Sudut-Sudut Sudu Tiap tingkat Turbin

jumlah sudu gerak tingkat satu adalah 87 buah, sehingga pitch sudu s menjadi 0,082 m; chord sudu c adalah 0,099 m dan tinggi sudu gerak h s = 0,297 m dengan aspect ratio hc adalah 3 Untuk tingkat selanjutnya baik sudu diam maupun sudu gerak dapat dihitung dengan cara yang sama dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5. Spesifikasi sudu-sudu tiap tingkat turbin Satuan ukuran Tingkat Turbin I II III Gerak Diam Gerak Diam Gerak Diam c 0,099 0,077 0,174 0,130 0,344 0,241 s 0,082 0,064 0,144 0,108 0,286 0,200 t 0,020 0,015 0,035 0,026 0,069 0,048 LER 0,0024 0,0019 0,0042 0,0033 0,0086 0,0079 TER 0,0012 0,0010 0,0021 0,0016 0,0043 0,0040 CLL 0,039 0,032 0,070 0,054 0,143 0,132 Z 87 112 51 66 25 27

5.6. Sudut-Sudut Sudu Tiap tingkat Turbin

Profil sudu direncanakan ditentukan secara konvensional dengan bantuan sudut-sudut sudu. Sudut-sudut sudu tingkat satu pada dasar sudu dapat dihitung sebagai berikut. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh : • Sudut relatif kecepatan masuk r 2 β r 2 β = 20,13 º • Sudut relatif kecepatan gas r 3 β = 60,46 º Menurut [lit 2 hal 268] untuk sudu tipe reaksi, maka sudut jatuh gas iberada pada interval -15º dan 15º dan harga yang disarankan untuk dasar sudu adalah -5 dan untuk tengah sudu 5º serta untuk puncak sudu adalah 10º . • Sudut kecepatan masuk sudu r 2 β = r 2 β + i = 20,13º + -5º Universitas Sumatera Utara = 15,13º • Sudut kecepatan keluar sudu r 3 β Sudut keluar sudu dapat diperoleh dengan bantuan gambar 5.5, dimana untuk setiap harga sudut relatif keluar gas, maka dapat ditentukan besar sudut keluar sudu. Untuk sudut keluar relatif gas, r 3 β = 60,46º diperoleh r 3 β = 62,58º Gambar 5.5 Grafik hubungan antara sudut masuk gas sudut keluar gas Sumber: Gas Turbine Theory, Cohen. H • Sudut chamber sudu r θ r θ = r 2 β + r 3 β = 15,13º + 62,58º • Sudut relatif rata-rata sudu Universitas Sumatera Utara • Sudut pemasangan sudu ζ r ζ r = r 2 β - 2 θ r = -23,724 • Panjang chord sudu arah aksial c xr c xr = c .cos ζ r = 0,099. cos–23,724º = 0,091 m Gambar 5.6 Geometri sudu turbin Sumber: Gas Turbine Theory, Cohen. H Universitas Sumatera Utara Dengan cara yang sama. maka harga sudut-sudut sudu untuk tiap tingkat lainnya dapat dihitung dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut Tabel 5.6. Sudut-sudut sudu gerak turbin Satuan ukuran Tingkat Turbin I II III Dasar Tengah Puncak Dasar Tengah Puncak Dasar Tengah Puncak i -5 5 10 -5 5 10 -5 5 10 15,13 22,35 25,23 18,03 22,35 23,87 29,21 22,35 21,46 62,58 59,96 57,08 65,36 59,96 55,14 70,70 59,96 51,28 39,64 33,39 28,22 42,83 33,39 26,41 48,95 33,39 23,13 77,71 82,31 82,30 83,39 82,31 79,02 99,91 82,31 72,75 -23,724 -18,805 -15,925 -23,663 -18,805 -15,635 -20,748 -18,805 -14,908 c xr 0,091 0,094 0,095 0,159 0,165 0,167 0,322 0,326 0,333 Universitas Sumatera Utara

BAB VI PROSES SIMULASI

6.1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses simulasi. Dimulai dengan langkah secara umum untuk tiap tahap, data geometri turbin serta kondisi operasi. Data yang ditulis hanyalah data yang digunakan dalam simulasi, dimana data tersebut merupakan hasil analisa dari BAB V, sedangkan data lain yang tidak diperlukan tidak ditulis. Selain itu, penggunaan perangkat lunak yang dipakai tidak akan terlalu detail dibahas, hanya terbatas pada langkah intinya. Simulasi turbin diawali dengan membuat model turbin serta mesh yang akan digunakan sebagai domain komputasi di dalam AutoCAD, dan GAMBIT. Setelah itu simulasi dilanjutkan dengan mensimulasikan aliran fluida disekitar turbin dengan CFD FLUENT. Parameter yang dimasukkan bersumber dari data operasional turbin.

6.2 Data Awal

Adapun analisa turbin gas dalam Tugas Akhir ini adalah turbin aksial, jenis turbin aksial reaksi. Yang sesuai dengan data perancangan dengan 3 tingkat. Universitas Sumatera Utara