyebutkan bahwa, “..the emblem is meant to mark medical personnel and religious personnel and equipment which must be respected and protected in
armed conflict”, hal. 552.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
Ban lengan ini sedemikian rupa harus terlihat dengan jelas cukup besar ketika ia menjalankan tugas kemanusiaan dan personil tersebut harus membawa kartu identitas
yang dikeluarkan oleh Pemerintah mengenai statusnya. Ukuran lambang sebagai tanda pelindung harus besar. Sedangkan bagi kendaraan atau bangunan yang berhak
menggunakan lambang, maka penempatan lambang harus diletakkan sedemikian rupa sehingga terlihat jelas dari jauh maupun dari udara, misalnya diletakkan di atap
bangunankendaraan atau pada sisi-sisinya dengan ukuran yang besar. Dengan demikian yang berhak menggunakan lambang dalam ukuran besar,
yakni sebagai tanda pelindung ketika terjadi peperangan adalah : a.
Dinas Kesehatan Angkatan Bersenjata. b.
Perhimpunan Palang Merah yang telah diakui dan disahkan oleh pemerintahnya untuk membantu Dinas Kesehatan Angkatan Bersenjata. Mereka yang boleh
menggunakan lambang sebagai sarana pelindung hanyalah personil dan peralatan yang digunakan untuk membantu Dinas Kesehatan yang resmi, untuk tujuan
yang sama seperti Dinas Kesehatan militer dan tunduk pada hukum dan peraturan militer.
c. Rumah sakit sipil yang telah diakui oleh Pemerintah dan diberi hak untuk
memasang lambang sebagai sarana perlindungan. d.
Semua kesatuan medis sipil Rumah Sakit, Pos P3K dan sebagainya yang telah disahkan dan diakui oleh penguasa yang berwenang berlaku bagi negara yang
telah meratifikasi Protokol Tambahan I tahun 1977.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
e. Perhimpunan penolong sukarela lainnya, yang telah memenuhi persyaratan yang
berlaku bagi Perhimpunan Nasional, yang boleh memakai lambang hanyalah personil dan perlengkapan yang digunakan pada Dinas Kesehatan militer, serta
tunduk pada hukum dan peraturan militer. Sedangkan penggunaan lambang sebagai tanda pengenal pada waktu
peperangan hanya boleh digunakan oleh Perhimpunan Nasional; dalam hal ini guna menghindari adanya kebingungan dengan pemakaian lambang sebagai tanda
pelindung pada waktu perang, maka lambang yang digunakan tidak boleh dipasang pada ban lengan atau di atap bangunan.
2. Penggunaan Lambang Sebagai Tanda Pengenal “