Gambar 2.4. Skema turbin gas siklus regeneratif dengan heat exchanger
Keterangan : K
= Kompresor T
= Turbin RB
= Ruang Bakar G
= Generator P
= Poros HE
= Heat Exchanger
b. Siklus gabungan turbin gas dengan turbin uap
Siklus ini gabungan dari siklus Rankine turbin uap dan siklus Brayton turbin gas. Panas dari turbin gas dimanfaatkan kembali untuk turbin uap dengan
alat pemindah panas. Berikut skema siklus gabungan “ Combined gas and steam cycle “ pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Skema Siklus gabungan turbin uap dan turbin gas
4. Menurut arah aliran fluida kerjanya Menurut arah aliran fluida kerjanya turbin gas dibagi atas dua klasifikasi,
Universitas Sumatera Utara
yaitu : 1.
Turbin aksial , dimana arah aliran fluida kerjanya sejajar dengan poros 2.
Turbin radial , dimana arah aliran fluida kerianya menyilang poros atau dalam arah tegak lurus dengan poros turbin.
2.2 Komponen – Komponen Utama Turbin Gas
Turbin gas mempunyai komponen utama yaitu kompresor, ruang bakar combustion chamber, turbin gas, load gear dan generator.
1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara luar udara atmosfir dan
selanjutnya dikompresikan untuk mendapatkan tekanan yang lebih besar. 2. Ruang bakar
Ruang bakar combustion chamber untuk tempat pembakaran bahan bakar agar diperoleh fluida kerja berupa gas hasil pembakaran yang akan
digunakan untuk menggerakkan turbin. Bahan bakar terbakar akibat bercampur dengan udara kompresi serta dengan bantuan percikan nyala api dari busi.
3. Turbin
Turbin berfungsi merubah energi kinetik yang tersimpan pada gas hasil pembakaran menjadi energi berguna.
4. Generator
Generator berfungsi untuk merubah energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin gas menjadi energi listrik
Universitas Sumatera Utara
2.3. Sistem Kerja Dan Start Turbin Gas
Penggerak mula yang digunakan pada sistem ini adalah motor diesel. Motor diesel ini dihubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan
clutch. Mula-mula motor diesel akan memutar kompresor, turbin dan generator sekaligus dalam keadaan idle tanpa beban sampai tercapai putaran 16-22
dari putaran kerja. Pada putaran ini kapasitas kompresor telah cukup untuk proses pembakaran sehingga proses pembakaaran telah dapat didalam ruang bakar. Gas
panas hasil pembakaran kemudian diekspansikan kedalam turbin secara kontinue. Jumah bahan bakar terus bertambah, sehingga mengakibatkan entalpi hasil
pembakaran semakin tinggi, demikian juga tenaga daya yang dihasilkan turbin semakin besar. Dengan semakin meningkatnya daya yang dihasilkan turbin, akan
membawa kompresor dan turbin itu sendiri semakin cepat berputar. Pada. putaran sekitar 65 – 75 dari putaran kerja maka motor diesel telah tertingga l
putarannya, sehingga terjadi slip pada kopling. Pada saat inilah kopling melepas hubungan antara motor diesel dan turbin. Kemudian motor diesel berjalan idle dan
akhirnya berhenti, sementara turbin berakselerasi sendiri dengan adanya tambahan bahan bakar sampai dengan putaran kerja. Pada saat putaran kerja telah tercapai,
governor telah berfungsi untuk mengatur bahan bakar dan program start telah selesai, sehingga turbin siap menerima beban dari generator dan operasi terus
berjalan dengan bervariasi beban dari generator.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Siklus Kerja Turbin Gas