Mekanisme Kerja BMT Al-Kariim

51 1 Membantu pelayanan anggota dalam simpan pinjam. 2 Kunjungan kepada anggota yang mengalami kendala dalam memenuhi kewajibannya kepada koperasi BMT Al-Kariim. 3 Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para anggota untuk peningkatan kesejahteraan anggota. 4 Mengikuti pelatihan-pelatihan perkoperasian dan BMT. 5 Mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pengurus mengenai kegiatan BMT. 51

BAB IV PENYALURAN PEMBIAYAAN MIKRO TERHADAP

PENDAPATAN OPERASIONAL

A. Stategi Pemasaran Pembiayaan Mikro

Baitul Maal Tamwil BMT sebagai salah satu lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip syariah tidak terlepas dari persaingan antar BMT dan Lembaga Keuangan yang lainnya. Pemasaran yang dijalankan oleh BMT mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengenalan produk agar masyarakat mau menabung atau melakukan pembiayaan. 1 Salah satu hal yang paling mendasar dan sangat diperlukan dalam strategi pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya untuk menarik minat nasabah sekaligus mempertahankan nasabah tersebut agar tetap loyal. Untuk mencapai sasaran tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan para pesaing. 2 Oleh karena itu didalam menyusun rencana pemasaran pembiayaan mikro, BMT menempatkan pengenalan produk terhadap calon nasabah pada urutan pertama guna memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada 1 Analisis Strategi Pemasaran, Artikel diakses pada tanggal 5 Maret 2011 dari http:www.scribd.com Analisis Strategi Pemasaran 2 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta : Intermedia, 1995, h.18 52 nasabah terbebut. Hal ini dilakukan untuk menetukan terlebih dahulu segmen pasar yang akan dituju. Setelah menentukan segmen pasar yang dituju, maka tahap selanjutnya BMT memilih pasar sasaran yang ingin dipenuhi kebutuhannya. Target atau pembidikan pasar BMT adalah para pengusaha besar untuk pendanaannya dan penyaluran pembiayaannya lebih kepada pengusaha kecil mikro dan masyarakat, diantaranya adalah pedagang- pedagang usaha kecil, anggota majlis ta’lim, ibu-ibu rumah tangga, ibu-ibu PKK, dan nasabah potensial lainnya. 3 Untuk mencapai pasar sasaran tersebut strategi pemasaran pembiayaan mikro yang dilaksanakan oleh BMT Al-Kariim meliputi empat variabel dalam bauran pemasaran, yaitu :

1. Strategi Produk

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. 4 Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai segala Sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. 5 Jadi produk merupakan sifat-sifat yang 3 Wawancara Pribadi dengan Ibu Fenty. Jakarta 10 Maret 2011 4 Muhammad Nur Rianto al-Arif, S.E.,M.Si, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah Bandung : Alvabet, 2010, h.140 5 Philip kotler, manajemen pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 1997, jilid.1 Ed. 9, h.9 53 berwujud tangible dan yang tidak berwujud intangible seperti pelayanan jasa. Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam, yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud yaitu jasa. Jasa adalah setiap kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan seseorang memiliki sesuatu, misalnya pengacara, layanan perbankan dan lain-lain. Untuk masing-masing produk dikatakan berwujud atau tidak berwujud memiliki karakteristik tertentu. 6 Dalam praktik, tidaklah mudah membedakan antara barang dan jasa, karena sebagian besar produk cenderung berupa kombinasi antara barang dan jasa. 7 Penerapan strategi pemasaran pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BMT Al-Kariimn adalah dengan menampilkan mutu dari pembiayaan mikro tersebut, sehingga dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan pasar sasarannya. 6 Muhammad Nur Rianto al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h.139 7 Fandy Tjiptono, dkk, Pemasaran Strategik, Yogyakarta : Andi Offset, 2008, h.442