Ancaman dari pendatang baru Produk Product Harga Price Promosi Promotion Sistem Distribusi Placement

produksi adalah 1.500 orang. Jika 1.500 orang tersebut masing-masing mengkonsumsi 1 pcs coklat setiap hari, maka omset penjualan per hari 1.500 pcs atau per bulan 45.000 pcs 1.500 x 30 hari = 45.000 pcsbln. Maka dengan ini, perkiraan penjualan adalah : Tabel 3.1 Perkiraan Penjualan Perkiraan Penjualan dalam Pcs Hari 1.500 pcs Bulan 45.000 pcs Tahun 540.000 pcs Dengan mengambil asumsi bahwa sebanyak 45.000 pcs coklat yang diproduksi setiap bulannya selama setahun I dengan harga jual sebesar Rp 1.200pcs.

7. Analisis Pesaing

Analisis pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun taktik bersaing untuk mencapai keberhasilan di dalam pemasaran. Menurut Porter 1995 dalam melakukan analisis terhadap pesaing, ada empat hal yang perlu diketahui dalam mengidentifikasi dan menganalisa pesaing :

a. Ancaman dari pendatang baru

Pendatang baru dalam dunia industri dapat menjadi ancaman besar bagi perusahaan yang mana dapat merebut pangsa pasar dari produk perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap tingkat pertumbuhanperkembangan perusahaan dan tingkat penjualan yang dilakukan perusahaan setiap hari, bulan, dan tahunnya. Begitu juga dengan usaha Choco Crispy ini, baik pendatang baru yang sejenis maupun berbeda dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan usaha ini, seperti : usaha makanan cemilan coklat batangan, coklat mungil, usaha toko roti dan kue coklat, donat coklat, donat kentang, berbagai jenis keripik, usaha manisan, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi ancaman dari pendatang baru, perlu dilakukan peningkatan terhadap strategi pemasaran, seperti: mempertahankan dan meningkatkan kualitas, melakukan promosi, dan memberikan pelayanan terbaik.

b. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada di pasar

Segmen persaingan yang sangat ketat dan kuat, terutama terhadap pesaing yang sudah lama ada di pasaran, dapat menjadi penghambat terbesar dalam bidang pemasaran yang mana akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari sisi dimana pesaing yang sudah lama ada di pasaran sudah mendapatkan kepercayaan dari para masyarakat yang menjadi konsumennya. Para pesaing yang ada saling berlomba untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan berbagai jenis strategi-strategi pemasaran, seperti : persaingan harga, kualitas, promosi, pencitraan produk, dan lain sebagainya. Untuk usaha Choco Crispy ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar Kota Medan termasuk tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pesaing utamanya yang merupakan produk yang berbahan dasar yang sejenis coklat, seperti: produk cemilan coklat batangan, coklat Universitas Sumatera Utara mungil, coklat crispy, roti dan kue coklat. Untuk mengatasi tingkat rivalitas yang ada di pasar, perlu dilakukan analisis SWOT terhadap pesaing. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui sampai dimana tingkat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari pesaing dalam beroperasi di pasar. Setelah mengetahui dari sisi analisis SWOT pesaing, maka dapat disusun strategi pemasaran yang jauh lebih baik dari sebelumnya untuk mengalahkan pesaing yang ada di pasar. c. Peningkatan kekuatan tawar-menawar pembeli Untuk di dalam tingkat kekuatan tawar-menawar pembeli, tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini tidak terlalu berpengaruh karena harga ditentukan oleh pemilik usaha berdasarkan pengaruh dari tingkat pasar yang ada, seperti : harga dari bahan baku dan tingkat harga jual dari para pesaing yang sejenis. Apalagi bila dihubungkan dengan usaha Choco Crispy, sudah pasti harga yang ditentukan oleh penulis masih terjangkau karena usaha ini bergerak di bidang usaha makanan kuliner. Jika dibandingkan dengan usaha yang bergerak di bidang elektronik atau bidang pakaian, pasti kekuatan tawar-menawar pembeli termasuk berpengaruh. d. Peningkatan kekuatan tawar-menawar pemasok Untuk hal ini, tingkat kekuatan tawar-menawar pemasok termasuk berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari tinggi rendahnya harga bahan baku dan jauh-dekatnya bahan baku yang diantar oleh pemasok ke tempat usaha. Namun, dalam usaha Choco Crispy ini tingkat tawar-menawar pemasok masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan pemasok untuk bahan baku Universitas Sumatera Utara utama dan penolong dalam usaha ini tergolong banyak dan dekat dari tempat usaha.

8. Analisis SWOT Kekuatan Strength :

1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik. 2. Memiliki produk yang bervariasi dalam bentuk, warna, dan rasa seperti: rasa kripik pisang dan kripik ubi jalarrambat. 3. Higienis dan tanpa bahan pengawet. 4. Harga terjangkau dan bersaing. 5. Pegawai yang sopan, ramah, dan memiliki SDM yang sudah terlatih. 6. Kecepatan pelayanan dalam jasa antar pesanan. 7. Kekreatifan dalam menciptakan bentuk, warna, dan rasa yang unik dan lezat sesuai dengan perkembangan selera pasar. Kelemahan Weakness: 1. Merek dagang belum dikenal oleh masyarakat karena usaha baru dimulai. 2. Kapasitas tempat parkir yang terbatas. Peluang Opportunity : 1. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis. 2. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. 3. Tingginya minat masyarakat terhadap cemilan coklat. Ancaman Threat : 1. Jumlah pesaing lokal yang relatif banyak. 2. Kenaikan bahan baku. Universitas Sumatera Utara 3. Masuknya pemain asing atau pendatang baru dalam bisnis ini.

9. Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan

alat analisis SWOT Kotler, 2001 : 80-82 yang terdiri atas:

a. Produk Product

Produk merupakan strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk cemilan coklat yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan tubuh karena mengandung berbagai zat dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

b. Harga Price

Harga merupakan strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah dan berkualitas.

c. Promosi Promotion

Promosi merupakan strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal produk yang kita tawarkan. Universitas Sumatera Utara

d. Sistem Distribusi Placement

Sistem distribusi merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita baik secara langsung No Channel maupun tidak langsung Marketing Intermediary yang menggunakan perantara untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan oleh penulis dalam usaha Choco Crispy secara langsung dan tidak langsung perantara ke konsumen. Secara langsung No Channel dapat dilakukan dengan melakukan sistem pesan antar ke konsumen atau para pembeli datang langsung ke Toko Choco Crispy. Secara tidak langsung Marketing Intermediary dapat dilakukan dengan mengajak kerja sama kios-kios grosir dan toko-toko bakery sebagai perantara dengan menitipkan Choco Crispy ke kios-kios grosir dan toko- toko bakery yang ada disekitar Kota Medan, khususnya sekitar daerah Padang Bulan.

e. Orang People