Akrual Total AKT Akrual Non Diskresioner AND Penelitian Terdahulu

xxxiii dan meningkatkan jumlah laba perusahaan dan mengambil keputusan untuk menerima harga pengambilan hak beli atas saham perusahaan bila harga tersebut lebih rendah dari pada referensi yang telah ditetapkannya Putra Astika, 2008:6. Harga pengambilan hak beli atas saham perusahaan ditentukan dari rata- rata harga pasar saham yang terjadi sebelum pengumuman opsi saham dan laba yang disajikan merupakan produk manajemen laba dengan cara menurunkan jumlah laba perusahaan yang dilaporkan menjelang pengumuman dan pengambilan opsi saham Baker et al., 2002; Chauvin and Shenoy, 2001:71. Investigasi yang berhubungan dengan manajemen laba dengan cara menurunkan jumlah laba yang dilaporkan dalam pelaksanaan program opsi saham.

H. Akrual Total AKT

Penelitian ini menggunakan model Dechow et al. untuk mengestimasi akrual total AKT. Pertimbangan ketersediaan data dan keakuratan data melandasi pemilihan model Dechow et al. tersebut dalam rangka mengestimasi akrual total. Dalam data ini tidak tersaji catatan atas laporan keuangan yang menyajikan detail atau perincian laporan laba rugi perusahaan. Akrual total yang dimodelkan oleh Dechow et al ini hanya terdiri dari laba bersih dikurangi kas flow operasi di bagi total aktiva tahun sebelumnya Putra Astika, 2008:6. xxxiv

I. Akrual Diskresioner AD

Para eksekutif berperilaku oportunistik dalam menyediakan informasi laba pada pelaksanaan program opsi saham karyawan ini. Hal tersebut memungkinkan mereka lakukan karena para eksekutif perusahaan memiliki kewenangan untuk memilih metode dan menetapkan kebijakan yang ada. Perilaku oportunistik para eksekutif perusahaan dapat dideteksi dengan berbagai metode. Salah satunya adalah dengan melihat besarnya akrual diskresioner. Pada penelitian ini akrual diskresioner merupakan proksi dari manajemen laba. Nilai akrual diskresioner sebagai proksi manajemen laba dapat diestimasi dengan menyelisihkan akrual total dengan akrual non diskresioner Putra Astika, 2008:7.

J. Akrual Non Diskresioner AND

Model yang digunakan untuk mengestimasi akrual non diskresioner adalah model jones modifikasiaan Dechow et al. Akrual non diskresioner ini digunakan untuk mendapatkan hasil akrual diskresioner dikarenakan rumus ini berkaitan dengan akrual diskresioner dan akrual total Putra Astika, 2008:6. xxxv

K. Penelitian Terdahulu

Asyik 2005 menemukan bahwa eksekutif perusahaan memiliki kompetensi untuk mengendalikan laba perusahaan. Menjelang hibah opsi saham exposure para eksekutif perusahaan telah melakukan manajemen laba dengan cara menurunkan jumlah akrual diskresioner dengan tujuan agar harga pasar saham perusahaan mengalami penurunan. Kondisi tersebut memungkinkan mereka lakukan karena informasi laba digunakan, baik para investor maupun yang potensial sebagai salah satu indikator untuk menilai perusahaan dalam hubungannya dengan prediksi harga saham. Penelitian empiris, baik yang menginvestigasi perilaku eksekutif perusahaan dengan melakukan manajemen laba maupun dengan memanipulasi informasi untuk mendapatkan return ekspektasian walaupun kondisi tersebut akan merugikan principal telah dilakukan oleh Chauvin and Shenoy 2001, Baker et al. 2002, dan di Indonesia telah dilakukan oleh Asyik 2005. Sugiri 2005 memandang bahwa salah satu motivasi manajemen laba adalah mengelabui kinerja ekonomi yang sebenarnya. Hal itu dapat terjadi karena terdapat ketidaksimetrian informasi antara manajemen dan pemegang saham perusahaan. Penelitian ini memiliki beberapa motivasi, yaitu memberikan fondamen atau dasar bagi penelitian di bidang keuangan yang berhubungan dengan xxxvi ESOP di Indonesia. Motivasi selanjutnya, yaitu memperluas penelitian di bidang ESOP serta untuk mendapatkan bukti empiris manfaat ESOP bagi perusahaan BAPEPAM, 2002:6. Penelitian reaksi pasar terhadap ESOP telah dilakukan Davidson Woreell 1994 dan Yeo, et al. 1999 dalam jurnal Simon. S, 2009:73 menemukan terdapat abnormal return positif dan signifikan disekitar ESOP. Brenner et al., 2000 menyatakan bahwa program opsi saham merupakan langkah efektif untuk mempersempit problem dan menurunkan biaya keagenan agency cost melalui penjajaran kepentingan antara para eksekutif perusahaan dengan para pemegang sahamnya yang mempengaruhi opsi saham yang di terima oleh karyawan. Di Jepang, 91 persen perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jepang menerapkan ESOP bagi karyawannya. Perusahaan-perusahaan ini memiliki rata-rata produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan yang tidak menerapkan ESOP Noe et all, 2003: 508. Penelitian reaksi pasar terhadap ESOP telah dilakukan Mangajun 2004 menemukan terdapat abnormal return positif. Chang 2002 menemukan abnormal return positif dan signifikan di seputar pengumuman ESOP. Selanjutnya, Christian Herdinata 2007 menemukan terdapat abnormal return negatif di seputar ESOP. xxxvii Studi sebelumnya menemukan bahwa abnormal return negatif sebelum penawaran hibah opsi saham dan positif sesudah penawaran hibah opsi saham Aboody dan Kasznik, 2000; Chauvin dan Shenoy, 2001. Pola return saham di sekitar penawaran opsi saham konsisten dengan perilaku oportunistik eksekutif yang bertujuan meningkatkan nilai opsi mereka.

L. Kerangka Pemikiran