Program Pemeriksaan Internal Auditor Laporan Internal Auditor

Senior Auditor mempunyai Staff Auditor dalam pekerjaan lapangan audit. Staff Auditor melaksanakan tugas pada suatu lokasi audit. Kelemahan pada struktur ini adalah ketika Direktur Internal Audit tidak dapat mengelola departemen audit intern dengan baik, sehingga pekerjaan audit tidak dapat memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang telah disetujui manajemen.

4. Program Pemeriksaan Internal Auditor

Program audit merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Selain berfungsi sebagai alat perencanaan, program audit juga bermanfaat untuk mengatur pembagian kerja masing-masing bagian sebagaimana tertulis di Audit Internal Sawyer 2005 : 205-206, yaitu ; a. Menetapkan tujuan audit dan ruang lingkup pekerjaan. b. Memperoleh informasi latar belakang tentang aktifitas yang akan diaudit. c. Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan audit. d. Berkomunikasi dengan semua pihak yang perlu mengetahui tentang audit tersebut. e. Melakukan sesuai situasi, survei untuk mengenal dengan baik aktivitas, risiko dan pengendalian yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi bidang- bidang yang mendapat penekanan audit, serta untuk meminta komentar dan saran auditee. f. Menulis program audit. g. Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil-hasil audit akan dikomunikasikan. h. Mendapatkan persetujuan atas rencana kerja audit. Secara ringkas, program audit tersebut digunakan untuk memperoleh informasi, kemudian menguji informasi tersebut dan mencari pembenaran akan informasi tersebut. Setelah itu memonitor jalannya pemeriksaan, kemudian menelaah pekerjaan yang telah dilakukan, mencatat temuan-temuan pemeriksaan dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan Universitas Sumatera Utara tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan kertas kerja pemeriksaan untuk kemudian ditindaklanjuti.

5. Laporan Internal Auditor

Tahap terakhir dari suatu kegiatan pemeriksaan intern adalah berupa laporan internal auditor yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan. Laporan tersebut merupakan sasaran pertanggungjawaban internal auditor atas penugasan oleh pimpinan. Internal auditor harus melaporkan hasil - hasil pekerjaan audit mereka, yaitu : a. Suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pemeriksasan audit selesai. Laporan itu bisa dalam bentuk tertulis atau lisan dan dapat disampaikan secara formal ataupun informal. b. Auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final. c. Laporan haruslah obyektif, jelas, ringkas, konstruktif, dan tepat waktu. d. Laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit; dan bila tepat, laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor. e. Laporan dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan. f. Pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan dalam laporan audit. Universitas Sumatera Utara g. Direktur auditing internal harus mereview dan menyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan internal auditor dengan data-data yang sistematis, diinterpretasikan untuk kemudian didokumentasikan, sehingga memberikan dukungan yang kuat terhadap hasil- hasil pemeriksaan intern. Melalui laporan ini, internal auditor mengungkapkan temuan-temuan baik kelemahan dan kecurangan serta rekomendasi perbaikan atas kesalahan yang ada. Laporan internal auditor pada dasarnya adalah merupakan intern perusahaan. Bentuk laporan ini dapat berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya, karena bentuk yang standar tidak ada diterapkan, berbeda dengan laporan yang dibuat akuntan publik. Namun demikian laporan harus objektif dan dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti pendukung, Dengan demikian laporan tersebut harus dibuat dalam bentuk yang baik dan mudah dimengerti sehingga dengan laporan tersebut pimpinan dapat segera mengambil keputusan mengenai tindakan yang harus diambil. Faktor-faktor yang harus diperhatikan menurut Sawyer 2003 : 295 di dalam menyusun laporan internal auditor : a. Cermat Laporan harus disusun dengan cermat, artinya setiap pernyataan, angka, dan referensi dapat diandalkan. Suatu laporan dianggap tidak cermat jika internal auditor, mengemukakan telah terjadi kecurangan pada salah satu unit kerja tanpa menyebutkan bentuk serta penyebab dari kecurangan tersebut, ataupun jika internal auditor menyarankan perbaikan tanpa mengemukakan apa akibatnya bila perbaikan tidak dilaksanakan. b. Jelas Universitas Sumatera Utara Laporan disusun dengan jelas, artinya agar laporan tersebut jelas maka internal auditor hendaknya menghindari pemakaian bahasa yang membosankan dan struktur laporan yang jelek, karena hal ini akan mengakibatkan temuan yang penting menjadi tidak dominan, ide-ide yang sangat perlu bagi manajemen juga tidak terkomunikasikan. c. Ringkas Laporan harus ringkas, maksudnya bahwa laporan itu harus terhindar dari hal-hal yang tidak relevan, tidak material seperti gagasan, temuan, kalimat, dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok laporan. Namun bukan berarti mengurangi sesuatu hal secara terpotong-potong. Laporan yang ringkas juga harus lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. d. Tepat Waktu Laporan harus diterbitkan pada waktu yang tepat, karena laporan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi yang mutakhir. Tidak ada artinya apabila suatu laporan yang telah dipersiapkan dengan baik namun disampaikan setelah lewat waktu.

6. Kerangka Konseptual