lxxxi Dari hasil pengujian Autokolerasi di dapat nilai D-W Durbin-Watson
sebesar 1.123. hal ini berarti model regresi berganda ini tidak terdapat masalah autokolerasi karena nilai D-W nya terletak diantara batas atas dan batas bawah
atau terletak di antara DW 1.21.
3. Goodness of Fit
3.1 Koefisien Determinasi
Tabel 9 Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
b
.372
a
.138 .107
.36921 1.123
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, POS a.
Dependent Variable: AD b.
Pada tabel Model Summary, didapat 1 model regresi dengan nilai koefisien korelasi R sebesar 0.372, nilai koefisien determinasi R Square
sebesar 0.138 13.8. Koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa 13.8 Akrual Diskresioner AD dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh Proporsi
Model Summary
b
.372
a
.138 .107
.36921 1.123
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, POS a.
Dependent Variable: AD b.
lxxxii Opsi Saham POS. Sedangkan sisanya 100 - 13.8 = 86.2 AD
dipengaruhi oleh hal-hal atau variabel lain. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.107 10.7 menunjukkan bahwa di lapangan pada kenyataannya
pengaruh dari POS terhadap AD hanya sebesar 10.7,
3.2 Uji Simultan Uji F
Tabel 10 Pengujian Uji Simultan
ANOVA
b
.612 1
.612 4.488
.043
a
3.817 28
.136 4.429
29 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, POS a.
Dependent Variable: AD b.
Sumber : Data yang Diolah Pada tabel analisis varian Anova ditampilkan hasil uji F yang dapat
dipergunakan untuk menguji apakah model regresi yang didapatkan sudah cocok dengan data. Jika terdapat kecocokan antara model regresi dengan data,
maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi nilai AD terhadap variabel POS.
Pengujian dilakukan dengan Uji F, hipotesis yang diajukan adalah: H
: Model tidak cocok dengan data H
1
: Model cocok dengan data Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai F
hitung
dengan F
tabel
: Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak
lxxxiii Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima
Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 4.488 Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 1 dan df
2
= 28, didapat nilai F
tabel
= 4.20. Karena nilai F
hitung
4.488 nilai F
tabel
4.20 H ditolak atau terdapat
kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel POS signifikan memberikan kontribusi atau pengaruh yang
besar terhadap variabel AD. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Atau jika dilihat dengan menggunakan nilai
signifikansi, diketahui bahwa nilai sig 0.043 0.05 sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat kecocokan antara model
dengan data.
3.3 Uji Parsial Uji t
Tabel 11 Pengujian signifikansi kostanta dan koefisien regresi
lxxxiv
Coefficients
a
1.035 .067
15.352 .000
.221 .104
.372 2.118
.043 Constant
POS Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: AD a.
Sumber : Data yang diolah
Persamaan Regresi Sederhana
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah:
Y = a + b X dimana: Y = AD
X = POS
a = Konstanta b = Koefisien regresi
Dari hasil pengolahan didapatkan model persamaan regresi: Y
= 1.035 + 0.221 X
Dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Nilai Konstanta sebesar 1.035 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai POS,
maka besarnya AD sebesar 1.035. 2. Nilai Koefisien regresi X POS sebesar 0.221 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari POS, maka nilai Y AD akan bertambah sebesar 0.221.
Pengujian signifikansi kostanta dan koefisien regresi
lxxxv Dari persamaan regresi yang didapatkan, akan dilakukan pengujian
apakah nilai konstanta dan koefisien memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai Y. Pengujian ini bisa dilakukan dengan dua metode,
yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
dan yang kedua dengan uji signifikansi.
Terlihat bahwa t
hitung
untuk konstanta a adalah 15.352, Sedang t
tabel
bisa didapat pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari t
tabel
, nilai dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 28 di dapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 30-2=28. Di dapat t
tabel
adalah 2.05.
Oleh karena t
hitung
t
tabel
15.352 2.05, maka H ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kostanta a berpengaruh secara signifikan terhadap AD. 1. Berdasarkan nilai probabilitas dengan = 0,05 :
Jika probabilitas 0,05 , maka H diterima
Jika probabilitas 0,05 , maka H ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau probabilitas di bawah 0.05 0.00 0.05. Dengan demikian H
ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu kostanta a
berpengaruh secara signifikan terhadap AD. Terlihat bahwa t
hitung
untuk koefisien POS adalah 2.118, Sedang t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua
arah, ketika mencari t
tabel
, nilai di bagi dua menjadi 0.025, dan df = 28 di dapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 30-2 = 28. Di dapat t
tabel
adalah 2.05.
lxxxvi Oleh karena t
hitung
t
tabel
, 2.118 2.05, maka H ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien POS berpengaruh signifikan terhadap AD.
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.043 atau probabilitas di bawah 0.05 0.043 0.05. Dengan demikian H
ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien
Proporsi Opsi Saham POS berpengaruh secara signifikan terhadap Akrual Diskresioner AD. Jumlah opsi saham yang diumumkan untuk diberikan
berpengaruh positif pada eksekutif untuk berperilaku oportunistik.
C. Interpretasi